1: BOOS

646 48 11
                                    

"Yo, bang!"

Haruto melambai pada Jihoon yang barusaja memasuki area kampus, yang sebenernya tanpa dipanggil pun Jihoon bakal tetep nyamper soalnya emang kebiasaan mereka buat duduk di tangga utama kampus sebelum makul pertama dimulai.

"Oit," Jihoon menyapa sambil adu tos dengan ketiga temannya yang sudah lebih dulu duduk disana. Dia sendiri lalu ikut duduk di samping Junkyu.

"Agaknya kita durhaka, deh, To. Kita duduk di atas padahal para sesepuh duduk di bawah," kata Jaehyuk. Dia dan Haruto memang duduk pada anak tangga dua tingkat diatas Jihoon dan Junkyu. Nggak sopan, emang.

Mendengar itu Jihoon hanya mengacungkan jari tengah tangan kirinya sementara tangan kanan dia gunakan untuk membuka buku pada halaman yang telah dia tandai.

"Ada ujian nanti, lu?" tanya Junkyu.

"Enggak. Tapi dosennya suka ngasih quiz dadakan. Bakal diusir kalo gua nggak bisa jawab."

"Semangat, bro."

"Hm," Jihoon menanggapi secara sepintas di sela fokusnya membaca materi. Namun baru satu paragraf yang dia baca, kegiatannya diinterupsi oleh seseorang.

"Hal-halo, bang Jihoon." Seseorang itu, seorang pemuda yang tampak seperti mahasiswa baru berdiri di depan mereka. Badannya sedikit dibungkukkan sambil matanya menatap takut-takut. Kedua tangannya memeluk erat buku yang dia bawa, seolah menjadikannya tameng dari tatapan empat mahasiswa senior di depannya.

"Iya?" Jihoon mengarahkan perhatiannya pada si mahasiswa baru. Raut mukanya dia buat ramah agar tidak membuat orang tersebut semakin gugup.

"Gua Doyoung, yang minat ikut les privat sama bang Jihoon. Kira-kira, sesi pertamanya kapan, ya, bang?" orang tersebut yang bernama Doyoung memperkenalkan diri sekaligus menjelaskan maksudnya.

Sebuah penjelasan yang membuat Jihoon mengerutkan keningnya tanda dia bingung alias nggak paham sama maksudnya si Doyoung ini. "Gua nggak buka jasa les, tuh," kata Jihoon.

"Kata Junghwan abangnya nerima les privat buat mahasiswa baru. Dia juga yang ngarahin gua buat nyari bang Jihoon kesini."

Satu nama yang diucapkan oleh Doyoung seketika menghapus raut ramah yang Jihoon perlihatkan. "Lu ditipu kayanya. Gua nggak buka jasa les," kata Jihoon mengulangi.

"Tapi gua udah bayar full buat dua bulan, bang," kata Doyoung.

Jihoon menahan dirinya untuk tidak menepuk jidat. Meski penampilan Doyoung tampak seperti berasal dari keluarga berada, tapi kasihan juga kalo di php. "Yodah, nanti gua kasih tau aja detailnya. Lu juga dikasih kontak gua, kan, sama Junghwan?" tanyanya yang diangguki oleh Doyoung. "Lu nanti chat gua. Detailnya gua jelasin disana. Dah sana pergi," usirnya. Doyoung membungkuk lalu pamit pergi.

"Adek lu ngapain lagi?" tanya Jaehyuk.

"Tau, tuh," jawab Jihoon asal sambil kembali fokus pada bukunya.

"Lu masih ngasih uang saku buat Junghwan, kan?" giliran Junkyu bertanya.

"Masih, tapi nggak tau tuh kemana duitnya. Kayanya abis buat beli pulsa buat telponan sama pacarnya itu."

"Hwan masih pacaran sama pacar virtualnya itu?" tanya Junkyu lagi.

"Huum."

"Yang di Jepang itu bukan sih? Yang kenalan lewat aplikasi?" tanya Haruto. Ini kenapa malah jadi wawancarain Jihoon, sih. Padahal yang ditanya mau belajar buat quiz dadakan.

"Huum." Ini yang ditanya udah jawab singkat-singkat gini, masih aja pada nggak peka.

"Tapi hebat sih, si Junghwan. Ldr sama orang yang belum pernah ketemu tapi bisa awet sampe setaun," kata Haruto.

Beginning of Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang