🐰
"gila sih si Vino, hebat banget njir"ucap darel melihat ke arah Vino yang sedang berbicara dengn Gio.
Ya dari hasil balapan tadi pemenangnya adalah Vino, bahkan semua orang disana kaget karena mereka tahu belum pernah ada yang bisa mengalahkan Vano selama ini, bahkan Dion ketua Diamond yang sudah mencobanya berkali-kali pun belum pernah bisa mengalahkannya.
"eh eh Van mau kemana lu"ucap Bastian ketika melihat Vano berjalan ke arah Vino.
"gue mau ngomong sama lo"ucap Vano ketika sudah berada di hadapan Vino, sedangkan Vino hanya menaikkan alisnya bingung melihat sikap dari Vano.
"kayaknya gue kesana dulu deh, masih ada urusan soalnya"ucap Gio kemudian meninggalkan Vino dan yang lain.
"ngapain disini?"tanya Vano
"emang kenapa kalo gue disini"ucap Vino bingung
"pulang"ucap Vano dingin
"santai kalik, gk lo suruh pulang pun gue juga mau pulang"ucap Vino kemudian memakai helmnya dan pergi meninggalkan Vano.
Sedangkan Vano hanya memandang datar ke arah kembarannya, kenapa kembarannya itu susah sekali di ajak bicara dan selalu menghindarinya.
Di jalan Vino hanya memandang sendu ke arah jalan, dia ingat kenapa dia harus pergi balapan.
Uang yang diberikan Daddynya tidak cukup untuknya, jika dia tidak balapan lalu dari mana dia mendapatkan uang, tidak mungkin dia meminta kepada Daddynya itu.
Walaupun sebenarnya dia tidak terlalu mempedulikan hal itu, di Amerika dulu bahkan dia hampir tidak pernah di beri uang saku, biasanya dia balapan untuk mendaparkan uang, jadi sudah hal biasa bagi Vino untuk ikut balapan.
Setelah 15 menit mengendarai kendaraannya Vino pun sampai di rumah, dia berjalan mengendap-endap agar orang tuanya tidak terbangun karena ini sudah tengah malam.
"Dari mana saja kamu"langkah Vino terhenti ketika melihat sang Daddy yang berdiri di depan tangga.
"kamu itu bikin ulah aja kerjaannya, memangnya kamu tidak bisa hanya diam dan tidak menyusahkan saya? "ucap Daddy Henru tajam
"maaf Dadd"
Cklek
Terlihat Vano yang baru saja memasuki rumah, dia menatap ke arah Daddynya dan Kembarannya.
"Vano lebih baik kamu bersihkan dirimu dan istirahat "ucap Daddy Henru
"kenapa? "ucap Vano sambil melihat ke arah Vino
"tidak Daddy hanya ingin bicara sebentar dengan saudaramu, lebih baik kau masuk ke kamar dan istirahat ini sudah malam"ucap Daddy Henru.
sedangkan Vino hanya menatap sendu ke arah dua orang yang ada di sana, terlihat jelas bahwa Daddynya sangat menyayangi kembarannya, bahkan dari cara dan nada bicaranya dengan kembarannya saja sudah beda.
Setelah Vano meninggalkan ruangan tersebut Daddy henru kembali menatap tajam ke arah dirinya.
"Sebaiknya kau jauhi putraku, jangan coba berbicara yang tidak-tidak kepadanya atau saya akan memberimu pelajaran"ucap Daddy Henru tajam kemudian pergi meninggalkan Vino sendirian.
"hhh putranya ya? "ucap Vino sambil tertawa Sumbang, bolehkah dia menangis, bolehkah dia berteriak kalo dia ini juga anaknya, dia juga darah dagingnya, tapi kenapa?

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVINO || END
Novela JuvenilOrang bilang memiliki saudara kembar itu menyenangkan. namun itu tidak berlaku bagi Devino Leonardo Alexander hanya karna kembarannya Devano Leonardo Alexander yang lahir 5 menit lebih tua darinya dia jadi diasingkan oleh keluarganya, hanya karena i...