3.3

221 5 0
                                    

Pov Aliza

Haii, aku Aliza. Lebih lengkapnya Aliza eclare Yudistira. Mungkin aku bisa disebut sebagai anak broken home, yang direnggut kebahagiaannya pada usia yang cukup dewasa untuk berfikir. Aku memiliki seorang ibu, dia cantik sama sepertiku. Vera anindita irawan, wanita hebat dengan keturunan italia itu mampu membuat siapapun kagum dengan kecantikan dan keelokan tubuhnya. Dia ibuku, dia baik, dia adalah ibu terhebat di dunia. Dunia ku seketika abu-abu saat mendengar berita bahwa dia orang yang aku sayang dan selalu ada untukku harus pergi meninggalkanku selamanya. Bukan hanya itu, ayahku cinta pertamaku juga merasa kehilangan yang amat berat. Tapi semua itu tak berselang lama, ayahku dipertemukan dengan wanita yang sudah merenggut kebahagiaan aku.

Ini kisahku, kisah seorang anak yang kurang kasih sayang dari seorang ayah. Duniaku hancur, tidak lagi ada warna warna indah yang menghiasi hariku

Author pov

Sudah 2 hari lamanya Aliza tidak ada jadwal kuliah, dan hari ini ia diharuskan berangkat ke campus tempatnya mencari ilmu untuk melanjutkan pelajarannya.

"Hey Aliza good morning" Sapa dito dengan senyum hangat yang belum pernah Aliza rasakan selama beberapa tahun belakangan ini

Aliza senyum simpul menanggapi
"Morning too pi" Jawab Aliza lalu disambut pelukan hangat dari dito yang ia rindukan semenjak kepergian sang ibu

Aliza lalu mengambil kursi tepat di samping reza adik tirinya untuk mengikuti acara sarapan di pagi hari ini

"Aliza hari ini kamu kuliah pulang jam berapa?" Tanya dito

"Jam dua Aliza pulang, tapi mau mampir ke gramed dulu ada buku yang harus lija beli" Jawab Aliza sembari meneguk susu vanilla kesukaan nya, entah siapa yang buat tapi cukup terasa enak dengan manis yang lumayan pas

"Oh gitu, nanti malem papi rencana mau dinner bareng klien papi kamu mau ikut?" Tanya dito lagi

"Boleh"

"Oke kalo gitu karena papi gabisa jemput nanti kamu berangkat bareng reza sm mami ya?" Ujar dito

"Ha? Bareng perempuan itu? Haha kirain papi cuma mau bawa Aliza doang, ternyata benalu itu ikut juga" Ujar Aliza seraya tersenyum miring

"Aliza! Kamu ini jangan asal bicara ya!" Ujar dito dengan suara sedikit meninggi

Aliza lalu bangkit dari duduknya seraya membawa tas dan laptop yg sempat ia simpan di atas meja makan

"Sampai kapanpun penjahat tetaplah penjahat" Ucap Aliza lalu melangkah pergi keluar rumah dan segera melajukan mobilnya menuju ke arah campus.

"Anak itu!!!" Geram dito

Reza yang melihat perdebatan ayah tirinya dengan kakak tirinya itu hanya diam seribu kata, tidak tahu harus berbuat apa.

"Andai kamu gak pergi Vera, anak kita pasti gakan bertingkah buruk seperti ini" Batinnya

....

"Papi kenapa sih sekali aja gak bawa-bawa perempuan itu apa gabisa? Enek banget gw dengernya" Ujar Aliza dengan nada menahan marah

Sepanjang jalan Aliza selalu mengeluarkan kata-kata pedih, kalimat kekecewaan, dan ia menyalurkan semua emosinya pada stir mobil yang sedang ia kendarai itu

Diremas kuat stir mobil yang ia kendarai, air matanya luruh tanpa sadar. Ia rindu masa-masa dimana ia menjadi satu-satunya yang ayahnya sayang setelah ibu kandungnya, bukan seperti sekarang ini. Ayahnya yg kini menjadi sosok ayah yang kasar dan arogan, sifatnya yang seperti manusia tidak berhati, Aliza kecewa sangat kecewa.

NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang