Haitani Rein POV.
Aku Haitani Rein. Seorang gadis biasa, ya kupikir begitu tapi, ada satu yang ku yakin. Sebelum menjadi Rein aku pernah menjadi seseorang dikehidupa ku yang sebelumnya.
Dengan kata lain aku manusia yang bereinkarnasi dan hidup kembali di dunia ini menjadi Haitani Rein.
Aku yakin didunia yang lalu sebelum aku menjadi Rein. Dunia yang ku tempati ini hanyalah karangan manga?
Antara yakin dan tidak yakin. Namun dibeberapa bagian dunia ini memiliki kesamaan dengan manga yang pernah ku baca di duniaku sebelumnya.
Yang membuatku meyakininya ialah keberadaan dari kedua adikku. Jelas-jelas mereka itu seperti tokoh yang ada dalam manga. Aku tidak yakin ini benar atau tidak, seiring dengan berjalannya waktu jika ini memang benar semua pasti akan terbukti dengan sendirinya.
Daripada itu kini aku tengah dilanda suasana duka. Duka atau tidak aku tidak mengerti, karena daripada disebut duka aku tidak merasa sedih sama sekali.
Ayahku mati. Dan aku merasa senang, sebagai penerusnya tentu saja aku akan mengambil alih bisnisnya kan? Semua miliknya secara otomatis akan jatuh ketanganku.
Sepertinya aku harus berterima kasih pada ayahku. Karenanya aku juga memiliki ambisi yang sangat besar akan bisnis ini, aku ingin memilikinya sesegera mungkin tapi itu tidak mungkin selama ayah masih hidup. Dia pasti akan terus memanfaatkan ku tanpa mau melengserkan posisinya.
Syukurlah dia mati. Tapi-
Tok tok tok.
Author POV
Terdengar suara ketukan dari luar ruangan yang tengah didiami oleh MC kita, siapa lagi kalo buka Haitani Rein:D
"Masuk."
Setelah mendengar jawaban dari Rein. Seorang pria dengan setelan hitam segera masuk, tak lupa menundukkan kepalanya sebagai bentuk sopan santun.
"Nona, saya sudah menyelidiki mengenai keberadaan nyonya besar." Ungkapnya.
Rein yang mendengar ucapan itu lantas menyingkirkan kertas-kertas yang ada di hadapannya. Dan mendengarkan ucapan bawahannya dengan seksama.
"Lanjutkan."
"Nampaknya selama beberapa tahun belakangan beliau mengalami penurunan kesehatan secara signifikan. Usai wafatnya tuan besar, nyonya dikabarkan dalam keadaan kritis dan beberapa hari kemudian beliau dinyatakan meninggal."
Mendengar penuturan pria itu membuat suasana didalam ruangan yang didasari warna gelap makin terasa menyesakkan karena tekanan yang diberikan oleh Rein.
"Jadi maksudmu ibuku meninggal setelah ayah mati?"
"...benar."
"Lalu bagaimana dengan kedua adikku."
"Kedua tuan muda saat ini sudah tidak bersekolah lagi. Mereka berada di roponggi dan dikenal sebagai menguasai tempat itu, sepertinya tuan muda juga menyelidiki keberadaan anda. Namun, tanpa persetujuan anda saya tidak membiarkan sedikit pun informasi mengenai anda bocor ke telinga tuan muda."
"Kerja bagus. Aku sendiri yang akan mendatangi mereka."
Nampaknya Rein cukup puas dengan tindakan bawahannya yang dengan sengaja menghapus semua jejaknya hingga tak dapat terbaca oleh kedua adiknya.
Namun beda di wajah Rein, beda juga di wajah bawahannya yang nampak masih ingin menyampaikan laporannya.
"Lanjutkan."
"Baik nona. Tuan muda nampaknya cukup stress karena tiap menemukan setitik jejak tentang anda saya terus menghapusnya."
"Hoo~ kau menghawatirkan mereka?."
KAMU SEDANG MEMBACA
Haitani sister or Haitani mother?
Fiksi Penggemar'𝘈𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘶 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢, 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘢𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢. 𝘓𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘩𝘪𝘥𝘶𝘱𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢, 𝘵𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘳𝘪𝘮𝘬𝘢𝘯 𝘥𝘶𝘢 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘪𝘬𝘢𝘵 𝘬�...