Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ADDITIONAL DETAIL College Student Lee Jeno + College Student Na Jaemin + Song Inspired + Angst + Implied One-Sided Feeling + Falling in Love + Mutual Feelings + Feeling Realization + Denial + Revenge + Hurt + Depression + Implied/Referenced Past Relationship + Past Minor Character Death + Mention of Suicide + Heartbreak + Open/Ambiguous Ending + Side Relationships
SUMMARY Dengan dendam sebagai bekal dan kehilangan sebagai alasan, Jaemin akan membuat Jeno menangis.
. . . . .
🎞
. . . . .
I know there's no point trying to change you
Hari ini adalah hari pertama Na Jaemin di Seoul National University. Ditemani tour guide-nya, dia berjalan ke arah loker barunya. Namun sayang, langkahnya terpaksa harus berhenti ketika seseorang menabraknya dan membawa tubuh mereka berdua untuk terjatuh ke lantai.
Jaemin meringis saat punggung dan bagian belakang kepalanya menyentuh permukaan lantai yang dingin dan keras dengan tidak berperasaan, ditambah berat dari orang yang menabraknya yang berhasil membuat dirinya kesulitan bernapas.
"Jaemin!" seru tour guide-nya dengan nada panik.
Orang itu langsung beranjak dari tubuh Jaemin, tapi bukannya langsung meminta maaf dan membantunya berdiri, dia hanya menggerutu pelan dan pergi dari tempat kejadian tanpa berkutip sedikitpun padanya. Mulut Jaemin mengangga kecil saat melihat itu semua.
Huh? Tidak sopan. Jaemin mendengus kesal. Bahkan banyak orang yang melihat kejadian tersebut dengan mata kepala mereka sendiri. Apa pemuda itu tidak memiliki rasa kemanusiaan ataupun malu?
Karena rasa ingin tahunya yang tinggi, Jaemin menanyakan nama orang itu ke Wonyoung, tour guide-nya.
"Siapa dia?" Jaemin bertanya, tubuhnya perlahan bangkit menjadi posisi duduk.
"Namanya Lee Jeno. Jangan dekati dia, dia orang yang berbahaya," jawab Wonyoung sambil membantu si pria dengan surai karamel untuk berdiri.
Berbahaya, huh?
But unlike her, I am
"Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya, Na?" tanya Yukhei, sahabatnya sejak kecil. Dia menggigit burger yang tadi ia pesan di kedai kopi yang sedang mereka kunjungi.
Jaemin hanya mengangkat bahunya acuh sebagai jawaban, matanya sedang fokus memperhatikan seluruh gerak-gerik Lee Jeno yang sedang mengelus rambut hitam halus milik wanita cantik bernama Yoo Jimin, kekasih barunya minggu ini, sambil tertawa dengan teman-temannya.
"Jaemin, kamu yakin akan melakukan ini?" Yukhei sekali lagi bertanya, gurat wajahnya tenang namun matanya memancarkan kekhawatiran yang sangat besar.
Si pemilik senyum manis mengangguk pasti sambil meminum slushie-nya. "Ya, Yukhei. Aku sangat yakin," balas Jaemin yang diakhiri dengan sebuah seringai kecil, tertutupi oleh gelas yang sedang ia genggam.
