10.10

107 2 0
                                    

Sesampainya aliza di rumah, ia segera melangkahkan kaki jenjang nya memasuki pekarangan rumah nya dan mendapati ayahnya yang tengah sibuk di ruang tamu dengan tumpukan berkas-berkas pekerjaannya

"Papi" Sapa aliza dengan muka nampak lesu

"Eh sayang udah pulang hm, muka nya kenapa cemberut begitu?" Tanya dito

"Aliza cape"

"Yaudah kamu istirahat gih kebetulan mami kamu udah bantu packing barang buat kamu bawa besok jadi sekarang kamu bisa langsung istirahat deh"

"Papi yang suruh perempuan gila itu buat packing barang aliza?" Tanya aliza dengan muka malasnya

"Loh kalo mami kamu ga bantuin terus kamu mau ngandelin dibantu sama reza sekarang belum apa-apa sayang" Jelas dito dengan lembut

"Lagian itu juga inisiatif mami kamu sendiri kok bukan papi yang nyuruh papi cuma bilang sama reza buat bantuin kamu nanti tapi mami denger juga akhirnya dia berinisiatif buat packing sendiri" Lanjut dito

"Yaudah deh mau gimana lagi udah terlanjur juga, besok-besok jangan biarin siapapun ngacak-ngacak kamar aliza apalagi sampe sentuh menyentuh barang-barang aliza" Tegas aliza

"Iyah sayang papi paham papi minta maaf yah"

Aliza pun hanya mengangguk menjawabnya

"Kamu belum makan malam kan tadi?" Tanya dito aliza pun menggelengkan kepalanya

"Yok papi temenin kamu makan"

Aliza pun tersenyum sumringah dan segera melangkah pergi memasuki dinning area

"Papi panasin makanannya dulu aliza tunggu yah"

"Siap bos, aliza juga mau bikin susu ah"

Sembari menunggu makanannya dipanaskan oleh sang ayah, aliza pun tak tinggal diam ia juga ikut menyibukkan diri untuk menyeduh susu kesukaan nya

"Makanan sudah siap"

"Yeayy"

"Makannya pelan-pelan papi ga minta kok" Ujar dito saat melihat putrinya memakan makanannya dengan lahap

Di sela-sela acara makan aliza sosok wanita paruh baya datang menghampiri dan mendekat ke arah aliza

"Loh aliza udah pulang? Kenapa ga panggil mami buat manasin makanannya?" Tanya Ratih

"Aku yang manasin makanannya tadi sekalian nemenin aliza makan" Jawab dito dengan senyum khasnya sedangkan Ratih hanya ber-oh ria

Aliza enggan melihat wajah sang ibu, ia hanya fokus menghabiskan sedikit demi sedikit makanannya tanpa menghiraukan kedatangannya wanita itu

Tak memakan waktu lama aliza sudah selesai menghabiskan makanannya dan tanpa sepatah kata ia segera menyambar gelas berisi susu di hadapan nya dan melenggang pergi ke kamarnya

"Aliza jangan lupa turunin gelasnya yah takut semut" Ujar dito sedikit berteriak

Dito menatap Ratih sendu, sudah sangat lama ia dan Aliza ditinggalkan oleh perempuan kesayangannya tapi hati Aliza sampai sekarang masih belum bisa menerima kehadiran Ratih di kehidupannya

Aliza selalu memandang buruk wanita itu. Ia berfikir kejadian yang menimpa mendiang ibunya telah dimanfaatkan oleh wanita itu dengan cara menikahi ayahnya untuk merebut tahta dan kekayaan milik keluarga Aliza

"Sayang kamu sabar dulu yah, Aliza memang sedikit keras hatinya Tapi kamu tenang aja suatu saat Aliza pasti bisa nerima kamu layaknya ibu kandung" Ujar dito seraya mengelus punggung Ratih dengan lembut, sedangkan Ratih hanya tersenyum menjawabnya

NAUGHTY GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang