3. KETEGANGAN

35 10 2
                                    

Hai lanjut gak nih guys 😁

Selamat malam buat kalian semua 🌃

Absen : selalu hadir

Gimana kabar kalian semua semoga selalu baik ya 😉

Vote dan komen jangan lupa ya 😁🙏😁

🌸🌸🌸🌸🌸

" Nau , Naura cepetan sini " Sesampainya mereka di depan UKS, Fani langsung memanggil PMR yang sedang berada di dalam UKS . Tak lama kemudian
NAURA OKTAVIA pun keluar dari dalam ruang UKS , dan langsung membantu mengangkat Rara.

" Langsung bawa ke brankar aja " ucap Naura sambil menunjuk ke arah brangkar yang sudah di sediakan oleh sekolah.
" Kalian tunggu di sini dulu , gue mau manggil dokter ke sini . " Kemudian Naura mulai melangkah pergi dari hadapan Fani dan siswa yang membantu nya membawa Rara yang pingsan .

" Ra , bangun Ra " tidak terasa setetes air yang keluar dari mata Fani . Sejujurnya Fani merasa tegang dan khawatir. karena ia baru pertama kali melihat orang yang pingsan di hadapannya , Fani merasa cemas karena yang pingsan adalah teman nya sendiri .

Tak lama kemudian dokter yang di panggil Naura pun datang dan menghampiri mereka , " tolong kalian keluar sebentar, saya mau mengecek ke adaan nya terlebih dahulu " ucap dokter sambil menutup gorden yang tidak jauh berada dekat brangkar . " Baik dok " Fani dan siswa itu pun pergi keluar , " fan gue ke kelas dulu ya , "ucap siswa yang sudah membantu nya tadi . " Oh , iya Makasih ya udah nolongin gue sama Rara"ucap Rara sambil tersenyum lebar di depan sis wa itu " iya , sama sama " laki laki itu mulai meninggalkan Fani yang berada di depan pintu UKS.

" DREEEEEEET ............. DREEET "

suara handphone milik Fani bergetar dan terdapat pesan dari seseorang . " Fan nanti pas istirahat kita ketemuan di taman belakang sekolah " pesan itu berasal dari Evano . Fani merasa heran , apa yang membuat Evano
Mengirim pesan kepada Fani " maksud nya apa ya " ucap Fani di dalam hati .

Tak lama kemudian dokter pun langsung keluar dari dalam ruang UKS " dia baik baik saja , dia pingsan karena tidak sarapan tadi pagi " sebelum Fani bertanya dokter pun langsung memberi tahu kepada Fani yang sedang berada di depan pintu masuk UKS .

" Dia sudah sadar jadi kamu bisa melihat keadaan dia sekarang " ucap dokter yang memeriksa keadaan Rara , dokter itu langsung melangkah pergi meninggalkan tempat itu . Kemudian Fani mulai melangkah kan kakinya untuk masuk ke ruang UKS , " Ra Lo gak papa ??" tanya Fani merasa lega setelah melihat Rara membuka matanya ,

" Gue gak papa ko fan , santai aja " ucap Rara sambil tersenyum manis " makasih ya udah nolongin gue " Rara pun mencoba untuk bangkit dari tempat tidur itu , " Ra lo masih sakit jangan di paksain buat bangun '' Fani merasa khawatir dengan kondisi Rara yang terbaring di atas brankar .

" Lo tadi pagi belum sarapan Ra ?? " Tanya Fani yang sedang duduk di kursi berada di samping brankar yang Rara tempati . "Gue gak sempet sarapan , soalnya buru buru takut telat " jawab Rara sambil menatap langit langit UKS yang ada di sana . Kepala Rara sangatlah pusing dan badan nya terlihat lemas , '' diem di sini ,gue mau pergi sebentar " ucap Fani sambil berdiri dari tempat duduknya dan melangkah kan kakinya untuk pergi .

" Lo mau kemana Fan ??" tanya Rara sambil memegang tangan Fani yang hendak pergi dari UKS ." Gue mau ke kantin , sebentar da nggak bakalan lama"
Jawab Fani yang membalikan tubuhnya untuk menghadap ke arah Rara yang sedang berbaring
" Mau ngapain ?? " Tanya Rara , kali ini dia melepaskan pegangannya . "Mau beli minum sama beli roti buat Lo , biar gak pingsan lagi " jawab Fani sambil melangkah lebih jauh dari hadapan Rara .

LOVING IN SILENCE { Mencintai dalam diam } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang