Prolog

1 2 0
                                    

oOo

Persahabatan yang harus terpisah karena suatu kecelakaan kini kembali.

Mereka awalnya tak saling mengenali hingga suatu hari hubungan mereka kembali utuh seperti dulu.

Kata mereka hubungan nya tak lebih dari sahabat. Apakah benar salah satunya tak melibatkan rasa?

oOo

"AWASSS!" Teriak seorang anak kecil dipinggir jalan saat melihat truk melintas.

Seorang anak lelaki dan perempuan yang diteriaki menoleh tanpa tau ada sebuah truk yang siap menelan mereka.

Bergandengan dengan senyum riang tercipta hingga akhirnya nasib naas itu datang menghantam

"TALAAAA" Teriak histeris seorang ibu yang berlari menuju kedua anak yang sudah tergeletak dengan berlumuran darah.

Semua yang melihat langsung mendekat, entah itu untuk mencari tau ataupun membantu

Dipangku oleh seorang ibu yang menatap lirih keadaan anaknya dan anak sang sahabat, didampingi sang suami yang sibuk menelepon beberapa orang untuk mengejar.

Sedangkan disana, dipinggir kelompok orang mengerumuni. Safira menangis tersedu, melihat kondisi sahabatnya.

"Tala, Gala, hiks" lirihnya

Salah satu warga yang kebetulan melihat sontak berkata, "Anak siapa ini?"

oOo

Suasana koridor diselimuti rasa khawatir akan sanak keluarga yang terbaring didalam sana.

Saling mendekap, menenangkan adalah hal utama saat diri hampir jatuh karena tak berdaya.

"Tante, Tala sama Gala baik baik ajakan?"tanya Fira kecil

Mengangguk samar, "iya"

"Jasmine, bagaimana keadaan mereka?" Tanya seorang wanita dengan pakaian kantor mendekat.

"Belum ada kabar, masih diperiksa" lirihnya

Mengusap bahu pelan, berharap dapat menenangkan.

"Maaf, Vira, aku gagal menjaga"

"Ini musibah, tak apa"

Klik

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi orang orang disana,

"Bagaimana dok?"

"Kondisi mereka kritis, benturan pada kepala membuat mereka mengalami amnesia, untuk mengembalikan ingatan perlu pengobatan khusus, dan disini susah dicari"

Mendengar itu, bahu yang berpura pura tegar langsung tak berdaya.

Dengan segala keputusan, terpaksa keluarga Wahyu pindah untuk pengobatan putra satu satunya

"Ka, esok kami akan pindah ke Singapura untuk pengobatan lebih lanjut Gala." Ucap Wahyu kepada Raka– ayah Tala.

"Maaf lalai" jawabnya, rasa bersalah kian bertambah

"Aku disini untuk berpamitan, bukan menyalahkan. Kita pasti bisa berkumpul lagi disuatu hari yang indah"

oOo

Gimana ya, cerita mereka nantii. Yuk simak lebih dalam

NABASTALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang