| Part 3 : Menolak Sampah |

5 3 4
                                    

Jangan melahap lebih dari yang bisa kamu kunyah.

~Rusak2022~

Hai temen-temen..

Kembali mengingatkan untuk tidak lupa menekan tombol vote nya ya..

OH!! Mau tanya, 

Gimana hari kalian hari ini ?

Sudahkah tersenyum walau hanya semenit ?

*********************

"Buat kelompok empat sampai lima orang. Lalu buat makalah tentang  Understanding english tenses. Makalah dikumpulkan hari ini, batas pengumpulan, pada saat bel pulang sekolah" Pak Wesley memberi instruksi sambil menggulung lengan kemejanya. Pria itu lantas berjalan meninggalkan kelas, setelah berpamitan.

"Sama gue, Naz?" Christine menawarkan dirinya.

Naza tersenyum miring, "Oke, gas"

"Ajak Cindy juga!" dengan penuh semangat gadis manis itu berlari mendekati meja tunggal yang letaknya berada di barisan paling depan. Mereka nampak sedikit bercanda sejenak, sampai akhirnya, Christine menoleh kearah Naza sambil mengacungkan jempolnya.

Naza menghela nafas. Dua orang yang ia kenal sejak duduk di bangku tahun pertama SMA nya itu memang tidak pernah berubah. Christine yang polos dan lemot. Serta Cindy yang tegas dan pintar. Mereka saling melengkapi, dan hadirnya Naza, seperti hanya sebagai pemanis saja.

"Naz, gue gabung kelompok lo, boleh nggak? " Seorang remaja laki-laki dengan kacamata bulat itu tiba-tiba berjalan sambil melontarkan sebuah pertanyaan pada Naza.

Naza menoleh pelan kearah sumber suara itu. Dan Naza menemukan Sena, tengah menggulung lengan seragam putihnya sambil berdiri disamping meja Naza.

"Tanya Christine, bukan gue" Jawab Naza dengan nada jutek.

"Lo sekelompok sama dia? " Sena mengeryitkan dahi. Sampai beberapa detik kemudian, Sena tersenyum kecut. "Yakin? "

Mendengar pertanyaan yang sepertinya sedikit meremehkan temannya. Naza merasa sedikit tidak terima. "Kalo ragu sama kelompok gue, gak usah masuk kelompok gue"

Sena tercekat, "Widih, santai woe.. "

"Cari kelompok lain. Kelompok gue sama temen-temen gue udah penuh" Setelah mengucapkan kalimat itu dengan sedikit sinis, Naza berdiri dari duduknya. Melirik tajam kearah Sena sejenak, lalu kemudian melangkah pergi, menyusul teman-teman kelompoknya yang nampak sudah mulai menyusun makalah dimeja Cindy.

**************

Bel istirahat berbunyi. Gadis itu duduk disana seorang diri. Dia Naza. Yang istirahat siang ini, menghabiskan waktunya ditaman sekolah sambil menatap terik matahari yang terasa seperti tepat diatas kepalanya.

"Jangan natap atas mulu, entar kulit wajah lo gosong"

Suara itu membuat Naza terjengit kaget. Gadis itu hendak menolehkan wajahnya kesamping kanan, namun gerakan wajahnya terhenti kala sebuah minuman dingin ditempelkan di pipi nya.

RusakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang