Night 2

1.8K 165 9
                                    

Pakaian mereka tercecer di lantai. Udara di dalam kamar terasa lebih panas. Badai salju yang tiba-tiba datang seakan tak menjadi masalah bagi keduanya. Justru Taehyung lebih bersemangat membuat tubuh mereka semakin hangat.

Di atas sebuah ranjang berukuran king-size. Peluh menetes dari tubuh telanjang masing-masing. Seperti perintah awal Taehyung. Kini Jungkook tengah meninggikan pantatnya. Dengan wajah yang terbenam pada bantal. Kedua kakinya terbuka lebar.

Sementara, pria dominan di belakangnya terus menghujam. Menghentak tanpa henti. Membuat gerakan acak. Sesekali Taehyung menampar pantat bulat itu hingga memerah.

Rintihan Jungkook teredam. Taehyung merendahkan tubuh, menjalarkan kecupan basah dari punggung hingga leher.

Bunyi tamparan kulit yang beradu terdengar sangat erotis. Rasanya Jungkook sudah gila. Permainan Taehyung membuat pikirannya kacau. Ia tidak bisa berpikir jernih, afeksi yang diberikan sang dominan membuat kerja otaknya lumpuh total.

Ini bukan pertama kali mereka melakukannya. Mereka jelas bukan sepasang kekasih. Sistemnya adalah Jungkook melayani dan Taehyung membayar.
  

Benar. Pekerjaan malam seorang Jeon Jungkook.
  

Ia hanya melayani saat Taehyung membutuhkan saja. Tidak setiap hari. Mungkin seminggu bisa dua—sampai tiga kali.

Pasalnya uang yang diberikan lelaki itu sangat besar. Berkali-kali lipat dari hasil bekerja paruh waktu. Mana bisa Jungkook menolak. Mengingat ia sangat membutuhkan uang saat ini.
  

"Shit! Jeon—kenapa kau nikmat sekali. Sialan"
  

Geraman rendah sang dominan yang disertai perkataan memuja sontak menimbulkan desiran aneh pada tubuh Jungkook. Taehyung selalu berkata manis ketika mereka berhubungan seks. Selebihnya pria itu hanya berbicara jika perlu. Suka memerintah dan bersikap dingin.
  

"Ahh—Taehyunghh"
  

Pada 30 detik terakhir Taehyung mempercepat gerakannya.

Jungkook sampai lebih dulu, empat detik sebelum Taehyung yang juga menjemput putihnya.

Luar biasa. Orgasme pertama di malam badai salju. Napas keduanya terengah-engah. Taehyung mendiamkan diri sejenak. Lalu menarik keluar. Dapat ia lihat lubang Jungkook yang memerah akibat ulahnya.

Karet pelindung elastis itu dilepas. Taehyung membalik tubuh Jungkook agar terlentang. Sial. Pemandangan menggairahkan. Jungkook tampak tak berdaya layaknya anak kecil polos yang kehilangan mainan. Wajahnya memerah dengan mata sayu.
  

Satu bungkus kondom dengan tulisan huruf jepang Taehyung ambil.

Ini yang kedua untuk malam ini.
   

Diperhatikannya pemuda manis yang tengah mengatur napas dengan dada yang naik turun itu. Bibir bengkak Jungkook sedikit terbuka. Meraup udara yang terasa menyesakkan. Mereka sudah bermain kurang lebih 15 menit—pemanasan dan permainan inti. Dan rasanya itu tidak cukup bagi Taehyung.

Tubuh Jungkook meremang kala melihat cara Taehyung membuka sebungkus kondom itu menggunakan gigi. Seksi. Pria itu terlihat berkali-kali lebih panas.

Tatapan Taehyung berkilat penuh nafsu. Napas Jungkook tercekat ketika pria itu merunduk ke bawah. Tepat di kaki kanan Jungkook. Memberi kecupan yang kelewat brengsek.

Betis. Paha. Perut. Dada. Leher. Taehyung tak ingin melewatkan sejengkal pun kulit putih susu milik Jungkook.

"Boleh aku membuat tanda ditubuh mu?", Taehyung berbisik serak. Lalu memberi jilatan yang begitu sensual di perpotongan kuping dan leher.

NIGHT || taekook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang