Setelah satu bulan Dew dan Nani tinggal bersama, tidak satu hari pun mereka tidak adu mulut. Bayangkan saja baru bangun tidur langsung adu mulut karna Dew hampir membakar apartment itu.
Dan disinilah Meta dan Prim mulai menaruh curiga terhadap Dew dan Nani.
"Cuggg" panggil Prim.
"Faan?" Jawab Meta tapi matanya fokus ke hp.
"Si Nani itu udah akur sama Dew? Kok udah ga berantem?"
"Udah pacaran mereka, keknya udah kelanjur dari jalan deh" jawab Meta yang terlihat santai.
"Yakali mereka pacaran? Si pendek juga ga mau sama Dew, dipelet kali ya?" Meta seakan ii ingin memukul Prim tapi dia menahannya.
"Yakan itu dulu, gimana kalo Nani dah kemakan karma? Nanti juga dia spill the tea" Prim terlihat sedang menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
..........
Nani yang saat ini sedang melakukan ritualnya, iaitu tidur di rooftop tempat kuliahan mereka dan terlihat damai ii saja tetapi kedamaian itu tidak berlangsung lama.
BLANK!!
"Astagfirullah... Ehh salahh, affaan tuh?" Nani kaget setengah mati, pintu rooftop itu tiba ii saja di tendang oleh seseorang.
"Lah? Si Dew ama sape tu? Cakep juga.. pengen ngelock tapi gw omega" gumam Nani, dia langsung bersembunyi di salah satu celah yang susah untuk dilihat orang tapi untung masih bisa di denger mereka lagi bahas apa.
"Anj! Bisa ga si lo batalin aja?!" Dew seperti memohon kepada cewe yang ia seret tadi.
"Ga Dew!! Gw cape tau ga?! Perasaan gw ga pernah lo bales anj!" Teriak lawan bicara Dew.
"Tapi gw ga bisa bales!"
"Alasan lo karna gw beta? Iya kan!?" Dew yang terlihat memohon langsung terdiam, faktanya wanita itu memang beta..
"Dew, lo ga sadar gimana perlakuan gw ke elo selama ini? Gw mati iian dari Melbourne ke sini demi lo doang!" Dew lagi ii terdiam.
"Biarin gw egois kali ini! Ga kira apapun yang bakal terjadi tapi gw tetap ga bisa nolak" cewe itu terlihat undur diri dari sana, Dew bahkan seperti laki ii yang cintanya ditolak. Cuma mematung dan memikirkan sesuatu.
"Sialan!"
Nani yang melihat dri awal hingga akhir sedikit bingung mendengar percakapan mereka, tetapi dimasa yang sama Nani ingin tau apa yang terjadi diantara mereka.
Setelah habis kuliah, Nani masuk ke apartment dirinya dan Dew. Saat dia masuk dia telah melihat Dew yang terduduk lemah di ruang utama mereka dengan keadaan kacau.
Rambutnya berantakan, baju kuliahnya juga sudah seperti orang baru habis gelud.
Dengan langkah kecil Nani menghampiri Dew, "titan, lo habis gel-..." Nani membeku ketika mata tajam milik Dew meliriknya.
"Anj! Kok serem si bgst?!" Batin Nani.
"Ga mau lanjutin?"
"Y-ya, lo habis gelud ya? Kok berantakan gini?" Dew melihat Nani lalu dia berdiri.
Nani terpaku disana, membiarkan tubuhnya dipeluk oleh seseorang yg lebih tinggi. Aneh, itu perasaan yang ia rasakan.
"Dew-.. HHEHHH" Dew membawa Nani ke atas pangkuannya ketika Nani jatuh terduduk, Dew meletakkan wajahnya tepat di ceruk leher Nani.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Life[BL]✓
FanfictionDew yang suka mengjahili Nani harus seroommate dengannya, bagaimana Nani bisa betah?