ִֶָ 𓂃⊹ ִֶָ
Hai! Sebelum itu, jangan lupa klik "Vote" nya, supaya aku makin semangat updatenya~ thx!
.
.
"Tolong... lepaskan aku," rintih seorang wanita.
Dengan kesadaran yang terbilang belum stabil, ia berusaha untuk memandang sekitarannya. Beberapa orang itu berwajah tegang, bahkan mereka bersujud kepada seseorang yang tengah di hadapannya.
Ia langsung termenung selepas mengingat hal yang baru terjadi kepadanya. Ekspresinya amat datar, namun pikirannya melayang - layang. Seribu pertanyaan memenuhi nalarnya, ia terus bergelut dengan dirinya sendiri. Bagaimana aku bisa kabur dari mereka? Apa aku akan mati? Jika aku melarikan diri, apa aku akan dilenyapkan?
Sebelum itu, dirinya sedang melakukan tugasnya seperti biasa, sebagai Budak. Ia adalah Livana Clair. Keterpaksaan harus Livana kerjakan agar bisa mengatasi kemiskinan di Keluarganya. Namun pada akhirnya, usaha Livana gagal karena seluruh keluarganya tewas karena kelaparan. Perasaannya hancur lebur. Dan setelah itu, Livana jadi banyak diam.
Naasnya, kini Livana justru menjadi sasaran kumpulan Vampir.
Konon, menurut Legenda keberadaan Vampir itu memang benar adanya. Mereka berkeliaran di Malam hari, untuk memakan intisari Kehidupan berupa Darah. Vampir juga bisa menjelma menjadi kelelawar, dan harus menjauhkan diri dari sinar matahari.
Sorotan mata mereka layak seorang singa yang bersiap untuk memangsa, Argghhhh..! Rintihan seseorang, karena Vampir itu mulai mengeluarkan taringnya.
Dengan sepasang matanya, Livana melihat jelas kejadian itu. Tiada reaksi darinya. Livana hanya bisa diam, bahkan untuk memberontak saja sudah tidak ada tenaga. Karena pasti ia tetap akan kalah. Livana benar - benar sudah menyerah dengan kehidupannya.
Kemudian, pandangan Livana perlahan berpaling pada salah satu kumpulan mereka. Dia senantiasa melekatkan tatapannya pada Livana. Tatapan darinya menimbulkan kesan aneh pada Livana. Apa maksud dia seperti itu?
"Sial, jangan memberi tatapan yang aku tidak mengerti," gumam Livana.
Seakan paham bahwa dirinya dibicarakan, dia mulai berjalan untuk menghampiri Livana yang tengah duduk di bawah. Jari - jari yang dingin itu merambah pipi Livana. seorang Vampir berkata, "Hey? Aku memperhatikanmu sejak tadi, kamu benar - benar gadis yang menarik," godanya.
"Tatapannya kosong, apa dia sudah mati?" Tawa mereka memenuhi setiap sudut Ruangan. Seolah mereka merasa senang atas penderitaan yang terjadi pada seseorang.
Jauh dari bayangan mereka, Livana hanya acuh melihat tingkah laku mereka semua. Sontak, salah satu dari mereka mengerutkan keningnya. Mereka seperti kecewa, karena Livana tak memohon layak yang lainnya.
Senyuman yang mematikan, bisa terlihat dari wajah Vampir itu. "Aku yang menyentuhnya duluan, dan aku yang akan mengambilnya," kata dia.
"Lakukan semaumu!" sorak - sorai dari mereka.
Kini, Livana sedang berjalan mengikuti arahnya pergi. Tidak ada yang mereka bicarakan. Suasana di antara mereka hanya diisi dengan bising - bising binatang Malam.
Lalu dengan beralaskan cahaya remang - remang, lambat laun dia menghentikan langkahnya, dan menoleh pada Livana yang berjarak cukup darinya. Raut wajah dia layak mengisyaratkan untuknya mendekat. Tapi, Livana malah enggan menuruti perintahnya.
Helaan napas beratnya keluar persis setelah dia mendekat ke Livana. Beriringan dengan ekspresi bengisnya, dia segera menggenggam tangan Livana dan mengajaknya berjalan bersama. Seketika kedua mata Livana menatap kosong.
ִֶָ 𓂃⊹ ִֶָnext? →
have a nice day!
terima kasih#VAMPIRE'S WIFE
Hai! Untuk cerita aku yang ini, semoga kalian suka yah! Maaf, kalau di setiap part tulisannya masih berantakan :)
Ini sebenarnya cerita pertama aku, tapi waktu itu sama aku di unpub, karena aku masih ngerasa kurang yakin dan sekarang aku bikin ulang lagi, heheeee.
:)

KAMU SEDANG MEMBACA
Vampire's Wife
Cerita Pendek✓ 𝓢𝓮𝓫𝓮𝓵𝓾𝓶 𝓫𝓪𝓬𝓪, 𝓳𝓪𝓷𝓰𝓪𝓷 𝓵𝓾𝓹𝓪 𝓾𝓷𝓽𝓾𝓴 𝓲𝓴𝓾𝓽𝓲 𝓪𝓴𝓾𝓷 𝓲𝓷𝓲 [Fiksi • Romance • Vampir] Seorang Budak Wanita terjebak dalam suasana tidak menyenangkan. Dirinya terbangun dalam keadaan lemas, juga lusuh. Wajahnya tergambar...