LMD-6

22K 1.2K 26
                                    

"Kalau gitu bunda ii aja yang menikah sama ayah"

Perkataan itu terus melintas diotakku. Oh astaga, hilangkan pikiran itu prill. Aku menunggu ali selesai meeting nya. Oh iya usia ali itu berapa ya? Muka nya masih muda tapi udah punya anak. Aku disini hanya memperhatikan sekeliling ruangan.

Tak lama suara langkah kaki seseorang terdengar. Dan muncul lah......

Ali bersama kawan nya.

Pria yang disamping ali terus memperhatikanku. Membuat aku takut.

"Hai Princes diara"sapa pria itu kepada diara.

"Hallo om laka"balas diara. Oh jadi pria itu bernama laka. Aku hanya tersenyum melihat laka mengedipkan mata nya genit ke arah ku.

"Om laka celita lagi dong om"pinta diara membuat laka menoleh ke arahnya.

Dia langsung duduk didepan diara. Sedangkan ali berada di samping kiri dan aku di samping kanan diara. Posisi yang salah sebetulnya.

"Hmm... jadi gini om punya temen dia itu cantik banget sama kayak kakak yang disamping diara cantiknya".ucapnya itu membuat aku tersipu malu. Dia tersenyum.

"Om itu suka sama temen om yang cantik tapi ternyata selama ini dia punya keanehan ditubuhnya"lanjut nya.

"Apa itu om?"

"Dia gak bisa ciuman sama cowok ya akhirnya om gak mau deh deketin nya lagi"ucap nya sambil tersenyum malu.

"Ciuman itu apa?"

What? Oh may gad dia salah bercerita sepertinya. Tapi bukan nya merasa bersalah dia malah tertawa. Dan yang baru aku sadari ternyata ali sedang sibuk dengan berkas ditangan nya.

"Gak bisa dijelasin sayang kalo mau kamu lihat saja"ucapnya membuat aku terkejut.

"Coba om tunjukin"pinta diara dengan polosnya.

"Hmm tapi kan gak ada ceweknya"balasnya sambil melirik lirik kearahku.

"Yah om sih gak punya pacal kayak ayah dong sekalang punya pacal"ucap diara yang langsung membuang muka nya. Laka langsung mendejat ke arah diara.

"Pacar ayah siapa?"tanyanya penasaran dan aku pun juga. Seketika ali menoleh.

"Gue gak punya pacar! Cuman raisa dihati gue"ucap ali membereskan berkas nya.

"Ayah bohong om! sebentar lagi aku punya bunda balu"

Aku mengernyitkan keningku. Ali kembali duduk disamping diara. "Kamu itu gak boleh ngarang cerita gitu"nasihat ali sambil mengelus rambut diara dengan lembut.

"Bro, lo tega ye punya temen yang cakep gini kagak dikenalin ke gue"sungut laka yang aku mengerti maksudnya.

"Dia bukan temen gue tapi diara"Ucap ali terdengar cuek sekali.

Pria yang aku tahu bernama laka itu mendekati aku. "Hai cantik! Boleh kenalan?"tanya nya terdengar menggodaku. Lalu tangan nya terulur ke arahku.

"Alay banget sih lo, rak"sindir ali.

"Plis deh ali sohib gue yang paling ganteng tapi kalah ganteng sama gue, stop panggil gue ' rak ' "protes nya. Aku hanya menahan tawa.

"Terus gue harus panggil lo apa sih? Rak?"tanya ali yang masih sibuk mengelus rambut diara.

"Raka!" Jawabnya tegas. Dan aku salah mengira ternyata nama nya raka bukan laka. Tanpa sadar aku terkekeh geli karena kesalahpahaman diriku. Aku terdiam ketika ali dan raka menatapku penuh tanda tanya.

"Kenapa?"

"Kamu yang kenapa?"tanya raka

Aku menggeleng cepat, "gapapa". Hening.

"Bunda pulang yuk diala udah ngantuk nih .....hoamm"ucap diara sambil menguap. Ali langsung menggendong diara ketubuhnya dengan tas kerja nya ditenteng.

"Biar aku aja yang gendong diara"alihku.

"Gak usah saya ayah nya"balasnya membuat aku diam.

"Oh ya kalau kamu mau balik duluan aku gak bisa antar tapi raka bakal antar kamu"lanjutnya. Aku hanya mengangguk.

*****

Lelah. Kata itu yang pantas aku katakan. Setelah menemani diara jalan dan harus duduk diam di ruangan ali. Oh iya ngomong-ngomong ali aku belum tahu usia nya berapa? Kan gak sopan kalau aku manggil nama saja. Menjadi ayah sekaligus ibu di usia muda? Cocok.

Tapi dia gak bertanggung jawab banget sih. Masa aku dioper ketemen nya buat antar aku pulang. Ish, amit amit deh punya pacar mirip dia.

Setelah berganti pakaian aku langsung tertidur dikasur beralas sprei doraemon ini. Sangat nyaman.

-----------
Hello;) maaf ya baru bisa updated sekarang karena aku malas buka wattpad.... oh iya komentar nya berkurang vote nya juga. Apa udah bosen ya? Kalau iya aku bisa apus ceritanya. Kalau boleh jujur aku seneng banget baca komen-komen kalian. Itu juga yang bikin aku semangat buat lanjut nya. Tapi sekarang dikit yang komen atai vote:(

Curcol lah :D

Thankyou.

Love My DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang