Kaisar membuka acara dengan sambutan-sambutan hangat. Dirinya juga menyampaikan bahwa betapa bersyukurnya dia bahwa cukup banyak yang mengikuti sayembara.
Tapi tepat ditempat duduk agak ujung, Jimin penasaran dengan apa yang dilakukan oleh pangeran muda dengan turun dari panggung, tapi dirinya tidak boleh beranjak.
Dibelakang panggung Namjoon dengan agak panik menunggu Seokjin datang.
"kemana anak itu? Ini adalah hari penobatannya tapi bagaimana bisa dirinya terlambat?" Namjoon hampir saja menggigit ibu jarinya padahal ia sedang menggunakan sarung tangan.
"aishhh, Hey! Kau? Apa kau lihat Seokjin?" orang yang dipanggil hanya menggeleng.
Ditempat lain, para pelayan secara cepat mengganti baju milik Seokjin.
"ya ampun yang mulia, kita harus cepat"
Sang tabib membaca waktu, waktunya tersisa 15 menit lagi dan acara penobatan akan dimulai."tenanglah tuan woo, aku telat 1 jam pun kaisar tidak akan marah."
Sikap Seokjin yang santai-santai membuat tuan Woo semakin was was, adakah orang dihari penobatannya sendiri ingin terlambat karena berganti pakaian?.
"baiklah, sudah siap.. aku akan segera pergi" Seokjin baru saja akan pergi, namun tangan tuan Woo menahannya.
"semoga anda diberkati oleh Tuhan yang mulia" Seokjin tersenyum mendengar penuturan Tuan Woo
"Tuhan selalu memberkati ku yang percaya"
Tuan Woo takjub melihat wajah Seokjin yang begitu cerah, adakah manusia lain yang sempurna selain Seokjin dikekaisaran ini? Ia rasa tidak akan ada.
Dan Seokjin pun pergi
Disisi lain tampak Namjoon yang semakin risau, dirinya baru saja ingin menyusul Seokjin tapi baru saja ia ingin melangkah
Dirinya ditabrak oleh seseorang berbaju zirah lengkap dengan helm nya sehingga wajahnya tidak terlihat"ahh maafkan aku jendral aku buru-buru"
"hey, siapa kau?"
Orang tidak menjawab dan malah pergi kearea penobatan.'apa dia Seokjin? Kenapa tubuhnya berlekuk sekali saat menggunakan zirah?'
"Dengan ini, mari kita sambut ksatria terpilih ku untuk mengawasi sayembara ini.. Seokjin!" kaisar menyebut namanya dengan lantang dan semua orang bertepuk tangan, para pangeran tentu tidak tahu menahu tentang siapa orang itu dan lebih memilih untuk ikut-ikutan bertepuk tangan.
Tepat saat orang yang dipanggil muncul, para rombongan dari kerajaan yang berbeda hampir saja tertawa melihat tidak atletisnya tubuh seorang ksatria yang dipilih kaisar, seorang ksatria harusnya tampak tangguh saat menggunakan zirah, tapi tidak dengan orang yang dipanggil Seokjin itu, tubuhnya malah tampak melekuk seperti perempuan.
"hai kau ksatria yang terpilih, bersumpahlah bahwa kau akan mengawal para pangeran dengan seksama saat mengikuti sayembara individu" Kaisar menggerekan pedangnya kebahu kiri Seokjin
"ya! Saya bersumpah!" Seokjin menjawab dengan lantang.
"bersumpahlah kau akan bertindak jujur dan adil kepada para pangeran yang mengikuti sayembara" kaisar menggerakan pedangnya kebahu kanan Seokjin
"ya! Saya bersumpah"
Permaisuri maju dan membawa roti murni diatas sebuah nampan emas yang dilapisi dengan sarbet dari benang kulit kerang yang langka

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Prince
Fantasiaseorang Pangeran yang disembunyikan rupanya dari semua orang untuk menghindari peperangan.