Chapter 5

50 5 0
                                    


Seorang anak sedang tertidur sangat nyenyak di kasur yang besar, di dalam kamar itu. Mata anak itu terbuka perlahan dan mengedarkan penglihatannya ke sekitarnya.

Ia terlihat kebingungan dengan sekitarnya yang asing ini. Tanpa alas kaki Eli yang baru sadar tentunya belum sepenuhnya pulih.

Jadi dia terjatuh dengan mengeluarkan suara yang mampu menarikan perhatian orang yang ada di luar kamar tersebut.Seorang pelayan mengintip ke dalam kamar dan melihat Eli yang terjatuh mencoba membantunya.

Tapi tidak seperti yang pelayan itu bayangkan Eli yang memiliki trauma terhadap orang asing langsung waspada. Dan menjauh dari pelayang itu dengan cepat.

Pelayang tidak tau apa pun hanya berpikir kalau Eli hanyalah anak pemalu yang baik.

Dengan orang asing yang mendekat ke arahnya tanpa sadar dia mengeluarkan aura Beast Fangnya. Membuat pelayang itu pingsan tanpa ia sadari. Eli yang melihat sebuah celah untuk lari tidak menyiakannya. Ia berterimakah kepada peleyang itu dia tidak perlu membuka pintunya.

Berlari tanpa henti dan saat berbelok ia menabrak seorang pelayan pria dan terjatuh. Pelayan itu juga tentunya terkaget mencob membantunya tapi tangan itu langsung di tepis oleh Eli. Ia berbalik dan terus berlari dengan dikejar oleh pelayang. Dengan banyaknya perhatian yang mulai banyak ia dapatkan.

Eli terpaksa berhenti di dekat sebuah pintu dan merasa terpojok dengan banyaknya orang yang mengelilinginya. Kegaduhannya membuat orang yang berada di ruangan sebelah keluar.

Terlihat seorang pria dewasa bersama seorang anak yang di gendongannya mentap kerumunan yang mulai memberi jalan ke arah Eli. Ya, benar itu philio dan Leonia yang kebingungan dengan situasi sekarang.

"Ada apa, kenapa ribu ribut ini?" Tanya Philio kepada salah satu pelayannya.

"Yang Mulia, kami mengejar anak yang anda perintahkan kami, tetapi dia lari membuat kami harus mengejarnya" kata pelayan.

Eli yang melihat orang yang semakin banyak mulai tanpa ia sadari mengeluarkan Beast Fangnya. Tentunya mempengaruhi sebagian orang kecuali Philio. Philio dengan cepat menghentikan Eli dengan  mengeluarkan beast fangnga dengan membuat nya pingsan kemabali.

Leonia yang masih syok dengan keberadaan saudarinya yang telah berpisah dengannya dan tekanan yang besar tiba tiba menimpanya. Di saat akan bertanya dia langsung dipotong pertanyaan ya oleh Philio yang menggendong saudarinya.

Di tempat lain yaitu kamar yang tadi tempati oleh Eli sebelumnya terlihat Leonia sedang menunggu dengan tatapan khawatir.

"Leo, kamu tak perlu khawatir dia baik baik saja"

"Tapi kenapa dia terlihat menjauh dari orang orang seperti terjadi sesuatu saat aku tidak ada dengan nya"

"Haaa..., sebenarnya aku tidak ingin memberitahumu ini tapi saat kami menemukannya ada terarah Edi yang terjadi. Pastinya itu membuatnya sedikit trauma"

"Itulah kenapa aku khawatir terhadapnya"

"Kamu bisa disini jika kau mau aku juga akan menunggu"

Eli yang perlahan membuka kedua matanya melihat ke sampingnya, ia melihat kembali figur dari saudarinya yang telah lama ia rindukan.
Dia rasa ada air mata yang akan jatuh, Leonia yang melihat itu cepat cepat mengusapnya dan memeluk Eli.

====

Eli yang menyadari adanya orang lain di samping saudarinya. Menatap ke arah pria dewasa yang menatap mereka dengan tatapan lembut.

Yang membuat nya merasa waspada tapi sebuah ingatan saat dirinya terakhir kali dihutan dimana pria itu.

Philio yang merasa di tatap tentu membalas.

" Terimakasih tuan telah memberi saya pertolongan" Sambil sedikit membungkuk badanya.

" Tidak perlu itu sudah kewajibanku, sebagai walimu" Balas philio

Saat  eli mendengar kata wali yang membuatnya bingung terlihat oleh Leonia.

" sudah sebaiknya aku menyelamatkan, putriku" tambah philio


Sun and Moon (I Became Male Lead Adopted Daugther)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang