1.0 syukuri hujan

29 4 3
                                    

Hai gays balik lagi nih di rain story
Gimana-gimana penasaran lanjutannya ngga? Kalo penasaran langsung aja kuy baca..📖😁
Happy reading gays😙

⛆🌧⛆

Bagimu hujan adalah kesialan, tapi tanpa kau sadari hujan itu suatu kemuliaan yang penuh rahmat yang patut kita syukuri, bukan di umpati.

_W_

⛆🌧⛆

Rintik hujan tak kunjung henti, sedangkan dingin makin menusuk pori-pori. Anginnya membawa pikiran seseorang berkelana, hingga tak sadar akan sekitarnya.

Seorang remaja terduduk manis dihalte bis yang sepi, sambil menulis di buku catatan kesayangannya. Cukup lama ia disana, menikmati suasana yang tak mungkin disia-siakan.

Menyumpal telinganya dengan headset, menyalurkan musik tenang, sama halnya dengan suasana saat ini. Begitu tenang, ditemani hujan.

Tanpa ia sadari ada seseorang berdiri disamping ia duduk. Hmm pikirnya mungkin orang yang sedang meneduh.

Sampai orang tersebut berdecak.

"Sial, kenapa pake hujan segala sih" decak orang tersebut, membuat remaja yang sedang sibuk dengan catatannya mendongak kearanya.

"Ck. Ga tau apa gue lagi buru-buru" ia berdecak yang ke dua kalinya. Dan remaja itu masih memperhatikan orang disebelahnya sampai.....

"Apa lo liat-liat"remaja tersebut sedikit terkejut karena sentakan orang yang berada di sampingnya itu.

Ia hanya menggelengkan kepala, lalu melanjutkan aktivitasnya lagi.

"Aneh" sarkas orang itu.

Hening beberapa detik sampai remaja yang masih anteng dengan catatannya membuka suara.

"Bagimu hujan adalah kesialan, tapi tanpa kau sadari hujan itu suatu kemuliaan yang penuh rahmat yang patut kita syukuri, bukan di umpati." Ujar remaja itu yang masih sibuk dengan buku catatannya.

"Gue benci hujan".tanpa ia sadari seorang yang berada di sampingnya menanggapi katanya. Namun balasan itu tak ia duga.

Seseorang itu malah membenci hujan disaat ia sangat menyukai hujan.

" kenapa kamu benci hujan" ujar remaja itu, sekarang dia menatap orang disebelahnya yang setia berdiri menunggu hujan reda.

"Kepo banget si lo" cetusnya. Remaja itu kembali mengalihkan pandangannya. Sekarang tidak pada buku catatannya. Kini ia menatap lurus, sampai ia kembali berucap...

"Pernahkah kamu dibenci? Dan bagaimana perasaanmu?" Tanyanya kepada seseorang yg masih setia menunggu hujan reda.

"Menyakitkan" itu adalah jawabannya.

"Sama. Hujan pun merasakan sakit, dia sedih maka dari itu dia turun. Dia datang untuk mencoba mengingatkan mereka yang membencinya untuk bersyukur". Remaja itu berhenti sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya.

Dan ternyata seseorang disampingnya menyimak apa yang dia utarakan.

"Bersyukur akan keadaan yang tuhan berikan. Ingatlah hujan datang bukan semata-mata untuk mengenang kesedihan saja, Namun hujan datang untuk memberikan kebahagiaan, kenyamanan, dan ketenangan."

"Lo salah, hujan buat gue inget kenangan buruk. Hujan jadi trauma gue. Dan gue benci itu." Remaja itu hanya menghela nafas.

"Tanpa hujan tidak ada yang tumbuh, belajarlah untuk menghadapi badai dalam hidupmu. Lawan rasa traumamu"

Seseorang itu terdiam, dan remaja disampingnya menatapnya dan tersenyum.

Karena merasa diperhatikan dia juga menatap remaja disampingnya dengan alis berkerut.

"Sehat lo?" Tanya seseorang tersebut. Namun remaja itu masih tetap menyunggingkan senyum, sampai ia kembali menatap ke arah depan, masih dengan senyumnya.

"Jika memang hujan itu masalah buatmu, mestinya kau menghadapinya langsung, bukan malah menghindarinya dengan memakai payung. Kau tidak menikmati hidup jika terus lari dari masalah."

Itu Bukan jawaban yang seseorang itu inginkan, namun jawaban itu membuatnya terdiam membisu dan memikirkan kata-kata yang sedari tadi keluar dari mulut seorang remaja yang tidak ia kenal itu.

Walaupun demikian, jawaban itu sedikit menenangkan jiwa dan pikirannya.

Tanpa mereka sadari hujan telah reda tergantikan awan yang mulai menggelap. Buru-buru remaja itu menaruh buku catatannya kedalam tas.

Ia bangkit dari duduknya dan segera meninggalkan halte ia berlari kecil, namun ucapan seseorang membuatnya berbalik arah menghadap seseorang yang tadi di sampingnya.

"Tunggu, siapa nama lo" seseorang itu bertanya kepada remaja yang tadi duduk di sampingnya

Kini mereka berjarak 1 meter, Remaja tadi menyunggingkan senyum ramah.

Akan tetapi remaja itu berbalik arah lagi namun masih berada di tempatnya.

"KANAYA" jawab remaja itu meneriaki namanya, lalu ia kambali melanjutkan perjalanannya dengan berlari kecil.

Tanpa sadar seseorang itu tersenyum tipis. Dalam hatinya berkata" semoga kita bisa ketemu lagi, lo menarik."

⛆🌧⛆

Hiyaaaaaaa gimana prat 1nya.....
Kalian pasti dibuat penasaran yhaa hehe kepo ngga sama si seseorang itu?
Kalo penasaran ikutin terus ceritanya yhaaaa

Makasii buat kalian yang udah mampir kelapak rain story🤗
Kalo kalian suka sama cerita rain story jangan lupa buat👇
vote, like, dan komen yha👇 trimakasii lopyupull❤❤❤

See you gays😙

Rain StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang