di malam-malam penuh amarah
melepasmu adalah usaha paling susah payah
di perdebatan antara hati dan logika, aku yang paling kalah
menahanmu untuk tetap singgah
padahal banyak sudah yang coba kusuguhkan, perhatian yang luas, sabar yang tanpa batas
tapi tetap saja kaubuat hatiku retas hingga remuk redam tak berbekas.
dari segala upaya dan nyaris berhasil, kau buat kembali goyah. ah, bisakah kau enyah?
umpama romusha yang dipaksa oleh jepang, aku justru malah memaksa diriku sendiri untuk bisa melepasmu
tapi kemudian kau kembali datang, memaksaku untuk tetap ada bersamamu.
ah, tentara dari bangsa manakah kau?
manusia dengan kekuatan apakah kamu wahai bedebah yang tetap saja indah di mataku?
mengapa setelah kau buat kecewa, masih saja berani memintaku untuk tetap tinggal? apakah kaupikir hatiku masih bisa dibuat lebih hancur dari ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Masih Tentangmu, Fatamorgana
PoesíaSebab hanya padamu perasaanku jatuh begitu dalam, sebab ingin denganmu tak bisa aku redam.