CHAPTER 1

152 16 0
                                    

ada momen momen di hidup kita yang tampaknya menentukan kita. momen momen yang akan terus kita ingat kembali.

hidup Jake sebelum Sunghoon begitu sederhana dan pasti. tapi sekarang, setelah ada pria itu, hanya ada....

Rahasia.











"Jake, waktunya kau bersiap siap" lirih Haruto sambil menepuk nepuk pundak Jake

Jake berdehem di sela tidurnya, perlahan membuka matanya lalu melihat Haruto yang sekaligus kekasihnya kini sudah duduk dipinggiran kasur menatap dirinya.

"kau tidur dengan nyenyak ?" tanya haruto sambil mengelus pelan rambut Jake

Jake hanya tersenyum sebagai jawabannya, menggeser posisi tidurnya ke kekasihnya itu, lalu menjadikan paha kekasihnya itu sebagia bantal.

"kau bisa berkunjung ke asrama ku tiap pekan" lirih Jake dengan mata yang terpejam

"baiklah, kau jaga diri baik baik nanti, aku akan berkunjung jika aku libur" jawab Haruto lalu mengecup kening Jake


sekitar 10 menit Jake kembali tertidur di sebelah kekasihnya, pria itu kini sudah terbangun lalu mengambil handuknya yang tergantung di pintu kamarnya, dan bergegas berjalan menuju kamar mandi.




"oke, apa ada yang terlupakan ?" Tanya ibu Jake sambil menuangkan segelas air untuk Jake

"vitaminmu ?"

"tidak" jawab Jake

"bagaimana dengan baju yang kemarin ibu beli ?"

"tidak" jawab Jake lagi

"Senter ?"

"Ibu, ini asrama universitas, bukan tempat bertahan hidup" jawab Jake ketika ibunya menanyakan hal yang tak masuk akal

"Handuk, pengisi daya, parfum....."

"aku bisa mengantar kan apa saja jika Jake melupakan barang barang nya" potong Haruto sambil membawa kerdus berukuran sedang dari kamar Jake

"kau benar!" Jawab ibu Jake menyetujui nya

"oke, kita harus bergegas sarapan dan pergi. kita akan menempuh perjalanan jauh untuk menuju asrama baru Jake" ucap ibu Jake

mereka bertiga mulai bersarapan, memakan beberapa helai roti untuk mengganjal perut, sebelum akhirnya memakan buah buahan tanpa bersarapan dengan makanan berat.


sekitar 15 menit mereka semua ber sarapan, kini mereka semua akhirnya duduk di kursi mobil masing masing. mengenakan sabuk pengaman mereka untuk berjaga jaga, lalu mulai berkendara dengan Haruto yang memegang kemudi.

Jalanan di pagi itu cukup ramai dengan mobil dan pejalan kaki yang berlalu lalang. Sinar matahari yang begitu cerah membuat Jake sesekali mengeluarkan handphone nya hanya untuk memotret pemandangan langit yang ia liat.




"apa kita berada di lantai yang benar ?" gumam ibu Jake sambil membawa barang bawaan Jake menuju kamar asramanya

"seperti nya benar" jawab Haruto yang mendengar gumaman ibu Jake

"20...... 21......Ini dia" celetuk Jake ketika menemukan kamar asramanya yang bernomor urut 22

Jake masuk ke dalam kamar asrama bersama Haruto dan ibunya. tercengang seketika ketika melihat dua teman sekamar Jake tengah bermain poker dengan beberapa kaleng bir yang menemani mereka.

"hai" sapa salah satu dari mereka ketika melihat Jake

"Hai" jawab Jake lalu meletakkan kopernya di dekat kasur yang kosong


ASRAR | SETELAH KITA TERJATUH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang