2019
Hari Senin, menjadi hari yang tak disukai oleh sebagian orang. Termasuk salah satunya yaitu Yeisha, walaupun ada hari selasa yang lebih menyebalkan menurutnya.
Entah kesalahan apa yag telah dibuat, Yeisha terlambat berangkat sekolah, lebih menyebalkannya lagi, gerbang sekolah telah ditutup dan akan dibuka lagi setelah upacara selesai.
"Ini gara-gara aku kebanyakan halu, nih," gerutu Yeisha di depan sekolah.
Malam tadi saat tertidur, Yeisha bangun setelah ia memimpikan lelaki yang menurutnya tampan. Yeisha yang memang suka menghalu, malah menghalukan lelaki tersebut menjadi nyata. Alhasil, dirinya terlambat berangkat sekolah karena berhalu lama di kamar mandi.
Tak sampai 30 menit, Yeisha menunggu di depan sekolah. Yeisha diperbolehkan masuk dengan wejangan-wejangan dari sang guru bk, yang sebenarnya Yeisha tak dengarkan karena dalam pikirannya masih memikirkan lelaki yang semalam ia mimpikan.
Yeisha berjalan dengan santai menuju kelasnya sembari menyapa beberapa teman yang dilewatinya. Walau dalam hatinya, Yeisha merasa malu karena telah terlambat.
Sesampainya di kelas, Yeisha langsung menuju bangkunya dan bermain handphone sembari menunggu guru yang mengajar masuk. Tiba-tiba, bahu Yeisha ditepuk oleh teman perempuan di belakangnya.
"Kenapa, Na?"
"Kamu tumben banget telat, bangin kesiangan?" tanya perempuan itu, Diana.
"Nggak, sih. Aku bangun kaya biasa, tapi, aduh, kamu harus tau kalau aku tadi malem mimpiin cowok ganteng banget tau!" seru Yeisha.
"Serius? Seganteng apa, tuh?"
"Ah, ganteng banget pokoknya, aku telat gara-gara mikirin itu cowo di kamar mandi lama banget. Tapi aku pengen, deh, kalau cowok itu beneran nyata," ujar Yeisha dengan matanya yang berbinar.
"Kamu tau gak namanya siapa?" tanya Diana yang penasaran, karena Yeisha lebih sering menggibah daripada bercerita heboh tentang seseorang.
"Aduh, siapa ya namanya aku lupa. Danis atau Daniel ya, aku lupa! Kira-kira dia siapa ya, aku gak punya temen ataupun kenalan cowok yang namanya gitu."
"Kaya gak asing, deh. Emang seganteng apa, sih, dia? Sampai kamu heboh banget, biasanya cuma Shawn Mendes doang yang bisa bikin kamu heboh," ucap Diana, ini termasuk hal langka karena hidup Yeisha penuh dengan Shawn Mendes.
"Apanya yang gak asing? Dia gak seganteng Shaw Mendes, sih, tapi dia ganteng. Kulitnya putih, mukanya baby face gitu, kamu tau kan aku suka sama cowok yang baby face. Dia juga baik banget, sifatnya tuh hampir mendekati sempurna," cerita Yeisha.
"OH, AKU BARU INGET, SHA!" teriak Diana heboh.
Baru saja Yeisha mau bertanya, guru yang mengajar tiba-tiba sudah datang. Yeisha yang memiliki tingkat rasa penasaran tinggi menggerutu kesal, bisa saja dia tanya ke Diana sekarang, tapi guru yang mengajar termasuk guru killer dan ia tidak mau kena tegur.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Vivid Dream Figment
Teen FictionA vivid dream figment ; dreams weren't what I had previously believed them to be. © kleinerster