CHAPTER 1

8 2 2
                                    

"KEPADA, SELURUH PENGHUNI KAMAR, HORMAT GERAK!"

Seorang pria dengan setelan kantor yang rapi berseru di depan lima Pria dengan gaya mereka masing-masing. Semuanya masih lunglai, terlihat tidak bersemangat menjalani kehidupan mereka.

"Lo semua budek apa gimana sih!?" Tanya Joon kasar.

"Kita mau hormat sama siapa sih? Hah?!" Sentak Jimin dengan mata yang hampir tertutup.

"Jon! kenapa, lo teropsesi banget jadi pemimpi upacara? Masa sekolah lo nggak bahagia yah? Jangan kayak orang gila!" Suga yang tidak terima dengan seruan dari Joon sontak menegur dengan sarkas.

"Iya nih, gue masih ngantuk tau! Ada ada aja," celetuk Vee lalu menguap.

"Harusnya lo bersyukur Vee, karena gue bangunin lo. Bukannya  hari ini lo ujian yah?"

Seketika, mata pemuda 19 tahun bernama Vee itu melotot, ia baru sadar, kalau ini hari terakhirnya ujian dan akan menentukan ia lulus atau tidak.

"Mampus!" gerutu Vee kemudian kembali masuk kedalam kamarnya.

"Harusnya, kalian semua bersyukur. Gue masih baik, masih mau bangunin kebo kayak kalian semua!"

"Ngapain juga bangunin pengangguran!" Suga yang tak terima dengan perlakuan Jon akhirnya masuk kedalam kamarnya.

Tiga pria lainnya yang sedang berdiri mematung melihat Suga yang menghilang di balik pintu hanya bisa diam.

"Jhope, bukannya nyokab lo bakal dateng hari ini?"

Pria 25 tahun itu, mengernyit. Mengigat hari ini hari sabtu, ia sontak bergegas kembali masuk kedalam kamarnya, bukan untuk tidur, melainkan untuk membersihkan kamarnya yang berantakan.

"Kim, lo wawancara jam delapan 'kan? Ini udah jam setengah delapan loh..."

Kim menghela nafas dengan mata yang menjelajar mencoba mengigat sesuatu, dan akhirnya ia berlari kecil menuju kamarnya.

"Dan lo Jimin. Beban keluarga dan semesta. Lo nggak kuliah?"

Akhirnya, semua kembali sadar, bahwa Kim Nam Joon tidak membangun orang yang tidak memiliki kesibukan yang harus di lakukan tepat waktu. Bukan tanpa alasan, Joon adalah pria tertua di antara mereka, dia harus bisa membuat para penghuni kost itu di siplin dan teratur. satu tahun tinggal di kosan itu, membuat dia menganggap semuanya sebagai adiknya.

Pemilik kost pun mengatakan Joon harus bisa mengatur para penghuni kost itu. karena pemilik kost itu lumayan dekat dengan Joon. Jadi, Joon bisa bermanfaat lah.

Joon adalah pria tertua di antara pria tadi,  dia adalah seorang bos di Sebuah perusahaan. Usianya 30 tahun, dia memilih ngekost dengan alasan, rumahnya belum selesai di bangun.

Anak yatim-piatu yang hanya tinggal sebatang kara.

Pria itu menghela nafas panjang, lalu meraih tas yang berisi laptopnya. Ia menuju keluar untuk mobilnya. Rumah itu lumayan luas, memiliki parkiran yang muat dua mobil. Karena setengah dari parkiran sudah ada mobil milik Joon, sebelahnya lagi terparkir sebuah mobil yang di yakini adalah mobil pemilik kost. Dan asih ada satu parkiran yang bisa untuk memarkirkan motor.

Tugas Joon telah selesai, waktunya dia berangkat ke kantor.

Mari kita perkenalkan lima pria penghuni kost lainnya.

Pertama, pria bernama Jimin (Park Ji-min) pria ini berusia 22 tahun, anak pemilik lapangan golf yang sering di sewakan untuk tempat bermain, dan memiliki sebuah tempat gym. Dia memilih ngekost karena ingin membuktikan bahwa dia bisa tanpa uang orang tuanya. Tentang kuliahnya, pria tampan itu tidak akan pusing, karena uang kuliahnya sudah lunas hingga semester terakhir.

Kedua, pria bernama Jhope (Jung Ho-seok) pria berusia 25 tahun ini juga anak dari seorang yang terbilang memiliki cukup kekayaan untuk Jhope kuliah, tapi sayangnya Jhope tidak ingin. Alhasil, dia di usir oleh sang Ayah dan hanya ibunya yang berpihak kepadanya sekarang.

Ketiga Vee (Kim Tae-hyung) Dia adalah yang termuda di antara para penghuni kamar, usianya 19 tahun dan sekarang menduduki bangku SMA kelas dua belas. Dia anak dari pemilik Sebuah PT pembuatan perabotan rumah tangga. Alasan dia ingin kost, agar bebas dari sang orang tua yang suka mengatur.

Keempat, Kim (Kim Seok-jin) sebenarnya, dia ini adalah anak manja, sudah lima kali ia mengikuti wawancara untuk bekerja, namun tidak pernah lolos. Jika di tanya sekolah terakhirnya, dia sudah memiliki ijazah S2 dari Jepang di usianya yg masih cukup muda 29tahun, hanya beda setahun dengan Joon. Tapi entahlah, dia sangat susah mendapatkan pekerjaan karena seperti pemilih. Manja dan pemilih itulah dia. Dia ngekost pun karena terpaksa, kata ibunya, dia harus berlatih untuk pisah dari kedua orang tuanya.

Dan yang terakhir Suga. (Min Yoon gi) Pria berusia 23 tahun ini adalah pria yang paling dingin dan tidak peduli dengan orang di sekitarnya, selalu ketus kepada penghuni kost lainnya. Kedatangannya di rumah ini untuk ngekost pun masih belum di ketahui. Pertama kali ia datang satu tahun lalu, dia adalah penghuni kedua di rumah itu.

Penghuni pertama adalah Joon dia sudah lebih dari tiga tahun menghuni kost-an itu.

Kedua Suga, meski baru satu Tahun dia adalah pria kedua yang hanya membawa tubuhnya datang ke tempat itu, tanpa apa-apa. Maksudnya, dia tidak membawa koper atau tas untuk bajunya, dia datang hanya dengan dompet dan kartu tanda penduduk, seperti yang di katakan sebelumnya, motif dia tinggal disini pun belum ada yang tahu, hingga pemilik kost sekalipun. Suga akan diam didalam kamar dari pagi, hingga pukul delapan malam ia akan keluar. Lalu kembali dengan baju yang berbeda. Mungkin saja, suga memiliki satu tempat lagi? Apapun itu, tidak ada yang ingin tahu.

Ketiga  Vee. Wajah imut, yang bercita cita ingin menjadi seorang dokter hewan. Ia baru saja stengah tahun tinggal di rumah itu.

Keempat Jhope, dia baru Lima bulan berada di tempat itu, setelah sebulan kedatangan Vee, Jhope pun datang mengisi kamar kosong lainnya.

Kelima Jimin, dan yang terakhir Kim.

"Gue berangkat yah guys!!" Vee yang baru saja keluar dari kamarnya berseru dengan lantang lalu berlari keluar tanpa menghiraukan siapa yang akan menjawab kata berpamitan itu.

Vee mengeluarkan motor miliknya lalu di naiki dengan cepat. Pemuda itu tak tahu takut, motornya meliuk-liuk dia atas aspal. Hingga akhirnya dia tiba di sekolah.

"Huh!  Untung gue belum telat!" Seru pemuda itu saat berhenti diparkiran. Saat turun dari atas motornya, bel yang menandakan ujian akam di mulai akhirnya berbunyi.

Di lain sisi, Jhope merebahkan tubuhnya diatas kasur miliknya, keringat membasahi wajahnya, meski kamarnya terasa sejuk karena AC, entah kenapa dia malah keringatan. Mungkin saja, dia buru-buru membersihkan semuanya dengan cepat.

Di luar, Kim pun sudah siap dengan setelan jas hitamnya, doanya hanya satu, semoga dia lolos. Tapi beda dengan doa  penghuni kamar lainnya, semoga Kim tidak berselera tinggi sekarang.

"Gue duluan yah guys!" Kim berpamitan lalu keluar dari dalam rumah itu, dan masuk kedalam mobil yang sudah dari tadi menunggu didepan gerbang rumah kost.

(Ini masih awalan, maaf untuk part pertama yang kurang memuaskan ini!)



   

kos-an pelarian | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang