Penawar kutukan (Jaeren)

41.4K 640 17
                                    

❗❗ ATTENTION ❗❗

🔞🔞🔞🔞

THIS IS NOT FOR CHILDREN

IF YOU DON'T LIKE IT

FEEL FREE TO LEAVE

HAPPY READING 😊😊

.
.
.
.
.
.

T

ungkai panjangnya itu terus berlari mengejar cahaya yang bertahun tahun ia tunggu. Penampilannya yang terlihat rapi menggunakan setelan jas mahal pun kini tampak berantakan. Rambut yang mulai tak beraturan terkena terpaan angin, keringat yang mengucur di seluruh tubuhnya, hingga nafas yang memburu bak orang kesetanan itu tidak mengurangi kecepatan lari pada kakinya.

Keningnya mengerut saat cahaya itu masuk ke dalam salah satu bilik jendela di suatu bangunan lusuh ini. Dalam hati dirinya berdoa semoga cahaya tadi masuk ke dalam tubuh seseorang yang tepat. Karna demi apapun, cahaya itu adalah yang menentukan bahwa dirinya akan tetap kembali dan hidup, atau justru menghilang menjadi abu. Ia tak mau dirinya menjadi abu dan dilupakan oleh semua orang.

“Hahh hahhhh… aku rasa Ethereal tadi masuk kedalam kamar yang ini. Karena hanya kamar ini yang berada paling atas” dengan nafas yang terngeah engah, dirinya memberanikan diri membuka pintu kamar yang tampak tak kokoh itu.

Kriietttt

“Aishhh… suara pintu ini membuatku merinding” dirinya menatap kamar yang tak seberapa ini. Gelap, itu yang dirinya pertama kali lihat. Pencahayaan dikamar ini ia yakini sudah dipadamkan. Namun berkat jendela yang terbuka itulah sedikit cahaya masuk dan memantul dalam kamar ini.

Beberapa detik dirinya menerawang kamar ini, matanya kembali menajam saat Ethereal itu mulai bersinar dalam tubuh manusia yang tanpa dia sadari sejak tadi sedang tertidur pulas.

Dirinya mencoba mendekati sosok yang tengah tertidur itu dan menatap lamat sosok dihadapannya dari ujung rambut hingga kuku kakinya.

“Yang benar saja aku harus melakukannya dengan laki laki!! Ehh tapi jika dilihat lihat dia memang manis” dirinya menggerutu dengan suara rendahnya.

“Bagaimana caraku bisa melakukannya. Tersisa 10 jam lagi sebelum Ethereal itu menghilang dan aku harus menunggunya muncul kembali. Aishh…”

Ditengah dirinya sibuk berbicara sendiri, lenguhan seseorang terdengar ditelinganya.

“Eughh… berisik sekali kamu, chan!!” Sosok itu ternyata tengah mengigau pikirnya.

“Huhhh… syukur lahh. Tidurlah dulu, aku akan berfikir bagaimana caranya”

“Cara apa? Hoaaam….” Sosok itu duduk dan menguap lebar.

Deg

Jantungnya berhenti berdetak sejenak saat suara lembut namun serak khas bangun tidur itu terdengar. Dapat ia lihat bahwa sosok itu kini tengah mengucek kedua matanya yang tidak gatal. Ughhh gemasnyaa…

“KAMU SIAPA?!!! MAU MALING YA?!!!” Sosok itu tiba tiba berteriak histeris membuat dirinya terjengit kaget. Sosok itu kini berdiri dan berjalan menyamping. Tangan mungilnya meraba raba mencari saklar lampu namun tatapan tajamnya itu tidak pernah lepas darinya yang berada dalam kamar sekarang.

Ceklek

Lampunya menyala. Sosok mungil tadi menatap garang dirinya dari atas hingga bawah.

“Anda siapa dan mengapa bisa ada di kamarku?” Tanyanya penuh penekanan

Renjun and his life 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang