Elea kira jahilnya Arshaka memang karena sifatnya yang seperti itu.
Namun ternyata ia salah. Bukan tanpa tujuan Shaka selalu menjahili gadis itu.
***
"Janji ya, Arshanya Lea. Arshanya Lea nggak boleh pergi."
Kalimat itu, yang Elea ucapkan pada Sha...
Elea merasa bosan karena kelasnya sekarang tidak ada pelajaran. Hal itu membuat Elea sedari tadi tidak melakukan apa-apa dan memilih memangku tangan sambil melihat keluar jendela kelas.
Diluar sana, anak kelas 11 IPA 3, tepatnya kelas Shaka sedang berolahraga.
Melihat laki-laki itu yang tengah tertawa di lapangan sana, membuat Elea merasakan hal aneh. Ada rasa ikut senang jika melihat tawa dari laki-laki yang bernama lengkap Arshaka Bimantara.
Seminggu setelah mengatakan perasaannya, Shaka kembali berulah. Kali ini bukan jahil seperti biasanya, namun tepatnya laki-laki itu sedang caper ke Elea.
Lihat saja, tak sengaja Shaka melihat ke arah jendela kelas Elea dan dia memberikan kedipan mata pada gadis itu. Sontak Elea menutup wajahnya dan itu tak luput dari perhatian Shaka.
Shaka yang masih tersenyum itu ditoel oleh Zain, teman sekelasnya.
"Kering tuh mulut. Senyum mulu."
"Bacot!"
"Cie, cie, Shaka. Jadi gimana sama Elea? Udah jadian belum?" Tanya teman perempuan Shaka.
Kebetulan teman-teman sekelasnya tadi turut memperhatikan Shaka yang tengah bermain basket tiba-tiba saja berhenti.
Setelah dilihat ternyata sedang curi-curi pandang dengan sang pujaan hati.
"Berisik" ucap Shaka kesal.
"Lagian orang lain pada main basket, lo diem sendirian matung sambil liatin jendela diatas sana. Eh, ternyata liatin Elea." Jawab salah satu temannya.
"Dih, malu gais. Dia lari. Wuuuu, Shaka, wuuu."
Shaka tak menggubris teman-teman kelasnya. Dia memilih pergi dari sana dan bergegas ganti pakaian karena lima belas menit lagi pergantian jam pelajaran.
Disisi lain, Elea yang tengah menutup wajahnya, melirik ke jendela. Perempuan itu lega, ternyata sudah tidak ada Shaka.
✨✨✨
"Woy, Shak." Sapa Adam sok gaul pada Shaka.
Yang disapa berdehem dan membalas ajakan tos ketua kelas 11 IPS 1 itu.
"Kelas lo jadinya siapa yang mau nyanyi pas class meeting?"
"Nggak tau."
"Oke. Soalnya kelas gue, udah dapet. Jadi mau mastiin juga biar bisa latihan bareng. Gue kira malah lo, Shak."
Shaka mengerutkan keningnya.
Kira-kira siapa ya?
"Nanti gue bilangin."
"Ya udah kalo gitu gue duluan, Shak."
Sepeninggal Adam, Shaka melihat Elea yang baru saja keluar dari kelasnya. Ia tersenyum, senang melihat gadis pujaannya.
Saatnya beraksi hehe.
"Elea!!"
Yang dipanggil mengangkat kepalanya. Elea mendengus. Asli banget dia males atau tepatnya malu gara-gara tadi.
"Pulang sama siapa?" Tanya Shaka.
"Sendiri."
"Mau bar-" belum laki-laki itu menyelesaikan ucapannya, seorang perempuan menggandeng lengan Shaka dengan erat.
"Shak, bareng dong. Gue mau mampir ke komplek deket rumah lo. Boleh kan?"
Tidak mau mengganggu dua orang didepannya, Elea memilih untuk pergi.
Sial. Kenapa jadi gini sih?
Shaka hanya bisa menggerutu melihat Elea pergi tanpa kata.
"Ayo, Shak."
Mau tidak mau, Shaka menuruti permintaan teman perempuannya itu.
Sebenarnya Shaka bisa saja menolak, tapi dia merasa tidak enak. Apalagi teman perempuannya ini, Ghea namanya, banyak membantunya di kelas.
✨✨✨
"KENAPA SIH??! KENAPA TADI HARUS ADA CEWEK ITU?? PADAHAL GUE BISA BARENG SAMA SHAKA!!"
Elea kesal karena kejadian pulang sekolah. Tadi sesampainya di rumah, perempuan itu terus menggerutu membuat Mamanya curiga.
Mamanya bertanya tapi Elea hanya menjawab, "Aku kesel. Tadi ketemu setan"
Iya setannya si Ghea. Pengganggu suasana hati Elea sepulang sekolah.
Elea mengambil ponselnya. Karena merasa bingung, alhasil ia hanya scroll sosial medianya dan membuka aplikasi lain, sampai ke galeri.
Guliran jari Elea berhenti pada satu foto. Foto seseorang yang akhir-akhir ini membuat jantungnya berdegup cepat. Seseorang yang membuat moodnya berubah dengan cepat dan seseorang yang membuatnya kesal tadi siang.
Siapa lagi kalo bukan Arshaka Bimantara?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
