🎫Jo dan Linda : Cemburu, Ah!

5.3K 66 5
                                    



"Whoa!"

Linda memepet tubuh Johnny di counter dapur dengan sedikit kasar, membuat laki-laki tinggi itu menghentikan kegiatan mengaduk kopi racikannya di mug. Punggung Johnny yang dingin sehabis mandi langsung menempel sejuk di pipi Linda.

"Lin?"

Tak ada jawaban. Akhirnya Johnny biarkan kedua tangan Linda menggerayangi tubuhnya. Ia hanya menggigit bibirnya ketika jemari Linda menggerayangi dada bidangnya lalu memilin nipplenya. Pelan, tapi cukup ampuh untuk membuat kejantanan Johnny bereaksi dari balik handuk yang melilit di pinggangnya.

"Sebel,"

"Kenapa?"

Tangan Linda bergerak ke selatan, tepat ke pusat tubuh laki-laki tinggi besar dan merasakan tonjolan besar dan panjang berdiri tegak dari balik handuk. Diusapnya tonjolan itu dengan sedikit tenaga. Lalu tangannya naik turun mengelus tonjolan itu hingga terasa denyutannya dari balik handuk.

"Uhh... Linda..."

Linda tarik paksa handuk Johnny. Johnny tak sempat bereaksi karena tangan kiri Linda sudah meraba perut kotak-kotaknya dengan tangan kanan mengocok kejantanan Jo dari belakang. Perbedaan tingginya membuat Linda hanya mampu menjilat sesekali menggigit punggung Jo gemas.

Johnny mendongak dengan sentuhan Linda.

Matanya menutup, mulut terbuka, mengerang tertahan.

"Li--Linda... mmhh... sakit, sayang..."

"Seru ya, striptease diliatin banyak orang, hmm?"

"Ngga--ahh... ga gitu... ngghh Linda...!" Bukannya memperlambat gerakannya, Linda malah semakin kencang mengocok kejantanan Jo sambil menggigit punggung Jo hingga tercipta bekas gigitan merah di punggungnya.

"Aku yakin pasti banyak banget yang suka sama punggung kamu." Bisik Linda, kembali menggigit spot lain di punggung Jo.

"My lady... ahh..."

"Diem." Perintah Linda. Kini tangan kirinya naik turun mengocok kejantanan Jo sementara tangan kanannya berputar-putar mengusap kepala penis Jo yang mengeluarkan cairan precum, membuat laki-laki itu mengerang keenakan.

"Kamu--eunghh cemburu ya? Aku diliatin banyak orang--ah!" Jo memekik kaget karena Linda tiba-tiba membalikkan tubuhnya dan memojokkannya ke tembok. Perempuan berambut pendek itu menatap sinis pada Jo yang kebingungan sembari berlutut di depan Jo. Tangannya tak berhenti mengocok kejantanan Jo, membuat lelaki itu menggigit bibir, menanti apa yang akan dilakukan Linda selanjutnya dalam ekstasi.

Tapi tangan mungilnya itu berhenti lalu ia berdiri kasar. Jo yang nafsunya mulai memuncak tinggi menurunkan tubuhnya hendak mencium Linda, namun perempuan itu menolak dengan menaruh tangan di bibir Jo.

"Gausah banyak nanya. Pikir aja sendiri kek gimana." Ketus Linda hendak melangkah menjauh namun laki-laki tinggi besar itu sudah memeluknya dari belakang, dengan sengaja menggesek-gesekkan kejantanannya di belahan pantat Linda yang hanya tertutupi celana pendek.

"Sayang... please ya? Aku dikit lagi keluar..."

"Setelah kamu strip di depan orang-orang, kamu pikir aku mau nge-blowjob kamu?" Dengusnya kesal.

"Kamu cemburu ya?"

"Pikir aja sendiri, ah!" Kesal Linda. Sungguh, bagi Johnny, tak ada yang lebih menggemaskan daripada Linda. Dia semakin mengeratkan pelukannya.

"Aku striptease depan kamu deh, gimana?"

"Jijik!"

"I'll never strip in front of people again, baby. Janji deh." Ujar Jo. Linda bergeming dengan wajah manyun.

"Aku strip depan kamu doang mulai sekarang, gmn?"

"Ih apa sih--Jo!" Linda memekik kaget karena laki-laki itu menggendongnya seperti seorang putri menuju kasur dan merebahkannya disana. Diraihnya sebuah penutup mata untuk tidur yang selalu dipakai Linda setiap malam untuk menutupi mata Linda.

"Stay here." Belum sempat Linda protes, Johnny sudah memberikannya perintah untuk diam disitu sementara lelaki tinggi bongsor itu meninggalkannya ke arah kamar mandi. Memang anak penurut, walau kesal, Linda tetap diam di tempatnya biarpun masih kesal pada Jo.

"Alright. Buka penutup matanya." Mendengar itu, Linda segera membuka penutup matanya.

"Mau ap--"

Linda terdiam, menelan ludah berkali-kali melihat Johnny didepannya dengan kemeja terbuka menunjukkan dada bidang dan perut kotak-kotaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Linda terdiam, menelan ludah berkali-kali melihat Johnny didepannya dengan kemeja terbuka menunjukkan dada bidang dan perut kotak-kotaknya. Melihat Linda melongo yang lekat menatap dirinya, Johnny menyeringai sambil berdiri untuk mendekati Linda. Semakin ia merangkak mendekati Linda di atas kasur, semakin Linda mundur hingga dia terpojok di headboard kasur.

Jo mendekat, mengendus-endus leher Linda membuatnya gemetar sembari menggigit bibir bawahnya. Bulu kuduknya meremang karena bibir keriting Jo sesekali menyentuh kulit sensitifnya.

"J-Jo... stop..."

Tangannya bergerak menyusuri pinggang Linda dan merendahkannya hingga celananya pun terlepas. Dielusnya pinggul mulus Linda yang hanya terbalut seamless panties. Ia bisa merasakan Linda sedari tadi terdiam dengan nafas tersengal karena elusan tangan dan kecupan bibir Jo di lehernya tapi sesekali matanya menatap dada Jo yang terlihat dari kemejanya yang tersingkap.

"Mau coba sentuh langsung?" Tawar Johnny pelan. Linda langsung menggeleng kencang tapi Jo hanya tersenyum kecil lalu mundur pelan.

Lelaki tinggi bongsor itu dengan seduktif membuka kemejanya, membiarkan kerahnya tergantung di sisi lengannya. Jantung Linda berdetak semakin cepat menatap tubuh Jo yang begitu sensual didepannya.

"Touch me... or I'll touch you first."

Mendengar itu, Linda langsung kehilangan tenaganya dan tubuhnya merosot hingga rebah di kasur, hanya bisa menatap nafsu pada Johnny yang kembali merangkak mengungkungi tubuhnya dengan tangan perlahan mengelus paha Linda, seduktif.

"Jo..."

"Yes?"

Linda sudah tak bisa berkata-kata. Ia kalah telak dari pesona dan aura sensual Johnny didepannya. Johnny dihadapannya terlalu seksi, terlalu menggoda dengan feromon yang menguar luar biasa membuatnya limbung dan tak bisa berpikir lurus.

"Please..."

Melihat Linda yang submisif seperti ini, mata yang sarat akan nafsu namun lemas karena nafsu juga sudah menguasai dirinya, Johnny serada di atas awan. Ia turun lalu menyingkap sedikit kaos Linda dan mencium perut ratanya.

"I'll touch you first, my lady."

<><><>

Mau next request atau part 2?

[M] Midnight Carnival | NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang