N. B. Okey, I'm done with this fucking story.
***Happy Reading***
Plok! Plok!
Itu bukan tepukan bangga, namun sebaliknya. Bermaksud menghina dan menyepelekan. Semua orang pasti takkan ada yang percaya gadis remaja lugu sepertinya ternyata dalang di balik aksi pembunuhan di Desa Stupido.
"Seperti yang kuharapkan, Watson Dan." Gari berkacak pinggang. "Bagaimana kamu tahu?"
"Mau versi panjang atau versi pendek?" Melihat Gari yang diam, Watson menghela napas. "Baiklah, dua-duanya saja kali ya."
Sebenarnya penjelasan dari tema pembunuhan Hermesate sangatlah sederhana. Seperti yang Watson bilang sebelumnya: poin utamanya adalah KABATAKU. Tapi itu kita bahas nanti.
"Apa kamu pikir, kamu adalah Sang Keadilan? Hermesate. Kata itu gabungan nama dewa-dewi dari mitologi Romawi. Hermes merupakan sosok yang dikenal dewa cerdas, sementara Ate dewi kebodohan dan kesalahan moral. Kamu memadukan keduanya: cerdas dan bodoh, lalu kamu yang menjadi pengadilnya. Itu kan alasanmu membentuk pohon natal manusia mahakaryamu seperti timbangan. Kamu berperan sebagai orang yang memutuskan apakah korban-korbanmu memang cerdas alami atau cerdas curang. Terima kasih pada nenek abal-abalmu menyebut nama aslimu secara tidak sengaja. Aku jadi tahu jawabannya.
"Hariri, 'hari' dalam sansekerta artinya adalah perasaan pada keadilan. Kamu pasti marah dan tidak tahu ini akan terjadi, kan? Makanya kamu menumbalkan wanita tua malang itu dengan menjebaknya. Beliau tidak mengidap amnesia melainkan menderita Mere-exposure Effect. Beliau ada masalah dengan sistem otaknya.
"Sekali lagi, kuucapkan terima kasih padamu membeli tepung kala itu. Tindakanmu sama saja memberitahuku kalau kamu lah pelakunya. Kamu membujuk nenek-nenek tersebut dengan kue. Aku melakukan hal sama dan bingo, beliau menganggapku cucunya. Menarik, bukan?
"Beliau menuruti perintahmu karena mengira kamu adalah cucunya. Mengirim dokumen Oronna kepada Reporter Nasa. Tadinya aku tidak tahu mengapa kamu melakukan itu, namun kini aku tahu setelah membaca teka-tekimu.
"March, Kafkara, Danjeng, dan Sampo. Mereka adalah pelampiasan penyakit iri hatimu. Kamu membenci orang pintar, tak ingin orang-orang seperti mereka hidup damai di desa Stupido.
"Tapi tunggu, bukankah korban Hermesate 7 orang? Ke mana tiga lagi? Luosa, Natasha, dan Susang. Kamu mengetahui mereka melakukan kecurangan serta manipulasi terhadap nilai dan prestasi mereka. Itulah mengapa kamu memberi perbedaan warna daun garlan pada pohon mereka. March, Kafkara, Danjeng, dan Sampo dicampur dengan warna biru. Sedangkan Luosa, Natasha, dan Susang, hijau menyeluruh.
"Bahkan warna memiliki nilai psikologi. Biru melambangkan intelektualitas. Sedangkan Hijau yang diartikan simbol alam, perdamaian, kesuburan dan kesehatan, punya unsur negatif berupa licik. Aku yakin kamu tahu arti warna-warna yang kamu kenakan untuk aksimu.
"Tetapi, kamu berhenti membunuh di tahun 2020. Kenapa? Apakah Hermesate tewas atau tobat? Tidak. Jawabannya simpel. Karena semua pelajar sekolah online baik itu dari desa maupun kota. Pandemi corona. Terlebih kamu murid Madoka. Kamu tidak punya akses untuk melihat rapor siswa dari sekolah lain.
"Di tahun 2021 saat para siswa kembali sekolah normal, seketika aksimu berubah. Kamu tidak lagi membunuh murid pintar. Kamu memiliki tujuan baru. Dimulai dari Puppis Alnilam, korban ke-8. Dimana kamu sudah bekerja sama dengan Polly Kanchana. Entah apa yang kamu janjikan padanya sehingga dia mau menurutimu. Aku tidak mau tahu.
"Kasus Alnilam sempat dinyatakan bunuh diri. Itu adalah momen yang tidak kamu inginkan. Kamu berencana mencekik Alnilam terlebih dahulu dengan handuk dan menggantung tubuhnya untuk menipu anak tetangga Alnilam, namun di luar skripsi, Polly yang menunggu di gedung lain tidak sengaja menembakkan garpu tala memakai crossbow. Benda yang akan kamu gunakan nantinya. Dua luka tusuk linear dengan jarak yang sama dan kaca jendela pecah berbentuk silinder, sudah menjelaskan kalau garpu tala itu adalah senjata pembunuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Gari Gariri - Misteri Hermesate
Misterio / SuspensoWe wish you a merry Christmas. We wish you a merry Christmas. We wish you a merry Christmas. And a Happy Death Day! ♪ Dia menyebut dirinya Santa Claus D-Day. Dia menyenandungkan lagu natal yang liriknya sedikit diubah kala membunuh orang. Dia ada...