5. Sebuah Pengakuan

13 3 0
                                    


Hari berlalu begitu cepat. Sembari melempar bola kecil ke langit kamar, Shaka merenungi hal-hal yang terjadi belakangan ini. Hari-harinya yang begitu sepi tanpa menjahili Elea.

Kalau kata Zain, "Lo itu kangen sama Elea."

Zain tidak salah. Shaka memang rindu dengan teman kecilnya. Rindu dengan wajah jutek Elea dan bagaimana gadis itu marah-marah karena ia jahili.

Besoknya di sekolah, Shaka lewati seperti biasanya. Dari ujung koridor, laki-laki itu melihat Elea sedang tertawa bersama dua orang temannya.

Hingga tepat keduanya bertemu, senyum itu berubah. Elea memasang wajah dinginnya. 

"Lo sama Shaka kenapa deh, El?" Tanya Vio.

Elea melewati Shaka begitu saja.

"Nggak ada apa-apa"

"Bukan karena Shaka punya pacar terus jaga hati kan?" Celetuk asal teman Elea satunya, Cika.

Bukannya menjawab, Elea mendelik kemudian meninggalkan kedua temannya itu.

Hari berlalu begitu saja. Hingga tidak terasa kurang dari dua minggu, ujian kenaikan kelas akan dilakukan.

"Jadi gimana, El? Mau kan duet sama anak kelas IPA 3?"

"Harus gue banget ya, Dam?"

Ketua kelas Elea hanya tersenyum dan mengangguk. Memang siapa yang mau dengan sukarela selain Elea?

Makanya Adam juga sedang berusaha memperlakukan Elea lebih baik agar mau mewakili kelas mereka.

"Ntar gue jajanin deh."

"Gue punya duit kali. Sama siapa emang? Kelas mereka ngajuin siapa?"

"Kalo jadi sih Shaka, tapi ya gue masih belum dapet kabar yang jelas dari mereka. Yang penting kelas kita dulu deh. Mau ya, El?"

Meskipun ketua kelasnya sudah merayu Elea beberapa hari terakhir ini, namun keputusan gadis itu tetap sama dan tidak akan berubah.

"Sorry, Dam. Gue nggak bisa."

"Elea? Tapi kenapa?" Tanya Adam dengan wajah memelas.

Elea kemudian mencari-cari disekelilingnya hingga satu orang yang tengah membaca buku menarik perhatiannya.

"Dia aja. Kan dia lagi suka sama tuh cowok, bantuin dia pedekate tuh, Dam." Kata Elea menunjuk Salsa.

Salsa itu teman sekelasnya Elea dan kabarnya menyukai Shaka. 

"Gue juga bantuin lo buat deket sama Shaka juga kali, El. Jadi Lo aja ya hehe?"

Ternyata Adam masih berusaha agar Elea mau menerima tawaran itu. Dan sekali lagi, Elea hanya tersenyum dan menggeleng.

Merasa tidak bisa merayu Elea lagi, Adam pasrah dan kembali ke tempat duduknya. Sedangkan Elea fokus kembali dengan game yang tadi sempat ia pause sebentar.

Namun, kembali kegiatannya itu terinterupsi dengan pesan dari musuhnya.

Shaka babi

El
Ke rooftop sekarang
Gue tunggu🙂


Elea hanya mendiamkan pesan dari
Shaka. Kemudian melirik sebentar ke jendela, dan ternyata di rooftop ada siluet yang gadis itu yakini pasti Shaka.

Elea sudah mau fokus kembali dengan ponselnya, namun hati nuraninya berkata lain.

"Terpaksa banget ini gue nyamperin dia."

✨✨✨


"Gue kira lo nggak kesini." Ucap Shaka dengan senyum merekah melihat wajah ayu Elea yang mulai mendekat.

"Buru, gue sibuk."

"Sibuk ngapain?"

"Nggak usah kepo. Cepet ngapain nyuruh gue kesini." Kata Elea jutek.

"Kemaren kerumah ya?"

Elea berdehem singkat dan kemudian bersandar ke dinding yang ada disana.

Fyi aja, karena merasa tidak enak waktu di restoran beberapa waktu yang lalu, Elea pergi ke rumah Shaka dan bentemu dengan Bundanya Shaka. Namun Elea tidak bertemu dengan Shaka kala itu.

"Bisa nggak sih lo tuh to the point aja, nggak usah bertele-tele."

Shaka terkekeh, mendekat lalu mengacak rambut gadis itu. "Kangen gue jailin nggak, El?"

"Nggak"

Lain di mulut lain di hati.

Di mulut, Elea memang mengatakan tidak merindukan dijahili. Namun di hati,

Iyalah. Kangen. Tapi mana bisa gue bilang.

Elea melihat ke segala arah agar tidak temu pandang dengan Shaka.

"Kalo gue kok kangen ya, El."

"Urusan lo."

"Gue kangen jahil sama lo. Kangen liat lo ngambek terus jahil balik ke gue. Gue kangen itu semua. Lo tau nggak sih itu kenapa?"

Sumpah demi apapun Elea bosan dengan Shaka yang daritadi hanya bicara omong kosong.

"Gue suka sama lo, El. Dari dulu sampe sekarang. Gue cuma mau ngomong itu aja."

Setelah mengutarakan perasaannya, Shaka meninggalkan Elea yang mematung karena syok dengan apa yang Shaka katakan barusan.

"GILA. NGGAK MUNGKIN!!."

Shaka yang ternyata masih di depan pintu rooftop terkekeh mendengar teriakkan Elea barusan.

"Lo kenapa gemesin sih, El?"


✨✨✨


Update nih hehe

Elea screaming right now😂😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Elea screaming right now😂😂

ELEARSHAKA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang