4. Sepi

14 2 0
                                    


Hari ini suasana sekolah terlihat berbeda. Lebih damai daripada biasanya.

"Kantin nggak, El?"

Elea menolak ajakan Vio. Sedari jam pelajaran pertama hingga istirahat, ia hanya meletakkan kepalanya di meja.

"Lo belum makan kan? Ayo kantin. Ntar lo pingsan gimana?"

"Gue bawa bekal, Vi." Jawab Elea lirih.

Vio melihat sekeliling ternyata masih banyak teman kelasnya yang memilih menetap di kelas.

Oke, Vio bisa mempercayai teman-teman yang dikelas jika terjadi sesuatu pada Elea.

Karena perutnya sudah teramat lapar, Vio meninggalkan Elea dan berlari ke kantin.

Sampai di kantin, Vio langsung memesan mie ayam langganannya.

"Ibuk, mie ayam satu pedes sama es jeruknya satu."

"Siap."

Karena sendirian, Vio memutuskan makan di dalam warung milik penjual mie ayam yang akrab disapa "ibuk" .

"Vi."

"Kenapa, Buk?"

"Kamu ngerasain nggak sih? Kaya ada yang beda sama kantin? Sepi, padahal dari tadi banyak yang beli."

Kan gue udah bilang Kak Shaka tuh ditolak kak Elea makanya udah nggak jahil.

Ah enggak, menurut gue karena karena Kak Shaka punya target baru?

Tapi kalo punya target baru, seminggu ini nggak sepi dong? Kenapa ya?

Kok gue sedih ya mereka nggak bertingkah lagi?

Mendengar hal itu membuat Vio menatap Ibuk yang juga sedang menatapnya. Mereka berdua kemudian tertawa.

"Ya pantes sih buk. Yang biasanya naruh sambel kelebihan lagi pada diem-dieman."

"Oh ya?"

"Elea semingguan nggak ke kantin. Ditanya cuman bilang bawa bekal itu doang."

"Mereka itu pacaran, Vi?"

"Kayaknya otw sih, Buk. Tapi ya gatau juga. Ini uangnya, Vio pamit dulu ya, Buk."

✨✨✨


"Tumben diem aja?" Tanya Bryan pada Shaka.

Laki-laki yang ditanyai itu hanya geleng-geleng kepala.

Saat ini, Shaka sedang duduk di taman dekat kelas bersama kedua sahabatnya, Bryan dan Regan. Sedangkan sahabatnya yang lain, Zain masih ada urusan sehingga tidak bisa bergabung dengan mereka bertiga.

Eh kemaren gue liat Kak El jalan sama Kak Regan. Mereka pacaran?

Setau gue enggak. Kan mereka satu kelas.

Tapi kalo beneran pacaran, menurut kalian gimana?

Gue setuju aja sih

Gue enggak setuju, penumpang kapal elea-shaka nih

Obrolan-obrolan adik kelas yang lewat membuat Shaka menipiskan bibirnya. Hingga tersadar bahwa temannya, Regan juga disebutkan tadi.

Seakan tahu maksud tatapan Shaka, Regan akhirnya bersuara, "Cuma nugas."

"Oh" satu kata yang Shaka keluarkan setelah mendengar jawaban Regan.

Sebuah siluet menarik perhatian Shaka dan membuatnya bangkit dari duduknya.

"Gue baru dateng ini lo mau kemana, Shak?" Tanya Zain datang memeluk satu kresek berisi ciki dan teman-temannya.

"Lo kira yang punya urusan lo doang?"

Shaka kemudian pergi. Laki-laki itu berencana mencari siluet yang tadi menarik perhatiannya.

✨✨✨


"Hah, akhirnya gue bisa merasakan ketenangan lagi di sekolah." Ucap Elea.

Saat ini, gadis itu tengah berada di rooftop gedung sekolah.

Beralasan pergi ke kamar mandi pada Vio, namun nyatanya Elea berbelok menuju tempat dimana ia sekarang berada.

Tonight, let's get some

And live while we're young

Elea tak bisa menahan suaranya. Gadis itu tengah menyanyikan lagu dari grup yang sudah lama disband itu.

Ia terlalu bersemangat karena sudah lama tidak mengunjungi rooftop untuk bersantai saat jam istirahat.

Karena, selama ini ia selalu dijahili oleh musuhnya dan membuatnya tak bisa tenang walaupun hanya sebentar saat jam istirahat.

"ANJING NGAGETIN AJA LO!"

Sepertinya ketenangan Elea tidak bisa bertahan lama. Nyatanya baru 10 menit gadis itu duduk dan mendengarkan lagu, laki-laki yang biasa menganggunya datang.

Tapi sebulan ini, Shaka sudah tidak mengganggunya. Tepatnya setelah ia mengetahui bahwa Shaka adalah teman masa kecil yang sudah ia tinggalkan dulu.

"Lagi ngapain?"

Elea mendesah pelan kemudian bangkit dari duduknya.

"Mau kemana?" Tanya Shaka menahan lengan Elea.

"Harusnya lo benci sama gue, Shak. Anggap gue orang asing dan nggak usah peduli lagi."

Shaka merotasikan kedua matanya. "Itu lagi? Berapa kali harus gue bilang nggak akan pernah Elea. Penjelasan gue kurang yang kemarin?"

"Ck."

Shaka melihat ke sembarang arah. "Sepi, El. Sehari tanpa ngeliat dan gangguin lo hati gue sepi. Nggak boleh gue kangen sama lo?"

"Nggak" kata Elea cuek.

Namun sebenarnya dalam hati Elea
"Asal lo tau, gue juga kesepian."

______________________________________

Kenalan sama Regan teman sekelas Elea sekaligus sahabat Shaka.

Kenalan sama Regan teman sekelas Elea sekaligus sahabat Shaka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Oh ya kenalan juga sama yang ini namanya Zain

Oh ya kenalan juga sama yang ini namanya Zain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ELEARSHAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang