Hari kedua berlalu dengan cepat. Tak terasa malam ini merupakan malam terakhir masa kamp pelatihan.
[Name] yang tidak tahu ngapain memutuskan untuk bermain handphone (ia beruntung karena ponselnya tidak disita sebab dititip pada Zin).
[Name] menelusuri dan mencari tahu dimana instruktur Zeus itu meng-upload foto-foto tak senonoh yang diambilnya diam-diam. Dan benar saja hal mengerikan terpampang di layar handphone nya.
Foto yang ditangkap oleh instruktur Zeus bertambah, dari mulai foto Yui yang tepar sehabis minum, Mijin yang bajunya setengah terbuka, bahkan... Foto [Name] yang sedang ganti baju juga ada di sana!
Sungguh parah. Foto itu menunjukkan setengah badan [Name] yang membelakangi kamera hanya mengenakan pakaian dalam saat hendak memakai baju. Akibatnya punggung [Name] sepenuhnya terekspos belum lagi komentar-komentar yang ada membuatnya segera melempar hpnya sampai hancur menabrak tembok.
Tanpa pikir panjang [Name] segera mencari keberadaan instruktur Zeus. Instruktur sialan memang, bahkan ia baru sadar Mijin kemana saja sampai tidak kembali? Jangan-jangan...
Brak
Dibukanya pintu gudang dan di sana ada Mijin bersama instruktur Zeus sedang memindahkan kotak-kotak.
"Loh, kenapa belum tidur jam segini? Kemarilah bantu pindahkan barang sebagian sebagai hukuman. Anak ini juga kena hukum karena pergi berkeliaran malam-malam." Senyum ramahnya dan nada bicara yang tenang membuat [Name] mau muntah.
"Ah, bukan... Umm, [Name] mencari Mijin untuk kembali ke kamar. Habisnya Mijin tiba-tiba hilang." Astaga, wajah polos itu berhasil membuat Zeus merasa desiran aneh dalam tubuhnya. Dia memperhatikan [Name] yang memainkan ujung baju.
"Tetap saja kau berkeliaran bukan? Kemarilah bantu aku, ayo."
Sungguh [Name] lebih baik meladeni sikap ngeselin nya Jungoo seharian atau harus berbaikan dengan Jonggun daripada berdekatan dengan instruktur sialan itu dalam jarak kurang dari 5 meter.
"Oh, baiklah." Sebisa mungkin [Name] tetap pertahankan sikapnya sekarang.
Dengan sungkan ia ambil langkah pelan. Baru berjalan dua langkah dari tempatnya, teriakan seseorang berhasil menghentikan langkah [Name].
"O-oh! Ke.. kenapa kalian di sini malam-malam?!" Itu adalah suara instruktur Wonbin.
"Ah... Senior. Tadi dia belum tidur, sendirian mondar-mandir jadi aku suruh bantu pindahkan barang sebagai hukuman. Soalnya berat."
Ditangan instruktur Wonbin terlihat foto Mijin yang yang setengah bajunya terbuka. Apa ini?! Mereka bersekongkol?
Sambil merapikan barang instruktur Zeus berujar. "Sekarang aku akan menyuruhnya pergi. Biar aku yang bereskan, senior masuk saja ke dalam."
Tapi justru instruktur Wonbin menyerang instruktur Zeus dari belakang dan menjatuhkannya lalu setelah itu instruktur Wonbin pun menghajar instruktur Zeus.
[Name] berlari mendekati Mijin. Ia tidak bisa memihak siapapun karena belum tahu kebenarannya. Tiba-tiba handphone instruktur Wonbin jatuh dan menampilkan foto [Name]?!
"[Na]- [Name]... Fotomu–?!"
Mijin melirik gadis di sampingnya yang tidak bergeming.
"Aku perlakukan kau layaknya senior! Tapi ternyata kau memang brengsek!" Teriakan Zeus tidak diindahkan sama sekali.
[Name] masih tidak bergerak dari posisinya. Ia mulai berjalan mengambil handphone yang tergeletak itu dan melihat rincian dari foto itu.
"Ini..."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝗥𝗣𝗛𝗜𝗖 -【ʟᴏᴏᴋɪꜱᴍ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ】
Action❝𝙬𝙝𝙮 𝙖𝙧𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙩𝙖𝙡𝙠𝙞𝙣𝙜 𝙡𝙞𝙠𝙚 𝙮𝙤𝙪 𝙠𝙣𝙤𝙬 𝙢𝙚?❞ 𝐒𝐔𝐌𝐌𝐀𝐑𝐘•°. *࿐ ╰┈➤ 𝘨𝘪𝘳𝘭 𝘣𝘦𝘺𝘰𝘯𝘥 𝘰𝘳𝘥𝘪𝘯𝘢𝘳𝘺 𝘶𝘯𝘥𝘦𝘳𝘴𝘵𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘪𝘲𝘶𝘦 𝘢𝘯𝘥 𝘮𝘺𝘴𝘵𝘦𝘳𝘪𝘰𝘶𝘴. 【𝙵𝚎𝚖!𝚁𝚎𝚊𝚍𝚎𝚛】꒰⚘...