2: BOOS. Jeongwoo

398 39 15
                                    

Asahi menumpukan kedua sikunya pada tembok pembatas lantai tiga gedung teknik dan memperhatikan para mahasiswa yang berlalu lalang di bawah sana sambil sesekali melirik ponsel dalam genggamannya. Tampaknya manusia satu ini tengah menunggu kedatangan seseorang. Hingga kemudian dari kejauhan tampaklah seorang gadis berjalan mendekat kearah gedung tempat Asahi berada. Dia memperhatikan si pendatang berhenti di depan tangga menuju pintu masuk, tetap diam ketika gadis itu mengeluarkan ponselnya dan menekan beberapa tombol sebelum menempelkannya pada telinga. Sekejap kemudian ponsel milik Asahi berbunyi.

"Kak Asa dimana?" tanya sebuah suara melalui speaker ponsel Asahi.

"Lihat keatas," jawab Asahi lalu melambai ketika si gadis di bawah sana mendongak. "Sini naik."

"Nggak mau. Kak Asa aja yang turun."

"Park jeongwoo, naik," kata Asahi dengan nada emak-emak nyuruh anaknya mandi sehingga membuat si gadis di bawah sana, Jeongwoo namanya, mau tidak mau menuruti. Dia mematikan sambungan telepon lalu menghampiri Asahi.

"Kenapa manyun gitu. Minta dikaretin kah bibirnya?" tanya Asahi ketika Jeongwoo sudah sampai di hadapannya.

"Ish. Dikira es lilin apa," sungut Jeongwoo. "Aku tuh lagi kesel tau, kak. Tadi tuh..."

"Shut." Asahi menjepit bibir Jeongwoo. "Nanti aja ceritanya. Sekarang ayo ikut aku dulu," katanya lalu menarik Jeongwoo masuk ke kelas di sebelah mereka menghampiri dua orang gadis -ekhem, mungil- yang duduk di bangku depan.

"Hai, Asa," sapa salah satu dari keduanya.

"Hai. Kenalin, nih, juniorku di SMA. Namanya Jeongwoo."

Jeongwoo yang masih kesal karena suatu alasan tertentu, dan makin kesel karena Asahi menunda sesi marah-marahnya, menyapa para senior didepannya ini sekenanya. "Hai. Aku Jeongwoo."

Asahi memicingkan matanya lalu menangkup wajah Jeongwoo. "Nggak boleh gitu kalo lagi kenalan. Harus senyum. Senyuuuuum." Asahi menarik ujung bibir jeongwoo menggunakan kedua ibu jarinya. Setelahnya dia melepaskan Jeongwoo dan menghadapkannya pada kedua temannya. "Ayo, ulang."

Dahlah beneran kaya emak-emak nyuruh anaknya say hi kalo ada tamu dateng.

Jeongwoo meniup poninya sebelum tersenyum lebar kearah dua senior yang daritadi menahan tawa menonton interaksi keduanya. "Halo, kakak-kakak cantik. Aku Jeongwoo, junior kak Asa di SMA."

Asahi tepuk jidat melihat senyumnya jeongwoo yang mirip sama senyumnya joker TMC.

"Hai, Jeongwoo. Aku Mashiho."/"Aku Hyunsuk. Panggil kak Suk juga boleh."

Kedua teman Asahi itu secara bergilir memperkenalkan diri.

"Jadi kenapa kamu kesel tadi?" tanya Asahi. Jeongwoo yang mendengarnya langsung menumpahkan kekesalannya.

"Ih, masa ya tadi waktu aku baru aja masuk area kampus udah langsung ketemu cowok-cowok mesum mata keranjang nongkrong di tangga utama, sok ganteng banget mereka mejeng disana. Mereka tadi tuh liatin aku gara-gara celana yang aku pake. Melotot gitu kaya nggak pernahnya lihat paha cewek."

Tiga senior di depannya lantas melihat kebawah, mencari celana yang dimaksud Jeongwoo yang ternyata sembunyi di balik kemeja yang dia kenakan.

"Ini ceritanya tadi bawahanmu kotor kena kopi terus kamu copot jadinya kamu cuma pake dalemannya aja apa gimana?" tanya Hyunsuk.

"Ato bagian yang kena kotor tadi kamu robek?" Mashiho menimpali.

"Enggak, kak. Emang aku pake ini dari awal."

"Kamu serius pake itu dari rumah tadi?" tanya Asahi.

"Kan kak Asa bilang kalo udah kuliah boleh pake baju apa aja yang penting nyaman. Aku udah lama tau pengen sekolah pake celana kaya gini biar leluasa. Tadi aja aku udah praktek nendang orang. Enak tau tadi waktu ngangkat kakiku soalnya lututnya nggak ketahan apa-apa."

Beginning of Our StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang