Terulang lagi

1 0 0
                                    

Sama seperti hari kemarin dan kemarin. Kamu menyakitiku berulang kali dengan kata pedas mu, aku hanya diam lalu mencerna semua perkataanmu.

Diam seperti orang bodoh dan bisu. Menerima semua kata yang kau ucapkan dari mulutmu yang selalu menilaiku salah. Tak ada rasa benci dalam diri ini, tak ada rasa dendam yang ingin ku balas walau kamu telah menghantam ku dengan luka ribuan kali.

Semuanya, semuanya ku terima tanpa kecuali. Mau sebenar apapun yang aku lakukan, di matamu akan tetap salah. Karena yang benar hanya dirimu.

Menangis tengah malam sampai sesenggukan, bercerita pada benda mati yang bahkan tak peduli padaku, bertengkar dengan pikiran sendiri, membohongi diri ini seakan semuanya baik-baik saja, tertawa untuk menutupi luka di depan semua orang. Itulah yang sering ku lakukan.

Memang sangat menyiksa, tapi ini seakan menjadi sebuah kebiasaan.

Sepenggal CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang