"Loh! Lo kan ya-." Ucapannya tersela ketika tiba-tiba saja Nadira menginterupsi Jeno yang sedang berbicara dengan raut yang teramat terkejut.
Flashback..
Jenoar baru saja bangkit dari duduknya di sofa bar yang sudah ia dan teman-temannya reservasi tiga jam yang lalu. Ia berdiri bukan karena ingin berjoget mendengar dentuman musik di dalam club tetapi karena Jeno melihat salah satu teman wanitanya terlihat sedang beradu argumen dengan seorang wanita pengunjung club tersebut.
Jeno dan teman-temannya yang melihat hal tersebut buru-buru melerai Sheina yang kali ini baru saja membalas pukulan dari wanita yang ribut dengannya.
"Brengsek lo!" Teriak wanita itu pada Sheina yang merupakan sahabat dari Jeno.
Wanita dengan poni menutupi dahinya itu terlihat begitu kesal pada Sheina, hal itu dapat terlihat dari wajahnya yang memerah dan juga ucapannya yang sedari tadi mencacimaki Sheina.
"Cewe gatel lo! Udah tau Cowo yang lo goda ada cewenya di sampingnya! Masih aja lo godain, dasar perek!" Wanita dengan poni itu melempar sepatunya pada Sheina yang membuat Sheina langsung mengamuk dan berusaha membalas lemparan dari wanita itu.
"Cowo lo duluan bangsat yang ngelirik gua mulu!" Sheina berusaha melepaskan cengkraman Jeno dan temen-temannya untuk melesatkan pukulan ke arah gadis berponi itu.
Mendengar Sheina menyalahkannya membuat pria itu terlihat panik kemudian menatap ke arah gadis berponi dan menggelengkan kepalanya. "Engga gua gak lirik-lirik dia sama sekali, sumpah Ra!"
Sheina kembali murka mendengar pembelaan pria itu. "Bajingan lo! Lo duluan yang ngelirik gua bangsat."
Jujur saja Jeno merasa malas mendengar perdebatan seperti ini, jadinya ia hanya bisa menenangkan Sheina dengan mengatakan. "Udah She, udah. Tenang." Namun Sheina tetap saja meronta berusaha menghambur ke arah wanita berponi itu karena dia terus mengoceh menyalahkannya atas peristiwa ini.
"Cewe gatel, perek lo!" Ucap wanita berponi yang sama-sama sedang di tenangkan oleh temannya yang lain sama seperti Sheina.
"Lo yang perek!" Balas Sheina.
Hal itu membuat gadis berponi semakin kesal.
"Heh lo!" Gadis itu menunjuk Jeno. "Jaga tuh cewe lo bangsat! Jadi cewe gatel banget!" Kemudian gadis itu menyiramkan minuman ke arah Jeno dan teman-temannya yang lain.
Jeno menatap wanita itu dengan raut wajah yang kesal, namun dibuat semakin kesal lagi lantaran wanita itu terlihat mabuk dan malah tertawa-tawa.
Sementara pria yang ada di sampingnya menunjukan jari tengah ke arah Jeno dan kemudian berbalik arah meninggalkan Jeno dan temannya yang lain yang masih berdiri menatap kepergian mereka.
Jeno yang kesal berjalan mendekat ke arah wanita itu dan teman-temannya, kemudian ia menarik kerah kemeja pria yang sedari tadi menjadi topik pertengkaran mereka.
"Heh! Kalo jadi banci jangan rese bangsat! Jaga tuh budak lo!" Bentak Jeno pada pria itu.
Sementara wanita berponi yang berada di bawah pengaruh alkohol itu buru-buru melerai Jeno yang mencengkram kemeja lelakinya.
"Lepasin anjing! Gausah bikin ribut."
"Lo sama cowo banci lo ini yang bikin ribut!"
Cukup lama Jeno dan wanita itu saling beradu argumen bahkan Jeno dan pria dari wanita itu sempat adu pukul hingga membuat keributan di dalam bar tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya Jatuh Cinta
RomanceBerawal dari seorang pria bernama Zharifan Januar Bagaskara yang tak kunjung menikah di usianya yang sudah mulai matang. Membuat Lina Zainun yang merupakan ibundanya menjodohkan putra kesayangannya itu dengan putri dari sahabat dekatnya yang bernama...