Under The Table 🔞

222 6 0
                                    

ADDITIONAL DETAILCEO Lee Jeno + CEO Na Jaemin + Established Lee Jeno & Na Jaemin + Teasing + Kissing + Dirty Talk + Non-Sexual Hyung Kink + Anal Fingering + Come as Lube + Handcuffs + Sex Toys + Degradation Kink + Headspace + Thigh Fucking + Bareb...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ADDITIONAL DETAIL
CEO Lee Jeno + CEO Na Jaemin + Established Lee Jeno & Na Jaemin + Teasing + Kissing + Dirty Talk + Non-Sexual Hyung Kink + Anal Fingering + Come as Lube + Handcuffs + Sex Toys + Degradation Kink + Headspace + Thigh Fucking + Barebacking + Anal Sex + Creampie + Multiple Orgasm + Overstimulation + Rough Sex + Mention of Come Eating + Love Confessions + Explicit Sexual Content + Fluff + Minor/Background Relationship(s)

SUMMARY
Jaemin hanya ingin bersenang-senang sedikit dengan tunangannya. Sayangnya, Jeno tidak terlalu menyukai permainan yang dimainkan oleh Jaemin. Tanpa ragu, Jaemin bermain dengan api.

Tidak apa, dua orang bisa memainkan permainan itu.

.
.
.
.
.

🎞

.
.
.
.
.

"Apa kita memiliki pertemuan lain setelah ini, Nona Yoo?"

"None, Sir. Pertemuan ini adalah yang terakhir untuk hari ini," jawab sekretarisnya pasti setelah wanita cantik itu memeriksa jadwal sang atasan di iPad yang ada di genggamannya.

Atasan wanita cantik itu, Lee Jeno, mengangguk puas sebelum menyeruput kembali air dari gelasnya.

"Tuan Lee," seseorang menyapa dia dengan ramah.

Pria yang disapa pun mendongak dan memberikan si penyapa sebuah senyuman ramah. "Tuan Na," dia menyapa balik sembari bangkit dari tempat duduknya, diikuti oleh sekretarisnya.

Jeno berjabat tangan dengan pria itu. "Silahkan duduk, kalian berdua," instruksinya sambil mengarahkan satu tangannya yang terbuka ke arah dua kursi lain yang terletak di seberang kursi milik dia dan sekretarisnya.

Dua pendatang baru itu melakukan seperti apa yang diperintahkan. Tuan Na, atau Jaemin, menarik sebuah kursi untuk sekretarisnya dan membantu wanita itu untuk duduk, sebelum ia sendiri juga duduk di kursi yang tersisa, berseberangan dengan Jeno.

Jeno dan Jimin, sekretaris Jeno, mengikuti aksi mereka berdua. Para wanita menukar senyum kecil di antara mereka, sedangkan atasan mereka berdua berbicara dengan satu sama lain.

"Terima kasih telah menerima kami, Tuan Lee," pria dengan surai platinum, Jaemin, berterimakasih dengan seulas senyum di wajahnya yang rupawan.

"Tidak, tidak. Seharusnya saya yang berterimakasih, Tuan Na. Terima kasih telah datang di rapat makan siang ini," balas Jeno.

Jaemin terkekeh kecil. "It's a pleasure, really."

Pria Lee itu memberinya sebuah senyum lain sebelum mengisyaratkan ke arah seorang pelayan agar datang menuju meja mereka. Satu pelayan mendatangi meja mereka dengan sebuah notebook kecil. Setelah mereka berempat sudah selesai memesan, pelayan itu undur diri dari meja mereka menuju dapur.

Love Shot | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang