~Bagian 3~

286 38 7
                                    

.
.
.

Jangan lupa
Vote & komen💕

.
.
.

~Miya Atsumu

  Aku tahu, aku dan Osamu tidak terlalu dekat sejak kecil. Bukan karena kita tidak saling menyukai, aku selalu ingin bermain dengannya,tapi setiap kali kita bermain orang² selalu membanding-bandingkan aku dengannya.  Iya aku juga tahu hal itu, kedua orangtua kami lebih sayang padaku, bukan karena mereka tidak sayang Osamu, mereka juga sayang padanya. Tapi, mereka selalu ingin Osamu seperti aku.

  Aku pikir setelah kedua orangtua kami meninggal hubungan kita akan semakin baik, karena kita hanya memiliki satu sama lain, tapi ternyata tidak. Osamu selalu menghindariku dengan alasan ia tidak mau di banding²kan lagi. Tapi belakangan ini dia mulai mau bermain dengan ku di sekolah. Aku juga tidak memiliki banyak temen, orang² memang mengenal dan memuja ku layaknya pangeran, tapi aku tidak kenal dan tidak peduli terhadap mereka. Aku selalu pergi bersama kekasihku Sakusa Kiyoomi, jadi aku senang saat Osamu menerima ajakan ku untuk bermain bersama. Tapi belakangan ini dia terlihat aneh, dia selalu bilang jika ada yg mengikutinya, aku pikir itu futakuchi kenji teman sekelas Osamu yg selalu menganggu ya.

" Hei? Mikirin siapa?" Tanya sakusa sembari menyodorkan minuman dingin

" Gpp, em Omi ngerasa aneh Gk sama sikap Osamu belakangan ini?, Bukan cuma Osamu sih futa yg selalu ganggu Osamu ajh berubah baik sama dia?"

" Ya... Mungkin futa dah insyaf"


"Iya sih, tapi Osamu bilang kayak ada yg ngikutin dia trs"

" Setan kali atau!"

" Astaga Omi mah ngeselin, Gk kasian apa sama Osamu?"

Baru ajh sakusa mangap buat jawab eh yg di ghibahin muncul.

" Ghibah Mulu, lakik bukan lu?" Osamu Dateng sambil duduk di bangku sebelah

" Cuma lu doang yg mukanya cocok jadi bahan ghibah Sam, satu sekolah juga tau itu!"

" Yeh biasalah seleb banyak yg ngomongin" jawab Osamu pongah

" Sialan, gw doain dapet lakik yg doyan ghibah!"

"Amin'in Jangan?" Entah kenapa setiap kalimat yg Osamu ucapkan belakangan ini bikin aku emosi, pdhl aku tau dulu dia jarang banget ngomong.

" Dahlah, Sam lu beneran gpp? Gk ada masalah atau apa gitu belakangan ini?"

"Gk ada"

" Futa Gk ganggu lu lagi?"

"Gk"

" Nilai lu?"

"Standar, Eh bentar ngapa jadi bahas nilai?" Osamu menatap ku jengkel

" Ya gpp, iseng ajh"

" Cih"

   Aku tertawa melihat wajah Osamu yg tampak kesal, jujur ternyata punya saudara itu menyenangkan apalagi jika kita kembar. Aku berharap Osamu bisa sepertiku dan memulai hidup dengan baik.

~Miya Osamu

     Aku menatap layar ponselku, aku terus membaca email yg futa kirimkan pagi tadi. Apa aku harus bertemu dengannya?

  Aku berpikir sejenak dan akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi, mungkin setelah ini dia gk akan ganggu lagi.

" Pak aku izin pulang, permisi" pamit ku kepada pemilik toko

  Saat perjalanan menuju taman Flamboyan, aku merasa seseorang mengikutiku seperti biasa.  Aku berhenti dan menarik nafas panjang

" Oke, siapapun lu, dan apapun alasan lu ngikutin gw, gw harap lu tunjukkin diri lu sekarang juga!"

Hening...

"Persetan dengan lu!!"

Argh mood ku langsung jelek lagi, aku serasa orang gila berteriak sendiri di jalanan yg sepi. Hingga tiba di taman Flamboyan. Aku melihat beberapa orang sekitar 5-7 orang kurasa, dan salah satunya adalah futa, sisanya aku tidak tahu .

Saat masuk area taman semua mata langsung menatapku dengan tatapan asing. Jujur aku sedikit merinding, terlebih taman ini berada di ujung kota, dekat dengan gudang pabrik tua.

" Jadi? Apa ada sesuatu yg penting?"

" Santai dong Sam, gw nyuruh lu kesini karena gw mau minta maaf sama lu!" Ucap futa sembari merangkul ku seolah kita teman dekat

" Kalo emng lu niat minta maaf,lu bisa samperin gw fut!" Jawab ku ketus

Wajah futa keliatan lucu, apalagi dengan perban yg menempel di hidungnya. Ah sepertinya kemaren aku memukulnya terlalu keras.

" Ya,,, gw gengsi kalo ngomong Secara langsung Sam"

" Oh, trs kenapa lu ajak banyak orang? Gw juga Gk kenal sama mereka" tunjuk ku ke beberapa orang di belakang futa, tapi aku salah fokus dengan salah satu dari mereka yg maju ke depan seraya menepuk pundak futa.

" Santai fut, jadi lu Osamu?" Tanya cowok itu

" Yaaa"

" Oke, pembayaran sesuai rencana" ucapnya sebelum beberapa orang menahan kedua tanganku.

" Woy bangsat! Maksudnya apaan nih? Lu jual gw fut?" Teriakku sambil meronta-ronta

" Haha sorry Sam, itung² ini bayaran buat biaya pengobatan hidung gw"

"Sialan Hmpp~" mulutku di tutup dengan kain, setelahnya mataku juga mendapat perlakuan yg Sama. Sialan aku Gk bisa teriak.

" Good luck Sam" ucap futa sembari menepuk pundak ku dan bergegas pergi.

  Tapi sepertinya baru saja ia keluar dari taman, terdengar suara dia berteriak minta tolong. Dengan langkah cepat kembali ke arah kami.

  Aku tidak tahu apa yg terjadi, tapi semua orang terlihat panik.

"Tolong, ada psikopat gila ngejar gw" ucap futa

" Sialan lu di apain nyampe kepala lu bocok begini?" Tanya cowok yg membeli diriku dari futa.

" Dia, dia mukul gw pake tongkat baseball, dia pake kostum boneka rubah!"

  Saat sedang memperhatikan futa, terdengar suara langkah kaki dengan sesuatu yg di seret mengenai jalanan taman.

Tongkat baseball?

"Wah wah wah ternyata lu tukang ngadu ya"

"Futakuchi kenji"

Tbc....

It's Mine - Suna X Osamu [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang