Better than him (Johnren)

37.9K 605 85
                                    

❗❗ ATTENTION ❗❗

🔞🔞🔞🔞

THIS IS NOT FOR CHILDREN

IF YOU DON'T LIKE IT

FEEL FREE TO LEAVE

HAPPY READING 😊😊

Warn : 4.454 words

Don't expect too much 🥲

.
.
.
.
.

Plak

"Bisakah anda berhenti menggangu saya. Ini sudah ketiga kalinya anda menganggu hidup saya. Saya bukan orang murahan yang bisa seenaknya anda sentuh" renjun menatap sengit sosok mesum yang bediri di hadapannya.

"Lalu, kenapa dirimu yang sangat cantik ini berada di club malam sendirian hmm? Apa tidak takut?" Lelaki jangkung itu kini tengah menatap wajah cantik dan manis renjun dengan mengapit tubuhnya di dinding.

"Itu bukan urusan anda!! Sekarang enyahlah dari hadapan saya!!"

Johnny, sosok jangkung itu justru terkekeh gemas melihat wajah merengut renjun.

Cup

Sial, ciumannya meleset. Tapi tidak papa, dirinya masih bisa mengecup sensual pipi gembil renjun. Lidah panjangnya ia mainkan untuk mengelitik permukaan pipi kanan renjun. Sosok mungil itu mendorong brutal tubuh kekar johnny, namun tidak ada pergerakan yang berarti.

Ceklek

"Ohh, maaf. Silahkan dilanjut" orang asing itu langsung pergi dari toilet ini. Astaga, renjun hampir saja mengumpat. Dirinya lupa jika saat ini tengah berada dalam toilet.

Plak

Lagi lagi tamparan dipipi johnny rasakan.

"Keterlaluan!! Anda kelewat batas, menyingkir!!"

Bughh

Renjun nenyenggol lengan kekar johnny. Bukannya johnny yang limbung, malah renjun yang menabrak pintu toilet itu keras. Lagi lagi kekehan johnny terdengar. Renjun hanya bisa menghentakkan kakinya kesal dan segera pergi dari sana.

....

"Maaf aku tidak bisa datang, sayang. Hari ini aku sangat sibuk dikantor. Ada beberapa meeting yang tidak bisa diwakilkan. Jadi aku harap kamu mengerti, hmm. Aku janji, nanti aku akan mengajakmu makan malam bersama yang romantis. Bagaimana?"

"Baiklah tidak papa, aku mengerti. Tolong jangan sampai melupakan makan siangmu, mark. Sayangi juga tubuhmu. Aku akan menunggu janjimu"

Tut

Panggilan itu terputus. Renjun hanya bisa menghela nafasnya lelah. Ini sudah ke empat kalinya sang kekasih, mark membatalkan janjinya.

Bukannya tidak percaya, hanya saja akhir akhir ini mark sering mengabaikannya dengan alasan pekerjaan. Biasanya dia yang paling semangat saat mereka memiliki janji bertemu.

"I miss the old you, mark. Apa ada orang lain dihatimu sekarang?"

Renjun merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil menatap wallpaper ponselnya. Dirinya tersenyum tipis saat melihat dirinya dan mark tampak tersenyum bahagia dengan saling memeluk erat.

"Hahhh..."

....

"Bagaimana kandunganmu, haechan? Apakah cucuku baik baik saja?" Doyoung selaku mama dari mark menatap binar haechan yang kini duduk berhadapan dengannya di meja makan.

Renjun and his life 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang