10

1K 176 19
                                    

Koridor sekolah...

Jay, Minu, June, dan Zophy tengah berkumpul bersama membahas nama kru yang cocok.

Jay berdiri menyender pada tembok, Minu duduk sembari memegang buku dan bolpen, June duduk di sebelah Minu, juga Zophy yang duduk di sebelah June.

Minu masih kukuh mempertahankan nama 'Kru Keren Banget' dan Jay kukuh menolaknya. Mereka beradu mulut karena permasalahan tersebut.

Berbeda dengan 2 orang itu, June dan Zophy terlihat adem ayem. Mereka berbicara pada satu sama lain, membicarakan Zephyrus.

"Aku ingat Minu kasih nama Zephyrus setelah nonton kartun itu..." kata June mengenang masa lalu.

Zophy mengangguk. "Jujur saja, Kak. Aku suka nama Zephyrus. Agak sayang sekarang Zephyrus di bawah kendali TJ."

"Ya, semoga saja TJ bisa memimpin Zephyrus dengan benar."

"Entahlah, Kak. Dengan sifatnya yang begitu... Kalau nggak diubah aku nggak ngelihat Zephyrus bakal maju di bawah pimpinannya."

Manik mata June berada di ekor mata, ia melirik Zophy. "Mungkin kau mau merebut Zephyrus balik?"

"Merebut Zephyrus?" ulang Zophy. Ia menggerakkan manik matanya menatap June. Zophy paham June hanya bercanda, tapi itu bukan ide buruk.

Mengikuti candaan June, Zophy menjawab, "Kalau Kakak mau bantu, ayo saja!"

Tawa pecah di antara mereka, membuat Jay dan Minu yang sedaritadi bertengkar kini diam menatap keduanya heran.

Minu melihat Zophy yang tertawa lepas sesekali mendorong bahu June. June juga terlihat menikmati waktunya bersama Zophy. Hal ini membangunkan rasa tidak nyaman pada diri Minu.

"Ada apa, sih? Kok kelihatannya asik banget?" tanya Minu dengan intonasi yang tidak mengenakkan. Satu alisnya terjun ke bawah.

Pertanyaan Minu tidak digubris, sebab volume tawa mereka lebih besar dibandingkan suara Minu.

Di sini jelas mood Minu langsung berubah. Jay yang memperhatikan dalam diam, sudut bibirnya samar-samar naik membentuk senyuman walau tidak begitu terlihat.

Jay pernah mengatakan bahwa Zophy yang akan memutuskan Minu, sampai sekarang Jay masih mengingat jelas kalimatnya itu.

Just about time.

Di tengah situasi ini, Shelly datang dengan senyuman yang merekah. "Jay, lagi apa?"

Kedatangan Shelly merenggut seluruh atensi yang ada. Tawa June dan Zophy lantas terhenti.

"Shelly, hai. Lagi bahas soal kru sepeda. Kami berencana membentuk kru sepeda untuk mengikuti perlombaan nanti," jelas Zophy menunjukkan selebaran League Of Street kepada Shelly.

Sejenak Shelly diam dan membaca selebaran yang Zophy tunjukkan. Lalu setelahnya ia bilang ingin ikut berpartisipasi.

"Ini balapan. Bahaya untuk cewek," ucap June menolak Shelly bergabung.

Mendengar ucapan June itu Zophy menatapnya sinis. "Kak, aku cewek."

"Kau beda, Zo. Kau kan sudah berpengalaman. Aku tahu kemampuanmu. Jadi nggak perlu diraguin lagi kalau kami butuh kemampuanmu di sini." June berkata sembari mengacungkan ibu jari.

Kepercayaannya pada Zophy, membuat si perempuan merasa malu hingga merona pipinya. Lagi, Minu dibuat tidak tenang. Dan sekian kali lagi ia memilih tidak mengindahkan rasa itu.

"Oke! Boleh! Kami sangat terbuka untuk cewek cantik! Yang penting bisa naik sepeda! Sisanya biar kami yang urus! Kau bisa naik sepeda, kan?" Begitu kata Minu antusias membuat Shelly kesal. Pasalnya, Shelly merasa skillnya diremehkan. "Aku ini lebih jago darimu," balasnya ketus.

Let's Break The Wind Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang