•A-4'

557 73 3
                                    

"Junkyu." sapaan itu membuat Junkyu menoleh.

"Oh, halo?" balas pemuda manis itu. "Ada apa, tumben kau ke sini. Sonya?" tanya Junkyu pada perempuan di depannya.

"Aku hanya ingin mampir saja, sudah lama aku tak ke sini. Dan lama juga kita tak bertemu." balas perempuan bernama Sonya itu.

"Benar," Junkyu tersenyum kecil. "Duduklah," ujar pemuda itu.

"Aku akan berkeliling sambil menunggu shift mu habis," perempuan itu menjawab.

"Baiklah kalau begitu, setelah ini kita akan berbicara." ucap Junkyu.

Sonya melangkah menjauhi Junkyu, perempuan itu menuju rak buku favoritnya.

"Oh, Sunoo?!" Sonya memanggil pemuda rubah itu dari kejauhan.

"Sonya?" gumam Sunoo pelan, ia melihat perempuan itu menghampirinya.

Mau apa lagi dia?

"Lama tak bertemu," ucap Sonya riang. "Ya, benar." jawab Sunoo singkat.

"Kau ke sini untuk menemui Junkyu?" tanya Sunoo langsung ke intinya.

"Apa begitu terlihat?" kekeh perempuan itu, sedangkan Sunoo hanya mengangguk malas.

"Kau pantang menyerah juga ya," ucap Sunoo. Entahlah ia sedikit kesal dengan perempuan itu yang terus mengejar Junkyu, padahal dia sudah ditolak berulang kali oleh sahabatnya itu.

"Ini semua demi cintaku terbalas," balas Sonya. Dapat Sunoo lihat ambisi pada diri perempuan itu. Enak saja, ia tak akan memberikan sahabatnya itu kepada sembarang orang. Dan ia pikir Sonya tidak termasuk kriterianya untuk mendapatkan Junkyu.

"Ya, ya semoga berhasil (teruslah bermimpi)." pemuda rubah itu melenggang pergi sesaat setelah mengucapkan kata itu pada Sonya.

Junkyu memandang Sunoo yang merenggut sebal dari kejauhan, apakah dia baru saja bertemu dengan Sonya?

"Ada apa dengan wajahmu?" tanya Junkyu.

"Nothing." ucap Sunoo singkat. "Eoh, kau merajuk?" Junkyu berkata heran.

"Aku tidak merajuk!" Sunoo berkata penuh penekanan, Junkyu mengerti Sunoo seperti itu karena perempuan tadi.

"Sunoo-ya, dia hanya berkunjung kemari—"

"Lebih tepatnya berkunjung menemui mu." potong pemuda rubah itu.

"Aish, kau masih kesal padanya?"

"Loh memangnya kapan aku bilang tidak kesal dengannya?" Sunoo balik bertanya.

"Sunoo, dengar. Sonya hanya datang ke sini, berkunjung kemari karena sudah lama tak ke sini. Dan itu tak ada yang salah kan?"

"Halah modus." ceplos pemuda rubah itu.

"Sunoo—"

"Oh, sekarang kamu menyukainya?" tuduh pemuda rubah itu. Junkyu mengernyitkan alisnya, Sunoo cemburu?

"Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"Aku tidak berpikir, aku bertanya." Junkyu menghela napas mendengarnya, Sunoo mode protektif memang membuat kesabarannya harus lebih ekstra.

"Duduk dulu," Junkyu menarik tangan Sunoo agar duduk di sampingnya.

Pemuda manis itu memandang sahabatnya yang menghindari tatapannya.

"Aku hanya ingin membuat keadaan membaik, tak lebih." Junkyu mencoba menjelaskan.

"Aku tak mau semua berubah buruk hanya karena aku, perlakuan ku yang telah menolaknya berkali-kali membuatku terlihat seperti pecundang." perkataan Junkyu membuat Sunoo menoleh seketika.

ANOMALY [HARUKYU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang