Belanja

165 23 1
                                    

Minggu pagi adalah hari yang selalu di nantikan semua orang untuk memiliki waktu beristirahat atau berlibur menghilangkan penat. namun berbeda dengan jaewok,Pria itu kini tengah berkutat dengan laptop nya di ranjang tempat tidur.

Minju masuk ke kamar dengan wajah kesal , pasalnya anak tirinya Yang sangat susah di urus itu meraung keras karena minju paksa makan sayur, jadilah kedua wanita beda generasi itu bertengkar seperti kucing dan anjing sedang kan jaewok jangan di tanya,Pria itu sendiri pun lelah melihat perdebatan istri dan anaknya.
Terkadang jaewok menegur minju agar tidak terlalu keras mengajari Hyori mengingat gadis itu masih kecil namun saat di Tegur begitu minju malah balik marah pada jaewok dan mengatakan tidak boleh terlalu memanjakan anak.

"Hari Minggu itu harus nya santai-santai atau jalan kemana kek atau paling tidak ajarin anaknya tata Krama bukan malah sibuk kerja gak kenal hari dan waktu" Sindir minju yang melihat jaewok tetap bekerja di hari Minggu.

Jaewok tidak menanggapi ocehan minju pria itu lantas menutup laptopnya dan Segera masuk kamar mandi.

Lima belas menit di kamar mandi akhirnya jaewok keluar dari kamar mandi dan matanya menangkap sosok sang istri yang tengah memoleskan bedak di depan cermin.

"Kau mau pergi" tanya jaewok dengan wajah datar.

"Hm" jawab minju dengan dehaman.

Jaewok mengangguk dan pergi ke arah lemari untuk memaki pakaian santai nya .

"Eh pakai di kamar mandi sana, gak malu apa" cibir minju kepalang kesal karena jaewok yang tak tahu malu berganti pakaian di depannya.

"Memang nya kenapa aku harus malu, kau juga sudah pernah melihat semuanya" jaewok tetap kekeuh memakai baju nya tanpa perduli minju yang sudah menutup mata dengan tangan nya.

"Sudah selesai belum" tanya minju yang kesal karena jaewok kertas kepala.

"Dari tadi" Jawab jaewok tanpa rasa bersalah.

Minju pun membuka matanya dan melihat jaewok yang sudah berbaring
"Ngapain tiduran lagi kita uda di tunggu supir di bawah ayo"

"Ha kemanan" tanya jaewok Karena minju tiba-tiba mengajaknya.

"Kita mau belanja keperluan dapur"

"Kenapa aku harus ikut,lagi pula yang belanja keperluan dapur biasanya adalah pelayan"

"Mulai hari ini aku yang akan belanja keperluan dapur, seharusnya kau melihat di isi dapur semua makanan cepat saji bahkan tidak ada buah atau susu , bisa-bisanya di kulkas lebih banyak permen daripada sayur, kau pikir makanan seperti itu bagus untuk pertumbuhan Hyori" ujar minju dengan nada tak biasa.

Jaewok sedikit menukikkan alis nya.
"Untuk apa di seperduli itu padahal mereka menikah karena terpaksa dan ujung-ujungnya akan bercerai" batin jaewok

"Aku gak ikut" ucap jaewok malas

"Gak bisa gitu dong , kau juga perlu tau apa yang baik untuk Hyori" final minju tetap memaksa jaewok ikut.

Dengan berat hati jaewok pun menurut dan kedua pasutri itu turun ke lantai bawah

"Papa mau kemana tanya Hyori yang tengah bermain game di tab nya.

"Papa mau ke supermarket " jawab jaewok mengelus rambut hitam putri nya.

"Ikut" kata gadis kecil itu berdiri lalu merentangkan tangannya.

"Gausah kamu di rumah aja kalau ikut nyusahin " celetuk minju tiba-tiba.

"Aku gak ngomong sama Tante" jawab Hyori dengan wajah garang nya

Jaewok yang tak tega melihat mata anak nya yang sudah berkaca-kaca akhirnya mengangguk dan menggendong Hyori.

Gadis kecil itu pun tersenyum senang dan menjulurkan lidahnya ke arah minju.

"Saya yang akan menyetir" ucap jaewok o pada supir nya .

"Loh pak tapi ibu tadi nyuruh saya"

"Udah pak gapapa kalau dia mau nyetir sendiri "kata minju menimpali.

Jika orang yang tidak tau melihat jaewok Minju dan Hyori pasti akan berpikir bahwa mereka adalah keluarga yang harmonis tapi kebenaran nya tidak seperti itu.
Mereka hanyalah orang asing yang mengambil gelar keluarga karena suatu accident dan berakhir dengan keterpaksaan.

Minju mengambil paksa tab Hyori dari pegangan anak itu . Hyori yang tengah duduk di pangkuan minju lantas memukul tangan ibu sambungan nya itu.

"Ih Tante kok di ambil ,papa lihat Tante ini ngambil tab aku" adu gadis kecil itu pada jaewok yang tengah fokus menyetir.

"Kamu itu gak boleh kebanyakan main game nanti matanya rusak ,kalau mau main lanjut nanti aja biar mama beli kacamata anti radiasi" ujar minju menasehati tapi tak di hiraukan anak tirinya.

"Ih gamau papa aja gak pernah larang aku kok, pa lihat tante ini makin nyebelin " gadis itu kini mulai menangis.

"Yang di bilang mama mu benar sayang nanti mata mu cepat rusak " jaewok agak nya setuju dengan Minju . Pria itu jadi merasa bersalah karena tak pernah berpikir sejauh itu untuk kebaikan Hyori .

"Tuh dengar papa mu aja bilang apa"

_________

Kedua pasutri yang telah selesai belanja memasuki mansion dengan jaewok yang membawa bermacam macam kantung berisi belanjaan mereka.

"Kalian baru pulang" seorang wanita cantik yang tengah duduk di ruang tamu seketika berdiri menyapa jaewok dan minju.

Minju menatap jaewok seperti meminta penjelasan siapa perempuan itu.

"Kau kemari dengan siapa" tanya jaewok dengan senyum merekah.

"Aku ada pekerjaan di Sydney,jadi aku pikir aku harus mampir, oh ya apa dia istri mu yang kau ceritakan waktu itu" tanya wanita bernama lengkap Bae soobin itu.

Minju yang tidak tau apa-apa hanya tersenyum kikuk tak tau harus bersikap bagaimana.

"Hai ,aku soobin sepupu jaewok sekaligus mantan pacar nya"

Minju terperangah,"Sepupu dan manta pacar apa maksudnya nya" batin minju sangat bingung

"HAHAHA aku bercanda, aku hanya sepupu jaewok iya kan jaewok" wanita itu menyikut lengan jaewok dan wajah pria itu terlihat datar tak menanggapi lelucon yang katanya sepupunya itu .

Minju mengangguk saja

"Aku permisi dulu harus memandikan Hyori " hanya alasan itulah yang terlintas di pikiran minju untuk menghindari percakapan konyol.

Minju menaiki tangga tapi ujung matanya tak lepas memandangi dua orang yang tengah bercengkrama di bawah sana , Entah kenapa tapi hati minju panas saat melihat itu.

Sydney witness our loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang