Sepulang dari rumah bagas, Aliza pun memutuskan untuk segera pulang kerumahnya. Tubuhnya terasa sangat lelah, Aliza butuh waktu untuknya beristirahat sembari nanti malam dia akan packing beberapa barang yang akan ia perlukan untuk camping nanti.
Sesampainya dirumah, Aliza nampak melirik kearah dapur dimana ibu tirinya tengah sibuk mengotori dapur dengan membuat berbagai macam kue yang tercium cukup harum aromanya
Terasa ingin mencicipi, tapi apalah daya jika gengsi sudah mengalahkan semuanya
"Aliza kamu sudah pulang sayang" Ujar Ratih saat ia melihat sosok putrinya yang tengah berdiri di depan tangga, nampak akan naik ke kamarnya
Aliza hanya diam tak menjawab tegur sapa dari ibu tirinya itu
"Liza sini deh cobain kue buatan mami dong, ada banyak rasa nih kamu pasti suka" Ujar Ratih antusias seraya mengajak Aliza untuk mencicipi kue buatannya
Aliza pun hanya menurut saja melangkahkan kakinya menuju dapur dan melihat berbagai macam kue yang sudah tertata rapi di atas meja makan
"Nih kamu cobain deh reza suka kalo mami bikin ini Aliza coba juga siapa tau suka" Ujar Ratih seraya menyodorkan satu biji kue kering ke hadapan Aliza
"Enak" Batinnya
"Gimana? Kamu suka gak? Kalo suka nanti mami pisahin satu toples buat kamu cemilin di kamar yah" Ujar Ratih seraya tersenyum senang saat melihat Aliza nampak suka dengan kue buatannya
Aliza terdiam, bagaiamana mungkin ibu tirinya sepeduli itu dengannya? Halah mungkin ini hanya pencitraan saja
"B-boleh coba yang lain gak?" Tanya Aliza dengan nada lirih
Cukup malu dan gengsi sebenarnya, tapi rasa penasaran dia tak henti untuk memaksanya mencoba
"Hahaha boleh dong sayang kamu mau abisin juga gapapa" Ujar Ratih seraya tertawa ringan saat mendengar penuturan dari putri angkatnya ini
Aliza pun kembali meraih kursi di hadapan nya lalu duduk dengan tenang dan mencicipi berbagai macam jenis kue yang sudah tersedia di atas meja makan itu. Tak memperdulikan gengsinya saat ini ia terasa sangat penasaran dengan beragam kue yang nampak sangat menggiurkan
Ratih yang melihat Aliza memakan kue buatannya dengan lahap pun tersenyum bahagia
"Mami percaya kamu tidak jahat, hanya saja belum siap menerima kenyataan"
Cukup lama Aliza menyantap kue buatan ibu tirinya itu, akhirnya ia pun merasa kenyang dan sudah cukup puas menikmati kue yang sedaritadi mengambil alih perhatiannya
"Gimana Aliza? Enak gak kue nya?" Tanya Ratih saat melihat Aliza sudah selesai mencoba kue-kue buatannya
"Not bad" Ujar Aliza
"Mau mami sisain buat Aliza ngemil di kamar?"
"Terserah"
"Yaudah nanti kue nya mami taro dikamar Aliza yah, tapi buat kue basahnya mami simpen di kulkas kalo Aliza mau tinggal turun ambil aja"
"Gk usah terlalu care sama gw, btw makasih"
Setelah berucap seperti itu Aliza pun segera melenggang pergi menaiki satu persatu anak tangga
Sedangkan Ratih yang mendengar penuturan Aliza tadi hanya tersenyum tipis
....
"Gw perlu bawa ini gak yah? Ini juga perlu gak sih? Yang ini atau yang ini?"
Ya, sedaritadi Aliza tak henti-hentinya memilih barang yang akan ia bawa besok. Masih bingung apa yang harus ia bawa, sebelumnya jika ia akan bepergian jauh selalu ibu nya yang menyiapkan barang perlengkapannya. Apa yang harus disediakan dan apa saja yang akan diperlukan nanti, Aliza sendiri tidak tahu.

KAMU SEDANG MEMBACA
NAUGHTY GIRL
Teen FictionMenceritakan kisah seorang wanita berparas cantik namun bersifat sangat nakal pada usianya yang baru menginjak 22 tahun itu ALIZA ECLARE YUDISTIRA Akankah aliza bisa menemukan pujaan hatinya diusianya yg kian matang ini? baca kisah selanjutnya hanya...