Windbreaker × OC
Dia adalah sepupu dari Jay Jo.
Season 1 ✔
⚠ RATE : 15+
Di bawahnya, mohon meninggalkan lapak!
About this book :
📍CERITA ASLI MILIK YONGSEOK JO, WEBTOON. Bukan saya.
📍fanfic wind breaker
📍meminjam chara dan alur cerita sama han...
Akhirnya LBTW (Let's Break The Wind) sudah sampai di musim 2.
Sekali lagi saya tegaskan untuk membaca WindBreaker di Webtoon untuk lebih memahami alur cerita, sebab akan ada beberapa scene yang tidak diceritakan.
Apabila ada pertanyaan, kritik dan saran bisa dituangkan ke dalam komentar atau DM juga bisa. Saya selalu terbuka untuk kalian semua🤗
Fanfic ini tidak sempurna karena saya bukanlah author, hanya menulis sebagai hobi di waktu luang.
Hope you guys enjoy the story!
╞═════ SEASON 2 ═════╡
A/n : kalau nggak salah, perbedaan waktu antara Korea Selatan dan Inggris itu kurang lebih 9 jam.
Misal Inggris jam 15.00 Korea Selatan jam 00.00
Korea lebih cepat 9 jam dan Inggris lebih lambat 9 jam. Cmiiw.
Fanfic ini kadang sesuai waktu asli tapi kadang juga nggak.
Jangan bingung, intinya enjoy aja~ ͜ʖ ͡°
***
England, School...
"Lepas bajumu."
Season 2 ini diawali dengan Zophy yang menyuruh Owen membuka bajunya.
Karena merasa sakit yang menjalar di tubuh dan tidak ada tenaga tersisa untuk membantah, Owen menuruti Zophy.
Ia membuka jas merahnya dan masih memakai kemeja putih. Ia berdiri menyaksikan Zophy yang enggan menatapnya.
Perempuan itu mengelus sikunya merasa tidak nyaman.
"Sudah kubuka," ujar Owen dingin.
"Duduk di sofa sana. Akan kuobati lukamu."
Owen melirik sofa UKS di belakangnya sejenak. "Panggil saja suster penjaga. Aku ragu kau malah akan menambah lukaku saja."
"Bukan salahku, kau yang menyerangku duluan. Harusnya kau bersyukur hanya hidungmu yang patah, bukan tulang belakangmu. Jarang loh ada tulang belakang yang selamat setelah kubanting."
Urat dahi Owen bermunculan di permukaan kulit. Perempatan siku menghiasi kepalanya, menandakan dia sedang marah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa itu hal yang harus kusyukuri?" Owen bernada datar. Sekuat tenaga mencoba menahan keinginan besar memukul perempuan di depannya itu.
Dia tidak bisa memukul Zophy. Mau semenyebalkan apapun perempuan itu, Owen tidak bisa memukulnya.
