Selama pindah ke Jaewon pikiran Hyungseok dipenuhi oleh nama [Name]. Murid absurd dengan tingkah laku random yang sering meresahkan.
Baginya [Name] adalah satu-satunya perempuan—selain sang ibu—yang baik dan perhatian dengannya. Bahkan saat bertemu dengan sosok asli 'Park Hyungseok' [Name] tidak menjauh atau menghina. Justru sebaliknya, ia mau akrab dengan Hyungseok tanpa memandang apapun.
Ini pertama kalinya dalam hidup Park Hyungseok bertemu gadis seunik, sebaik, dan secantik [Name]. Dimata Hyungseok gadis albino itu terlihat ramah dan ceria meski perilakunya berkata lain, Hyungseok seakan buta dan tidak peduli akan hal itu. Hyungseok menyukai [Name].
Pemuda duduk di kursi taman dengan pemandangan menghadap danau, menunggu [Name] dengan kondisi jantungnya yang berdetak kencang.
'Kencan pertamaku... Dengan [Name]?!'
Janji sewaktu di kelas saat sehari sebelum acara festival itu benar-benar di tepati. Sebenarnya ini hanya acara jalan-jalan santai biasa untuk membalas apa yang [Name] lakukan untuknya saat pemuda itu berulang tahun juga modus agar bisa lebih dekat dengan gadis favoritnya.
Ketika pikiran Hyungseok sibuk dengan fantasinya sendiri tanpa sadar [Name] sudah duduk di sebelahnya. Ia melambai di depan wajah Hyungseok.
"Halo... Seok?"
Lamunan Hyungseok seketika buyar kala mendapati sosok gadis bersurai putih sepinggang yang di gerai menggunakan bando biru. Yah, itu penampilan [Name] jika saja ia tidak memakai pakaian tertutup seperti hoodie oversize yang dipakainya menutupi dari kepala sampai paha, celana jeans, sepatu, kaos kaki, tak lupa kacamata hitam.
Siapapun yang melihat pasti melempar tatapan aneh padanya, bahkan Hyungseok sendiri sempat berkedip beberapa kali akibat heran.
"Ah! Seok melamun lagi!"
"A..oh, maaf." Dia mengusap tengkuknya canggung. "Hm, memang apa yang Seok pikirkan? Atau ada sesuatu?" Tanya [Name] memiringkan kepalanya.
Hyungseok menggeleng, lelaki itu tersenyum cerah sambil mengelus puncak kepala [Name]. "Tidak ada. Tapi, apa kau tidak kepanasan?" Melihatnya saja sudah membuat Hyungseok gerah sendiri.
[Name] menggeleng. "Tidak kok, ngomong-ngomong Seok sudah lama menunggu?"
"Tidak terlalu." Bohong. Padahal karena terlalu bersemangat Hyungseok datang 30 menit sebelum waktu janji. Terlebih [Name] telat 15 menit karena sibuk mencari anjingnya yang hilang.
"Kalau begitu ayo."
⊱༻❃༺⊰
"Tempat apa ini?" [Name] menatap sekeliling dengan wajah tertarik.
"Arcade, belum pernah ke sini?"
"Belum."
Sibuk melihat kesana kemari sampai perhatiannya tertuju pada mesin capit boneka. Menatap tertarik pada salah satu boneka di sana. Ia menghampirinya melihat lebih dekat.
"Lucu!" [Name] mendongak menatap Hyungseok. "Bagaimana cara mendapatkannya?"
"[Name] mau? Biar kuambilkan kalau begitu."
Hyungseok memasukkan koin dan mulai menggerakkan control mesinnya. "Ah iya, [Name] mau boneka yang mana?" [Name] menunjuk boneka kelinci berwarna putih dengan mata merahnya yang menyala. "Yang itu." Tunjuk gadis itu pada boneka pilihannya.
Percobaan pertama, Hyungseok gagal. Di percobaan kedua hampir saja gagal namun terselamatkan oleh boneka lain yang kehilangan keseimbangan membuat boneka kelinci itu terdorong dan jatuh pada tempat pengambilan boneka.
"Oh! Dapat!!" [Name] mendekatkan wajahnya ke kaca. Hyungseok mengambil boneka yang dia dapatkan dan langsung memberinya pada [Name]. "Ini dia...!" Gadis itu tersenyum senang. "Aaa... Makasih~!"
Senyum Hyungseok mengembang saat melihat [Name] tersenyum. Hal-hal kecil selalu bisa membuat bahagia. [Name] menarik tangan Hyungseok. "Sudah siang, ayo kita makan. Atau kita ke rumah [Name] dan masak bersama?"
Ke rumah [Name].
Masak bersama.
Itu sama saja dengan 'wisata masa depan'.
Hyungseok mengalihkan pandangan dan menggeleng pelan, wajahnya memerah. [Name] mengernyit. "Seok banyak melamun ya hari ini, apa Seok tidak senang?" Lantas pemuda itu tersentak dan menggeleng cepat. "Ti-tidak mungkin! Ayo, kita ke rumah [Name]. Lakukan apa saja yang mau [Name] lakukan hari ini. Aku akan menuruti semuanya seharian penuh."
Aura gadis manis itu seketika dipenuhi bunga. Ia bisa membuat siapapun merasa senang akan kehadirannya.
⊱༻❃༺⊰
[Name] dan Hyungseok mendatangi supermarket terlebih dahulu untuk berbelanja. Hyungseok agak lelah karena berkeliling hampir seisi supermarket, tapi dia tidak mengeluh demi menyenangkan gadis yang tengah memilih marshmellow.
"Di sekitar sini, di kota ini? Seok, yang mana menurut Seok?" [Name] mengangkat dua pack marshmellow di tangannya. "Yang mana saja..."
"Ya sudah, dua-duanya."
Hyungseok menghela napas. Untung suka.
Sampainya di rumah [Name] mereka berencana memasak sesuatu. "Seok, tahu tidak sesuatu yang lembut, hangat dan manis?"
"Sebuah pie?"
"Benar!! Ayo kita buat...!"
Hari itu mereka seharian penuh bersenang-senang bersama, terkadang ada sesuatu yang mengganggu seperti Daeun yang tiba-tiba hampir memakan pie yang dibuat, atau pun pesan dari seseorang yang tidak dikenal.
+82*********
“今日は楽しかったか”
[This message was deleted]
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝗥𝗣𝗛𝗜𝗖 -【ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ】
Action❝𝙬𝙝𝙮 𝙖𝙧𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙩𝙖𝙡𝙠𝙞𝙣𝙜 𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙠𝙣𝙤𝙬 𝙢𝙚?❞ 𝐒𝐔𝐌𝐌𝐀𝐑𝐘•°. *࿐ ╰┈➤ 𝘨𝘪𝘳𝘭 𝘣𝘦𝘺𝘰𝘯𝘥 𝘰𝘳𝘥𝘪𝘯𝘢𝘳𝘺 𝘶𝘯𝘥𝘦𝘳𝘴𝘵𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘪𝘲𝘶𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘮𝘺𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪𝘰𝘶𝘴. 【𝙵𝚎𝚖!𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛】꒰⚘...