•A-5'

573 82 5
                                    

Junkyu terbangun dengan keringat yang bercucuran, deru napasnya yang tak beraturan juga detak jantungnya yang amat menggebu membuatnya semakin gundah dan panik.

Netranya menatap sekitar, bibirnya bergetar karena memorinya memutar kejadian tadi malam.

Napasnya berangsur membaik saat menyadari dirinya kini tengah berada di kamar miliknya, berarti ia berhasil selamat dari kejaran pembunuh itu.

Ceklek

"Junkyu-ya?"

"Are you okay?" tanya Sunoo ketika pemuda rubah itu berhasil memeluk dirinya. Mau tak mau Junkyu mengangguk, karena.. apa mungkin ia menceritakan kejadian semalam kepada Sunoo? itu bisa membuat sahabatnya semakin takut.

"Apa yang terjadi tadi malam Kyu? Kenapa kamu datang dengan kondisi seperti itu?" ujar Sunoo khawatir.

"Aku.. Maafkan aku karena menganggetkanmu, Sunoo-ya." kata Junkyu pelan.

"Bilang padaku, apa yang dilakukan perempuan itu padamu?" tuntut Sunoo.

Mendengar perkataan Sunoo membuat Junkyu kembali teringat dengan kejadian tadi malam, kejadian yang sempat ia lupakan, tangannya tanpa sadar mengepal erat karena otaknya memutar kejadian menjijikkan itu. Bibirnya pun mendecih saat membayangkannya.

"Why? Kenapa kau mendecih seperti itu." dan ternyata Sunoo menyadarinya.

"Katakan padaku," ujar Sunoo tajam. Matanya menatap tepat kedua mata Junkyu, menuntut agar pemuda manis itu mau berkata jujur.

Junkyu menghela napasnya, baiklah untuk yang satu ini, mungkin tak apa jika ia menceritakannya pada Sunoo.

"Kau benar," Sunoo mengernyit mendengar ungkapan Junkyu.

"Kau benar tentang perempuan itu, hah... dia memang gila." Sunoo tetap menyimak.

"Kekhawatiran mu tentang 'perempuan itu yang akan berbuat tidak-tidak' adalah benar." Junkyu melihat pemuda itu yang kini menatapnya dengan tatapan tak percaya.

"Maksudmu?" tanya Suno geram.

"Ceritakan lebih rinci!" Junkyu menggenggam tangan putih itu saat merasa Sunoo mulai emosi.

"Tenanglah dulu—"

"Cepat Junkyu!" Sunoo memotong perkataannya.

"Dia, gila Sunoo." hanya itu kata yang diucapkan Junkyu, "aku tak habis pikir selama ini aku diincar oleh perempuan gila." ungkap pemuda manis itu miris.

"Apa yang dia lakukan padamu," tanya Sunoo dingin.

"Dia bertingkah layaknya jalang." jawab Junkyu tanpa beban.

"What?!" Sunoo sedikit meninggikan suaranya, kemudian mencoba membuka baju yang Junkyu kenakan-memeriksa jika ada bekas di sana.

"Sunoo—"

"Diam!" pemuda rubah itu tetap melanjutkan aksinya, awas jika bekas akibat perbuatan dari perempuan itu tertinggal di tubuh mulus sahabatnya. Maka habis jalang itu.

"Hei, Sunoo-ya.. aku—" Junkyu berusaha menjelaskan pada pemuda itu, jika tubuhnya baik-baik saja. Namun, nyatanya ia hanya bisa pasrah saat Sunoo menggeledah tubuhnya.

"Biarkan aku selesaikan ceritaku,"

Sunoo terdiam beberapa saat, ketika matanya tak menemukan ada bekas di sana. Kulit pemuda manis itu tetap bersih, juga mulus.

"Dia tak melakukan apapun pada tubuhku, lebih tepatnya belum. Aku telah lebih dulu menyingkirkannya, sebelum ia menjamah tubuhku. Hanya saja.. "

"Hanya saja?" tanya Sunoo penuh penekanan.

ANOMALY [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang