Bagian 10: Twins

456 63 8
                                    

Almashka tertidur pulas di samping Gisanna yang tengah mengelus perut besarnya, kini sudah memasuki bulan ke-sembilan. Bahkan kehamilannya saat ini berbeda dengan sebelumnya saat mengandung Ashka, perutnya dua kali lebih besar saat mengandung anak pertamanya.

Gisanna selalu berjalan dengan tangannya yang selalu menopang pada tembok, berharap bayinya segera lahir ke dunia namun Gisanna masih belum merasakan tanda-tanda bayinya akan keluar.

Sesekali iya berteriak meminta Almor untuk memapahnya saat akan pergi mandi, bahkan sekedar menggendong Ashka yang terkadang sering manja pun Gisanna sudah tidak kuat.

"Amor, kau sudah bangun?" Almor datang dan berdiri didekat pintu kamar.

"Aku hanya terbangun."

"Apa dia masih belum ingin keluar?" Almor berjalan mendekati Gisanna yang sedang mengelus perut besarnya.

Gisanna menggeleng, "Aku belum merasakan tanda-tandanya."

Almor duduk di samping wanita itu, kemudian ikut mengelus perut buncit itu.

"Kapan kau keluar, nak? kau tidak melihat ibumu sangat kesusahan berjalan karena kau yang terus didalam sini."

Gisanna memukul pelan tangan Almor yang berada diperutnya, "Tidak, aku tidak kesusahan."

Almor tersenyum miring, "Benarkah? kalau begitu aku tidak akan membantumu berjalan saat akan mandi!"

"Kecuali itu..."

*****

"Almor..."

"Almor apa kau disana?"

Gisanna mendengar langkah kaki yang berjalan semakin dekat ke arah kamarnya, dia berteriak berharap itu adalah Almor, karena Gisanna mulai merasakan sakit yang luar biasa diperutnya.

"Almor... perutku sangat sakit, kumohon berhenti bercanda dan tolong aku!"

Gisanna terus merintih dan berusaha berdiri menghampiri seseorang yang berada di balik pintu kamarnya.

Kemudian pintu terbuka dan seseorang yang ada dibalik pintu kamarnya itu bukanlah Almor ataupun Alter, dia orang lain!

Gisanna menegang, "Ka-kau siapa?"

"Kau tidak perlu tau siapa aku, kau yang siapa?!"

Laki-laki itu berjalan mendekati Gisanna yang terus berjalan mundur.

"Berhenti mendekat!"

"Kau bukan wanita itu, kau wanita lain."

"Kubilang berhenti mendekat, atau aku akan teriak!" ancam Gisanna.

Laki-laki itu tersenyum miring, "Teriak lah, berteriak lah sampai pita suaramu putus!"

"ALMORTAZA KUMOHON KEMARI LAH, AKU TAKUT... ALTER KUMOHON..." Gisanna berteriak dan terus melempar barang apapun yang berada didekatnya.

Laki-laki itu berdecih, "Apa manusia semenarik itu untuk Almortaza, kau...wanita hanya beban!"

Gisanna bersimpuh karena perutnya yang sudah mulai keram dan air ketuban itu mulai pecah merembes keluar begitu saja.

"Kumohon... jangan sakiti aku..."

"Ibu... ibu... aku tidak melihat kakak Alter di kamarnya" anak itu dengan polosnya berlari dan menghampiri Gisanna yang terduduk dilantai.

"Ibu, kau tidak apa-apa?"

Gisanna mengambil tangan Ashka, "Ashka kenapa kau kemari, pergi nak. Panggil kakak Alter atau ayahmu cepat!"

NAWRILIA CASTLE || NCT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang