oOo
Angin berhembus kencang, menerbangkan daun daun kering. Seorang gadis berambut sebahu duduk disebuah kursi di taman.
Melihat kearah mereka yang bercanda tawa menikmati dunia yang fana. Stala mendengus saat melihat chat yang dikirim oleh sang sahabat.
Ehhh, lu nunggu bentar lagi boleh ga? Soalnya macet.
Alasan
Hampir satu jam dia menunggu disini dan disuruh untuk menunggu lagi?
Matanya melirik kearah bunga Asoka dipinggir taman. Stala mendekat, memetik bunga itu.
Wangi harum menyeruak di Indra penciuman.
Dia Nabastala Indurasmi, yang sering dipanggil Stala. Seorang remaja pencinta Asoka dan langit yang nampak menawan, sesuai namanya.
"STALAA" teriak seseorang dari kejauhan, Stala menoleh mendapati Safira- sahabat nya yang berlari menuju Stala.
"Lama"
"Ya namanya juga macet" balasnya, Stala tak menghiraukan. Kembali duduk di kursi tadi dengan sekuncup bunga ditangan.
Berdiam diri dengan waktu lama membuat Stala berdecak kesal dan menatap sahabatnya itu.
"Lu ngajak gue kesini ngapain si? Kalo cuma diem dieman mending pulang"
Safira menoleh menatap wajah Stala.
"Ga tau juga si" ucapnya tersenyum tanpa dosa.
Mendengar itu Stala mengeram kesal, "lu, ah sudahlah" tunjuk nya kesal.
"Hehehe, sebenarnya si gua mau ngajak piknik. Tapi tadi lupa bentar" jelas Safira membuat Stala ingin membuang nya kedasar samudera.
"Udah ayo siapin keburu siang, panas"
Mereka berdua memilih tempat dibawah pohon mangga, menggelar karpet dan menyusun apa yang Safira bawa.
Keranjang berisi buah, minuman, pie dan lain lain itu mereka keluarkan. Hingga novel pun dibawa.
"Waktunya menikmati" ujar Safira bersorak gembira.
"Eh, foto dulu dong" lanjut nya, menggagalkan rencana Stala yang akan mengambil buah.
"Mbak, mbak.." panggil Safira pada seorang perempuan yang tak sengaja lewat.
"Boleh minta tolong fotoin?" Pintanya, maklum Safira memang ngga punya malu.
Perempuan itu mengambil hp dari tangan Safira, mereka berpose sedemikian rupa. Ah Safira saja mungkin karena Stala cuma duduk dengan gaya andalan.
Jempol dan dua jari.
Mengucap terimakasih, dan berlari riang.
Safira Veronika-sahabat karib Stala. Pecicilan, ga punya malu, riang selalu dan menjengkelkan.
"Ayo makan"
"Dari tadi kek" cibir Stala, Safira terkekeh kecil.
Menikmati detik demi detik dengan obrolan ringan, setelah menguras otak dan tenaga yang luar biasa.
Mereka baru saja selesai PAS, kata si Safira butuh refreshing. Sedangkan Stala cuma mengiyakan apa yang Safira mau, kalau tidak kupingnya bisa panas karena rengekan nonfaedah itu.
"Gue ke WC bentar" pamit Stala, melangkah kan kaki ke WC yang terletak di ujung taman.
Saat akan kembali bahunya tak sengaja disenggol oleh seseorang. Stala berbalik, melihat seorang cowok yang memakai Hoodie hitam.
"Maaf" ucap cowok itu, berlalu pergi.
Stala mengedikkan bahu acuh, menghampiri Safira.
"Pulang yuk, pen turu" ajak Stala yang langsung disetujui Fira.
Setelah beres-beres, mereka pergi menuju parkiran. Tempat mobil mereka berada.
Mengemudi didampingi alunan musik, sesekali kepalanya bergoyang mengikuti irama.
Melihat rumahnya yang terbuka dan sedikit ramai Stala jadi penasaran, tanpa sadar bahwa Si Safira mengikuti nya pulang.
"Assalamualaikum" salam nya membuat semua orang yang ada didalam menoleh.
"Wa'alaikumsalam"
Dia tersenyum kaku, melangkahkan kaki masuk. Belum ada tiga langkah, teriakan seseorang membuat nya menutup wajah malu.
"IHHH STALA TUNGGU, ASSALAMUALAIKUM OM TANTEEE" teriak Safira sambil berlari menenteng kresek.
"Wa'alaikumsalam, ga usah teriak bisa ga si? Bikin malu aja" gerutu Stala
"Heheh, udah biasa. Eh ternyata rame, ini Tante untuk Tante. Stala ga usah dikasih ya Tan" ucapnya menyalami semua orang yang ada disana, Stala mengikuti.
Wajahnya terlihat kaget saat melihat lelaki yang dia temui di taman tadi ada disini.
"Eh, Tala, Fira, sini dong. Kenalin ini om Wahyu dan Tante Vira, itu anak mereka Galaksi Anggra Mega" ucap Jasmine- bunda Stala, menunjuk mereka yang ada disana.
"Aku Safira om tan, sahabat terbaik nya Stala" mendengar ucapan Safira, Stala mendelik.
"Dih mana ada"
"Ada, buktinya sekarang apa?" Balas Safira tak mau kalah
Jasmine menggeleng pelan melihat kelakuan anak nya dan juga anak dari sahabat nya. Selalu adu mulut.
"Sudah sudah, ga malu apa?" lerai Jasmine.
Mereka berdua menundukkan kepala lalu berkata, "maaf"
"Hha, gapapa. Kayaknya kalian udah Deket banget ya?" tanya Vira terkekeh pelan.
"Ohh iya dong tan" siapa lagi kalau bukan Safira.
"Nabastala, om, tan" ucapnya tak peduli dengan Fira yang sudah mencak mencak.
Mereka tersenyum, "udah gede ya sekarang" ucap Wahyu.
"Ga kerasa, dulu Tala sama Gala selalu main Sekarang mungkin udah lupa ya?" Lanjut Wahyu mengenang masa lalu.
Dulu, Stala, Safira dan Galaksi adalah tetangga. Ibu mereka bersahabat, mereka pernah membuat janji. Suatu saat jika sudah dewasa akan menjadi tetangga. Tapi ada sesuatu yang mengharuskan Vira dan keluarga pindah, kembali sekarang.
Mereka berbincang-bincang, sedangkan ketiga remaja itu duduk menyimak sesekali menyahut jika diperlukan.
"Gua bosen ni" bisik Fira pada Tala yang sibuk dengan hpnya.
"Sama"
Melihat ada yang aneh Tala menoleh, mendapati Fira tersenyum penuh makna.
"Gue ada ide"
Mereka terkikik, melihat karya yang mereka buat.
Fira berjalan menghampiri Galaksi yang sedari tadi duduk diam, alis mata Galaksi terangkat.
Fira menyuruhnya untuk mengikuti gadis itu. Orang tua mereka tersenyum melihat Galaksi yang entah kenapa menurut pada Fira.
Saat akan berbelok Galaksi terkejut. Sebuah selang yang mengucur kan air itu mengenai dirinya. Dia menoleh menatap Tala dan Fira yang sudah tertawa ngakak, membuat semua yang ada didalam menghampiri.
oOo
Senin, 12 Desember 2022
a/n
Hallo, jangan lupa vomment ya!!

KAMU SEDANG MEMBACA
NABASTALA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Tentang persahabatan mereka yang hilang dan kembali datang. Dua sahabat itu sangat lah dekat, sampai mereka tau bahwa mereka dulu memiliki sahabat laki laki dan baru kembali. Yang katanya cuma sahabat dekat tanpa memiliki ra...