3.0 I hate rain

8 3 3
                                    

Haloooo para pembaca rain storyy, gimana kabarnya😁. Udah lama banget aku gak nyapa yaa.... maaf ni baru bisa up lagi.... soalnya baru dapet refrensi, dan juga banyak kegiatanku sampe lupa buat lanjutin nulis cerita ini....

Loh..loh hehe aku jadi curhat... maaf yaaa, oke untuk mempersingkat, segini aja yaa sapaan aku buat kaliann

Selamat membacaa, makasih juga yang baru mampir di lapak rain story ini, semoga suka sama  ceritanyaa dan betah-betah yaa😁😆

HAPPY READINGGG📖❤

🌧⛆

Tidak ada yang perlu di benci, kita hanya perlu belajar cara mengatasi kebencian itu dengan cara berdamai

_Kanaya cantika mahadewi_

🌧⛆

Hari ini hujan turun membasahi kota, dan membasahi jalanannya membuat seorang remaja yang sedang mengendarai motor kesayangannya,  terpaksa memberhentikan motornya di dekat halte bus. Dikarenakan jalanan yang licin dan bahaya bila ia terus berkendara dicuaca yang sedang hujan dan Jalanannya pun licin.

Ia pun turun dari sepeda motornya, dengan badannya yg sudah basah kuyup. Meneduh sekejap menunggu hujan itu reda.

Sungguh hujan ini begitu membuatnya jengkel, ia pun mengeram akibat hujannya tak kunjung henti.

"Sial, kenapa pake hujan segala sih" decaknya, tanpa sadar ada seorang siswi yangentah dari sekola mana, ia tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Ck. Ga tau apa gue lagi buru-buru" ia berdecak yang ke dua kalinya. Dan siswi itu masih memperhatikan-Nya.

Karena merasa risih di lihat secara intens dengan orang itu pun ia menegurnya.

"Apa lo liat-liat"

Siswi itu pun terlihat terkejut dengan ucapannya, dan tersadar kembali lalu memutuskan melihat bukunya lagi tanpa peduli dengan lelaki itu..

Hening beberapa detik sampai remaja yang masih anteng dengan catatannya membuka suara.

"Bagimu hujan adalah kesialan, tapi tanpa kau sadari hujan itu suatu kemuliaan yang penuh rahmat yang patut kita syukuri, bukan di umpati." Ujar siswi tersebut, tanpa menoleh ke lelaki yg sedari tadi mengumpat karena hujan.

"Gue benci hujan".

" kenapa kamu benci hujan" tanya siswi itu

"Kepo banget si lo" cetusnya. Siswi  itu kembali mengalihkan pandangannya.  Kini ia menatap lurus, sampai ia kembali berucap...

"Pernahkah kamu dibenci? Dan bagaimana perasaanmu?" Tanya siswi tersebut.

Dan entah dorongan dari mana, ia pun membalas pertanyaan gadis itu.

"Menyakitkan. Dan di saat gue dibenci, hujan juga ikut turun seakan menangisi kehancuran gue"  jawabanya.

"Kamu salah, Sama Hujan pun merasakan sakit, dia sedih maka dari itu dia turun. Tapi dia tidak menangisi kehancuranmu, tapi Dia datang untuk mencoba menguatkan kamu dan mengingatkan mereka yang membencinya untuk bersyukur".  Tidak sampai disini, siswi itu melanjutkan ucapannya.

Dan tanpa sadar ia mulai tertarik dengan apa yang akan gadis itu utarakan..

"Bersyukur akan keadaan yang tuhan berikan. Ingatlah hujan datang bukan semata-mata untuk mengenang kesedihan saja, Namun hujan datang untuk memberikan kebahagiaan, kenyamanan, dan ketenangan."

"Lo salah, hujan buat gue inget kenangan buruk. Hujan jadi trauma gue. Dan gue benci itu." Remaja itu hanya menghela nafas.

"Tanpa hujan tidak ada yang tumbuh, belajarlah untuk menghadapi badai dalam hidupmu. Lawan rasa traumamu"

" bocil tau apa lo" siswi itu hanya geleng-geleng dengan manusia di sampingnya ini

"Jika memang hujan itu masalah buatmu, mestinya kau menghadapinya langsung, bukan malah menghindarinya dengan memakai payung. Kau tidak menikmati hidup jika terus lari dari masalah."

Ia tertegun dengan penuturan gadis di sampingnya, penuturan itu membuatnya terdiam membisu dan memikirkan kata-kata yang sedari tadi keluar dari mulut seorang gadis  yang tidak ia kenal itu.

Walaupun demikian, perkataan itu sedikit menenangkan jiwa dan pikirannya.

Tanpa di sadari hujan telah reda tergantikan awan yang mulai menggelap.

Dilihatnya siswi itu buru-buru, menaruh bukunya dan segera bangkit dari tempatnya.

"Tunggu, siapa nama lo"

Gadis siswi itu pun menoleh ke arahnya dan tersenyum manis tak lupa kakinya masih terus berjalan mundur.

Manis' batinnya sambil tersenyum didalam hati

"KANAYA" 

Dalam hatinya berkata"semoga kita bisa ketemu lagi, lo menarik."

" Kenalin, gue AKSARA "  ucapnya yang ia yakini tak terdengar olehnya

"Kanaya... lo menarik" monolognya sebelum akhirnya ia pun beranjak dari sana.
             

🌧⛆


Hai gayss gimana ceritanya? Yaa mungkin di part ini  sedikit sama dengan part 1, tapi ini di fersi cowonya yaa


Yang kalian kepo sama cowonya atau seseorang tersebuutt...kalo mau tau lanjut terus yaa

Makasii ya buat kalian yang udah mampir dilapak ini😁 buat baca cerita rain storyy
Sebelum lanjut ke prat selanjutnya jangan lupa

VOTE, LIKE DAN KOMENN YAA❤️❤️😁
See you next chapter guyss😽

Rain StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang