"Nani Hirungkit Changkham!! Gw ingetin ya jangan deket ii ama Dew lagi!!" Derlana berteriak di hadapan wajah innocent milik Nani.
"Lo kenapa si?! Ga diundang malah datang mana sambil triak ii! Ga malu mba?!" Meta ikutan kesel melihat cewe itu, enak aja bestienya dikatain seperti itu.
"Jawab jink! Tu mulut cuma buat pajangan doang?!"
"Denger ya mba cantik kek medusa, gw ga deket ii sama Dew malahan dia yang dekat ii mah gw" Nani membela dirinya sendiri daripada membiarkan Meta yang berbicara, lagian ucapannya memang bener.
"Gausah bohong lo anj! Lo pikir gw ga tau apa yang kalian lakuin di apartment berdua?! Kalian aja berani pelukan mesra di depan gw! Apalagi di belakang" Nani melotot kaget, perbicaraan Derlana mengundang tanda tanya teman iinya alias sekelas.
"Gw emang pelukan sama dia tapi salahin diri noh!! Apa lo gasadar? Bau lo itu kek eek sapi" Derlana terlihat sangat kesel dengan ucapan Nani, dia melihat sekeliling dan menangkap sebuah botol air.
"SHIT!" Nani disiram menggunakan air itu, Derlana tersenyum puas lalu membuang botol air itu tepat di wajahnya.
"Untuk kesekian kalinya gw ngomong, jangan deket ii sama Dew lagi!" Nani benar ii tidak menyangka jika Derlana akan pergi sejauh ini, membullynya di hadapan belasan orang.
Nani benar ii badmood sekarang, dia tidak membawa baju ganti jadi dia memilih bolos dari kelas dan menjemur bajunya di rooftop sekolah sementara menunggu bajunya kering dia terlelap disalah satu bangku disana.
Kringg!!!
Bunyi bel istirihat berbunyi, Nani terbangun dari mimpi indah. Seperti biasa perut Nani berbunyi ingin meminta di penuhi akibat tidak ada bekalan makanan untuk dimakan oleh cacing ii di dalam perutnya.Bajunya yang basah kini mengering. Dia berjalan dengan percaya diri ke arah kantin untuk sekadar membeli makanan, saat dia melangkahkan kakinya kekantin dan menuju tempat pembelian makanan ada seseorang yang menariknya.
"Ap-.. AKHH!!!" Nani di dorong oleh Derlana.
"Enak bermesraan sama Dew?! Enak gak?!" Derlana bahkan berteriak kencang sehingga mengundang seisi kantin.
Nani hanya datang untuk makan tapi kenapa malah dia di bully lagi?
"Enak apaan anj? Gw aja tiduran di rooftop!" Nani membalas.
"Bohong!"
"Ya gw ngapain bohong sialan? Minta di geplak lo biar sadar?!"
Derlana dengan mood yang rusak ingin pergi membalas tetapi terhenti karna mendengar suara seseorang, ternyata di blakangnya ada Dew dengan teman ii osisnya sedang menatap pergaduhan mereka sedari tadi.
"D-Dew.."
"Ke ruang osis! Sekarang!" Dew berbicara dingin kearah mereka berdua.
Derlana dan Nani menurut, dengan langkah yang berat mereka berjalan ke arah ruang osis beserta puluhan pasang mata melihat mereka dan juga lupa sedikit gibahan mereka.
Tidak lama kemudian Dew datang, auranya sekarang benar ii mencekam ketika dia membanting pintu itu.
"Kalian ngapain adu mulut di kantin? Gam ada tempat lain?!" Sunyi melanda, tidak ada satu pun yang bersuara.
"Jawab!" Nani dan Derlana tersentak kaget ketika Dew meninggikan suaranya.
Selama 30 menit juga mereka berada disana, selepas itu mereka berdua diusir Dew.
"Derlana lo bisa pergi, Nani tinggal bentar" Nani terpaku di tempat dan tidak berbalik menatap Dew, membiarkan manusia itu melihat punggungnya. Derlana pula menatap Nani dengan tajam dan itu ditangkap oleh Nani.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Life[BL]✓
FanfictionDew yang suka mengjahili Nani harus seroommate dengannya, bagaimana Nani bisa betah?