Kediaman Jo...
"Selamat malam, Kakeknya Zoo. Bagaimana kabar anda? Saya Minu Yoon, pacarnya Zoo."
"Hm..."
Suasana di Rumah Jo sangat mencekam. Rasanya tidak ada oksigen sama sekali di sini, sulit bernapas, hanya ada CO2.
Mr. Lin duduk di sofa dengan kaki menyilang, Minu duduk di lantai di depan Mr. Lin dengan kaki yang terlipat dan tangan di letakkan di atas paha─sopan sekali pokoknya.
Sedangkan Jay, Kay dan Zophy berdiri di samping sofa Mr. Lin, menyaksikan perjuangan Minu untuk menarik hati sang kakek mertua.
Ganbatte, Minu Yoon≧﹏≦!!
Manik mata Mr. Lin mengobservasi penampilan berantakan Minu layaknya gembel. Kaos hitam, celana pendek hitam, wajah babak belur, ganteng sih... Ah, tetap saja.
"Kau kerja apa?" tanya Mr. Lin mengubah gestur tubuhnya sedikit condong ke depan.
"I╴iya? Kerja?"
Mr. Lin ini memang suka bercanda. Memangnya Minu kelihatan setua itu?
"Kau bukan berandalan pengangguran yang hanya akan menyusahkan cucuku yang manis, cantik, gemesin, unyu-unyu, nan polos ini, kan?"
"KAKEK≧_≦!!" Zophy berteriak malu. Kakeknya ini memang suka terlalu memuji his only one granddaughter.
Begitulah Zophy di mata Mr. Lin. Anak yang baik, lugu, polos, baik hati, cantik, gemes, manis, pokoknya yang ++ tidak ada minusnya.
"Anu... Saya belum kerja soalnya masih sekolah. Tapi, walau penampilan saya seperti ini. Saya berasal dari keluarga terpandang yang pastinya tidak akan menjadi seorang pria yang Anda katakan," jawab Minu serius.
Sebagai sesama lelaki, Mr. Lin tentu bisa merasakan ketulusan dan keseriusan ucapan dari Minu.
Kata orang, mata tidak bisa berbohong. Dan mata Minu mengatakan seperti apa yang ia bicarakan.
Namun, tetap saja. Mr. Lin masih belum siap untuk melepaskan cucu kesayangannya untuk pria manapun.
Sekaya, seganteng, sekeren, semenarik, sebaik, semanis apapun pria itu. Kalau Mr. Lin tidak ada keinginan melepas cucunya, maka tidak ada artinya.
"Meski kau berasal dari keluarga terpandang. Keluarga pebisnis kek, politik, atau atlet pun, pertanyaanku cuma 1." Mr. Lin berkata sembari mengubah gestur part 2.
Kaki Mr. Lin tidak lagi terlipat, dia berdiri dari duduk. Meski sudah tua tapi tubuhnya masih tegak dan hanya manik mata yang turun ke sklera bawah, kepalanya masih tegak lurus. Minu sampai bisa merasakan aura yang keluar, seperti seekor raja rimba.
"Seberapa baik kau bisa menjaga cucuku?"
Minu meneguk saliva. "Saya bisa menjaga Zoo╴"
Kalimat Minu dipotong Mr. Lin hanya menggunakan satu tangan yang terangkat sedikit. "Kau sudah gagal. Lihat wajah cucuku, babak belur semua."
Keringat dingin Minu mengucur keluar. Tidak hanya Minu, tapi Zophy juga. Dalam hati Zophy berkata, 'Kakek tau darimana? Padahal udah kututup rapi dengan foundation dan bedak mahal. Bahkan sampai pake kulit palsu.'
"Jangan coba menipuku, Yupi," ucap Mr. Lin menghadap ke Zophy. "Aku ini kakekmu. Hidupku lebih lama darimu. Trik kecil itu, tentu sudah pernah kupelajari dan praktekkan sebelumnya."
"Grandpa, ini bukan gara-gara Minu. Aku sendiri yang╴"
"Nick sudah memberitauku semuanya. Bahkan mengirim video kau yang berkelahi dengan sangat lihai."

KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Break The Wind
Hayran KurguWindbreaker × OC Dia adalah sepupu dari Jay Jo. Season 1 ✔ ⚠ RATE : 15+ Di bawahnya, mohon meninggalkan lapak! About this book : 📍CERITA ASLI MILIK YONGSEOK JO, WEBTOON. Bukan saya. 📍fanfic wind breaker 📍meminjam chara dan alur cerita sama han...