Rasa cinta yang muncul dimasa menuntut ilmu adalah ujian. Entah fokusmu yang akan hilang karena rasa cinta, atau perasaanmu bisa kau atur dengan ilmu.
*****
Langit yang mendung disertai awan hitam menghampiri bumi nampaknya mengalahkan sinar matahari yang selalu muncul memberi surya pada pagi hari. Syakhira yang telah siap dengan seragam sekolah nya diambang kebingungan saat hendak berangkat. Ia mendongakkan kepalanya. Mendung tapi tidak hujan.
"Ra.. Kamu dianter mang Asep aja ya pake mobil." ucap Asiyah.
"Gapapa mah, Ira pake motor aja. Kan cuma mendung." balas Syakhira tak menyetujui mamanya.
"Ira sayang, ini mau ujan loh. Nanti kamu basah basahan, masuk angin, sakit. Biar dianter mang Asep aja ya."
"Mah, mama tenang aja. Ira udah do'a biar hujannya pergi. Ira berangkat ya mah. Assalamu'alaikum." bantah Syakhira dan memasang helm nya setelah itu menarik gas menuju ke sekolah.
"Waalaikumsalam."
"Ckck, anak itu keras kepala banget!" decak Asiyah.
"Ada apa mah?" tanya Firdaus yang sudah siap berangkat kerja.
"Tuh anak kamu, udah tau mau hujan. Masih ngeyel mau pake motor. Emang keras kepala." gerutu Asiyah.
"Kalau tidak keras, bukan kepala namanya mah." celutuk Firdaus. Membuat Asiyah hanya mendengus pasrah.
*****
Rintik-rintik hujan mulai turun menyapa bumi. Butiran demi butiran air turun silih berganti membasahi jalan raya. Syakhira yang mengira tidak turun hujan kini menyesal tidak mendengarkan nasehat mamanya. Lihatlah air hujan makin turun banyak dengan butiran-butiran air yang lebih besar dari sebelumnya.
Syakhira menghentikan motornya didepan warung yang masih tertutup untuk memasang jas hujan.
"Ya ampun makin deras aja deh." gerutunya dengan bibir yang sudah maju beberapa senti.
Ia melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Jam tujuh! Sudah dipastikan ia akan terlambat kesekolah.
"Terobos ajalah, toh aku udah pake jas hujan. Gak akan basah basah amat lah." Dengan cepat Syakhira menancap gas motornya dan melaju ke sekolah. Ia tidak memperdulikan lampu merah lagi, sudah berapa kali ia menerobos lampu merah. Tapi sudahlah tidak apa apa. Memangnya siapa yang mau menunggu lampu merah saat hujan?
*****
"Telat lagi, telat lagi. Ckck. Syakhira bapak tuh udah bosen mau nasehatin kamu kaya gimana lagi." omel pak Hasan dengan Syakhira yang masih dibalik gerbang.
"Ini juga karena drama hujan pak. Kalau gak hujan juga Syakhira bakal jam 5 subuh udah disini." balas Syakhira.
"Yaudah karena ini memang hujan, kamu boleh masuk." ucap Pak Hasan yang membuat Syakhira tersenyum lebar.
"Nah gitu dong pak, kalau bapak baik gini jadi makin ganteng deh." puji Syakhira.
"Emangnya kapan bapak gak baik?" tanya pak Hasan dengan raut wajah tak berdosanya.
"Hadeuhh pak, jangan pura-pura amnesia deh. Entar amnesia beneran, ribet jadinya." sahut Syakhira dan segera pergi menuju kelas.
"Pagi pacarku." papa Aldi saat berpapasan dengan Syakhira.
"Gak usah panggil aku pacar!" ketus Syakhira menatap tak suka.
"Iya deh gak akan. Panggil ukhti boleh kan?" tanya Aldi. Yang sama sekali tak dapat respons dari Syakhira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Yang Sesungguhnya [Terbit]
أدب المراهقينSerapat-rapatnya kamu menyembunyikan diri, pasti akan ada laki-laki baik yang menemukanmu. Dia akan datang dengan cara yang baik, diwaktu yang paling tepat, dan dia akan melihatmu dengan iman, bukan dengan hawa nafsu. Se tersembunyi apapun dirimu ji...