Bajingan

494 73 3
                                    

Jam sekolah telah berakhir. Dengan telinga masih tersumpal earphone, Hyera berjalan keluar sekolah. 'Nanti pulang sekolah, ikut aku' kalimat Taehoon masih terngiang di telinga nya. Dia berdoa semoga tidak bertemu lagi dengan Taehoon. Dia sebisa mungkin menghindari lelaki itu

Namun seperti biasa. Setiap hal tak pernah sesuai dengan keinginan nya. Tepat setelah melewati gerbang sekolah,  suara berat memanggilnya dari belakang.

"Hoi, ikut aku"

Hyera membeku. Kali ini dia dihadapkan oleh dua pilihan. Mau pura-pura tidak dengar, atau ladeni saja agar tidak marah?.

Kembali Taehoon memanggilnya, namun kali ini sambil menepuk pundak nya.

"Hoi, tidak dengar ya?"

Hyera membalik tubuh nya. Dia menatap lelaki bertubuh tinggi itu. 'Wajahnya seram sekali' batin Hyera.

"Ikut aku" Lelaki itu mengulang perintah nya.

"Tidak mau" Tolak Hyera, lalu buru-buru pergi dari sana. Namun Seong Taehoon tetaplah Seong Taehoon. Ia tak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang dia inginkan. Dengan tubuh tinggi itu, Taehoon dapat mengejar Hyera. Taehoon menarik paksa pergelangan tangan gadis itu, sama seperti tadi.

"Lepaskan!" Hyera berusaha melepaskan cengkraman Taehoon yang sangat kuat. Gadis itu masih waras. Dia tidak mau diajak pergi oleh lelaki yang baru dikenalnya, apalagi itu Seong Taehoon.

"Ikut aku dulu sialan!"

Kini gadis itu semakin takut. Tangan nya semakin terasa nyeri. Perbedaan tenaga keduanya sangat kontras. Taehoon seorang atlet taekwondo sementara Hyera hanya gadis biasa. Sekali lempar juga mati wkwk.

Tanpa sadar, air mata mulai menggenang di pelupuk mata Hyera. Ia mulai berpikir, apa lebih baik ikuti saja kemauan Taehoon? Daripada terjadi hal yang lebih buruk.

"Aku akan ikut kau, tapi lepaskan dulu"

Taehoon mengikuti perkataan Hyera. Lelaki itu langsung melepas cengkraman nya. Tapi mata nya tetap menatap tajam kearah Hyera. Tatapan yang seolah mengatakan 'Awas kalau kabur!'

Akhirnya Hyera mengikuti Taehoon. Namun di tangan kanan nya, ia sudah menyiapkan ponsel dan siap menekan panggilan 112 kalau terjadi sesuatu.

🐺🐺🐺

Hyera mengira Taehoon akan membawanya ke gang sempit lalu mencabuli nya, seperti yang biasa ia lihat di berita. Namun asumsi nya salah.

Kini mereka berdua memasuki bangunan dengan tulisan 'Game Center' di luar nya.

Di dalam, terdapat banyak mesin game, juga banyak sekali pelajar yang berkunjung. Taehoon menghampiri salah satu mesin game, Hyera mengikuti nya dari belakang.

Taehoon menyalakan rokok dan mulai memainkan game tersebut. Hyera terbatuk karena menghirup asap rokok. Hyera benar-benar benci tempat ini. Tempat ini penuh dengan asap rokok, selama di sini gadis itu tak henti-henti nya mendengar kata-kata umpatan yang tidak pantas.

'Woi bangsat! Mesin ini rusak? Kenapa aku kalah terus?'

'Tolol, kau bisa main nggak?'

Itu adalah umpatan dari pengunjung lain. Hyera benar-benar muak. Dari luarnya saja pelajar, tapi dalamnya seperti tidak terdidik, pikirnya.

"Mau coba main?" Suara Taehoon menginterupsi.

"Aku tidak bisa main itu"

"Ini terlalu gampang, kau ikuti saja aku"

Hyera mengikuti perkataan Taehoon dan mulai bermain game juga. Awalnya dia kesulitan, karena seumur hidup tidak pernah menyentuh game sama sekali, kecuali candy crush.

Namun di luar dugaan. Dalam lima belas menit, gadis itu sudah cukup bisa memainkan game itu, bahkan bisa mengimbangi kemampuan Taehoon. Itu berkat otak jenius nya.

"Hoi, kau bohong ya? Katanya tidak bisa main?" Taehoon sedikit tidak percaya dengan kemampuan Hyera yang meningkat pesat hanya dalam waktu singkat. Ia merasa ego nya terlukai karena berkali-kali dikalahkan oleh seorang pemula seperti Hyera.

"Satu game lagi" ucap Taehoon tidak terima. Hyera menertawakan lelaki itu, tentu saja dalam hati, mana berani dia menertawakan terang-terangan.

Dan di game terakhir ini, Hyera lagi-lagi dapat mengalahkan Taehoon.

"Argh, sudahlah, aku mau pulang" Taehoon melengos sambil membawa tas nya.

Bersamaan, mereka berdua keluar dari game center. Saat Hyera hendak pergi ke arah yang berbeda, Taehoon memanggilnya.

"Mau kemana? Aku belum menyuruhmu pergi"

Hyera mendengus kesal. Ia mengikuti Taehoon lagi. Dan kali ini mereka pergi ke minimarket.

Taehoon pergi ke tempat minuman, dan membeli 2 kaleng minuman .

"Untukmu" Taehoon melempar salah satu minuman kaleng tersebut pada Hyera, dan langsung ditangkap oleh gadis itu. Gadis itu menatap Taehoon cukup lama.

"Kenapa menatapku? Aku ganteng ya?"

"Aneh, padahal tadi marah-marah, sekarang membelikan minuman" 

"Jangan salah paham, aku melakukan nya karena kasihan padamu" Ujar lelaki itu ketus.

"Sekarang sudah boleh pergi?" Tanya Hyera. Gadis itu sedikit berharap kali ini Taehoon akan melepaskan nya.

"Berikan nomor mu dulu, baru boleh pergi" Ucap Taehoon sambil menyodorkan ponsel nya.

Hyera lagi-lagi bingung. Apakah ia harus memberikan nomornya? Apakah dengan begini Taehoon tak akan mengganggu nya lagi?. Dengan sedikit keraguan, gadis itu akhirnya menerima ponsel Taehoon, dan mulai mengetikkan nomor telepon nya. Setelahnya, ia memberikan ponsel itu kembali pada sang pemilik.

Ia lega urusan nya dengan preman itu telah berakhir, dan sekarang bisa kembali ke rumah dengan tenang. Tapi, apakah takdir akan mempermainkan nya lagi?

BASTARD! Seong Taehoon 성태훈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang