• 팔 ┊ 𝙵𝚎𝚜𝚝𝚒𝚟𝚊𝚕(𝟹)

2K 388 8
                                    

Festival SMA Jaewon kini sudah di depan mata. Hari festival sudah datang. Hadirnya DJ Rufi— senior tahun ketiga—di sambut dengan tatapan kagum dari berbagai pihak. Bersamaan dengan DJ Suda—yang merupakan alumni yang di undang menambah kesan meriah padah festival kali ini.

Dan festival SMA Jaewon secara resmi dimulai.

Banyak yang dapat dilihat dari festival sekolah. Anak-anak yang bekerja keras membuat penghasilan di stan karena banyaknya orang yang menikmati dari luar maupun dalam sekolah. Itu sebabnya festival sekolah ini terkenal. Dan untuk jurusan fashion sendiri, mereka masih sibuk mengurus siapa yang akan mengikuti acara noyeting tahun ini.

"...hasil suaranya, di antara kalian berdua satu harus ikut noyeting."

Brak!!

"Gila ya? Kenapa aku!!" Zin berteriak kesal, dia terus menolak untuk mengikuti acara yang hanya akan membuat dirinya menjadi seorang pesuruh selama seharian. "Pokoknya nggak mau!!"

"Kalau gitu di antara kalian harus ada yang mau melakukan apa saja kalau mau nggak ikut."

Zin berdecih. Matanya melirik ke arah Mijin. Suara kekehan terdengar berasal dari [Name] yang memainkan pisau lipat, fokus mereka yang tadinya memusingkan acara noyeting beralih pada gadis putih-putih tersebut. Ia menopang pipinya sambil melemparkan pisau lipatnya ke atas dan di tangkap kembali, melakukannya berulang kali. Kemudian ia bercelatuk ringan. "Yah... Zin payah deh." Hal itu membuat Zin menggeram kesal.

Beberapa saat setelahnya Zin benar-benar tidak mau mengikuti noyeting. Terbukti dari stan boxing yang di bukanya saat ini, entah apa yang dipikirkan pemuda itu [Name] menatapnya tak minat.

"Segitu gak maunya ikut noyeting ya, sampai martial art dijadikan begitu?" Padahal niat [Name] tadi jika Zin ikut noyeting ia ingin membayarnya supaya bisa memperbabu Zin. Kapan lagi coba bisa merintah seorang bucin akut keras kepala yang terkena friendzone itu.

Tadinya begitu, namun sekarang tidak. Dan pada akhirnya Hyungseok lah yang mengikuti noyeting di jurusan fashion. Beberapa jurusan menghidupkan jurusan sehingga festival pun terus berlangsung.

[Name] melakukan tour dadakan dengan mengelilingi stan-stan yang ada dari berbagai jurusan. Bahkan ketika gadis itu berjalan semua tatapan seakan tertuju padanya. Bagai melihat hal baru yang unik, semua orang menatap kagum [Name]. Padahal belum tahu aja kelakuannya. Meski beberapa ada yang menatap aneh penampilan [Name] yang memakai celana dan kali ini [Name] tidak memakai penutup mata kelincinya melainkan kacamata hitam.

Ia berjalan dengan salah satu tangannya di masukkan ke saku jaketnya dan sebelahnya lagi memegang tangkai permen. Sampai ia berhenti di jurusan kecantikan. [Name] mengernyit memandang cewek-cewek yang poninya dipotong tidak rapi oleh Janghyun.

Ketika hendak pergi dari stan itu Janghyun malah menyerukan namanya memanggil gadis itu. [Name] merutuki dirinya kenapa ia dilahirkan berbeda yang membuatnya mencolok. [Name] membayangkan bagaimana jika suatu saat ia menjadi kriminal yang kabur dari kejaran polisi tapi saat menyamar malah ketahuan karena penampilan [Name] yang kemungkinan adanya hanya sekitar kurang dari 5% di tiap daerah.

Imajinasi [Name] terputus saat Janghyun dengan senyum manisnya berkata. "[Name] cantik, ponimu sudah memanjang, sini biarkan aku memotongnya." Memang benar poninya sudah mencapai hidung, tapi [Name] tidak mau ambil resiko.

"Rambut Hyun lucu, ingin [Name] potongkan?"

[Name] tidak memodeli rambutnya seperti biasa ia buat twin tail, hari ini ia menggerai nya dan memakaikan pita hitam di belakang.

"[Name]... Aku di sini yang membuka stan nya." Janghyun masih terus tersenyum membuat para perempuan terpana.

"Tidak dulu, potongan Hyun buruk."

𝗢𝗥𝗣𝗛𝗜𝗖  -【ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang