"Tidaklah seorang berzina bila dirinya beriman" (H.R Bukhari)
*****
Tok.. Tok.. Tok..
"Iraaa." panggil Asiyah mengetuk pintu kamar putrinya.
"Bentar mah." Syakhira bangkit dan membuka pintu kamarnya.
"Astaghfirullah Ira kamar kamu berantakan banget!" Asiyah langsung dikejutkan oleh kondisi kamar Syakhira yang sangat berantakan bak kapal pecah.
"Hehe, abis cari piyama ini mah." Syakhira menunjukkan piyama yang dikenakannya.
"Cari piyama doang sampe berantakan gini? Kamu cari piyama atau cari kaki semut?!" dengus Asiyah tak habis pikir dengan putrinya yang satu ini.
"Udah mah gak usah banyak ngomel entar cepat tua."
"Ngejawab aja bisanya."
"Kamu siap siap, temenin mama pengajian di masjid." tutur Asiyah.
"Emang Ira harus ikut ya mah?" tanya Syakhira dengan raut muka memelas.
"HARUS!" jawab Asiyah tak dapat dibantah. Membuat Syakhira hanya bisa menghela nafas pasrah.
"Mama tunggu dibawah. Gak pake lama!" setelah mengatakan itu, Asiyah turun ke bawah. Sementara Syakhira kembali ke kamarnya.
"Ini siapa yang mau beresin?" gumam Syakhira melihat baju bajunya yang sangat berantakan.
"Bodo amatlah. Besok juga bisa beresinnya. Toh cuma baju kan?"
Syakhira membuka lemarinya dan mencari baju gamis yang cocok untuk ia pakai ke pengajian. Jujur dirinya sudah sangat lama tak ke pengajian, jadilah dirinya sedikit bingung mencari baju yang cocok untuk dipakai.
Dengan menggunakan gamis syar'i dan hijab panjang Syakhira turun dengan anggun menuju lantai bawah.
"MasyaAllah anak papa cantik banget." puji Firdaus pada putrinya.
"Makasih pah. Ira mau ikut mama ke pengajian di masjid."
"Baguslah, sering sering ke pengajian biar nambah ilmu agama." tutur Firdaus.
*****
Dan disinilah Syakhira berada, didepan masjid yang sangat indah bersama mamanya. Banyak orang-orang yang telah datang ke masjid. Terbukti dengan melihat sandal mereka yang memenuhi teras masjid. Dengan langkah pelan tapi pasti, Syakhira dan mamanya masuk dan melihat banyak sekali orang-orang terutama ibu ibu yang sudah stand by disana.
"Anaknya bu Asiyah ya?" tanya ibu ibu saat Asiyah duduk mengajak Syakhira.
"Iya bu." jawab Asiyah tersenyum ramah.
"Wah cantik ya." puji ibu ibu itu pada Syakhira.
"Makasih bu." ucap Syakhira tersenyum manis menampilkan lesung pipinya.
Tibalah mereka diacara yang sangat ditunggu tunggu, yaitu siraman ceramah. Kali ini ustadz Ali yang akan memberikan siraman ceramahnya pada jama'ah-jama'ah masjid.
Awal ceramah dibuka Syakhira memang sangat antusias mendengarkan. Namun semakin mendalami, Syakhira merasa semakin bosan dan rasa kantuk mulai menghampirinya. Sudah berapa kali ia menguap sampai menimbulkan butiran bening disudut matanya.
"Mah, kapan selesainya? Ira ngantuk hoaamm...." tanya Syakhira sambil menguap.
"Sabar, sekitar sejam lagi selesai kok." jawab Asiyah membuat Syakhira melongo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Yang Sesungguhnya [Terbit]
Novela JuvenilSerapat-rapatnya kamu menyembunyikan diri, pasti akan ada laki-laki baik yang menemukanmu. Dia akan datang dengan cara yang baik, diwaktu yang paling tepat, dan dia akan melihatmu dengan iman, bukan dengan hawa nafsu. Se tersembunyi apapun dirimu ji...