clrl . daki

1.1K 158 34
                                    

Laporan.

“SEPERTI YANG KUBILANG!! ADA IBLIS DIRUMAHKU!!” Inosuke ngegas. [Name] dan Tanjiro melongo. Hah?

“Bentuknya kayak gini! Terus kayak gini! Urggg!!” Inosuke memperagakan gaya aneh.

“Inosuke-san.. Aku lebih suka melihatmu tanpa topeng” (Dengan Kimono juga) [Name] out of topic.

“APA MAKSUDMU HAH??”

“Maksudnya, dia memujimu, Inosuke,” Tanjiro seperti biasa, waras.




“BENTUKNYA KAYAK GINI! KALIAN PAHAM GA!!?” Inosuke masih bikin gaya aneh. Tanjiro iya iya aja.

[Name] bilek : orang bodohnya tambah satu.

Mulut pedes. Yang ngajarin Mui.


“Kupikir Uzui-san dan Zenitsu akan datang untuk pertemuan rutin kita?” “BENTUKNYA KAYAK GINI!! PAHAM GAK!?” “Haik, haik.”

[Name] menoleh. “Itu, Tengen-san.”

Tengen yang sedang jongkok. “Aku membuat kesalahan, misi ini terlalu susah. Keinginan egoisku membuat kalian dalam bahaya. Jika itu iblis bulan atas, kalian nggak akan kuat, biar aku aja.”

Eh drama.

“Uzui-san! Kami—” Ucapan Tanjiro terputus. Tengen melirik serius. “Pergilah.”

“PAK TUA!” Inosuke berteriak di gendang telinga [Name]. Yang jadi korban pasrah aja.

“Kita peringkat paling bawah ya,” Tanjiro lemes lesu letoy lemah love you wkwk.





Inosuke menyela. “Sembarangan! Kita peringkat 4 dari bawah! Kanoe! kita kan seterong!” “Heh? Beneran?”

Maka Inosuke menunjukkan pangkat di punggung tangannya. Tanjiro merasa jurus itu aneh sekali. Ia memandangnya dengan cringe.

“Onna! Kau sendiri! Berapa peringkatmu?” tanya Inosuke pada [Name] yang menempati posisi Tengen sebelumnya.




“Hinoe.” jawab [Name] singkat. Perempatan muncul di wajah Inosuke. “APA KEKUATANMU HAH!? KENAPA KAU TIGA DARI ATAS!!?”

“I-Inosuke!”

“... Kalian baru-baru ini mengikuti kisatsutai,” [Name] berucap. “Satu tahun. Dan peringkat kalian berkembang pesat..” [Name] tersenyum pada Inosuke. “Kalian lebih hebat.”

“AHAHHAHA BENAR, PUJI AKU TERUS!! INOSUKE-SAMA INI” Inosuke berseru senang.

“... Apa dia selalu seperti ini?” tanya [Name] pada Tanjiro pelan. Tanjiro tertawa garing. “Tepat.”

“Baiklah, Inosuke, aku akan ke kediamanmu nanti malam bersama [Name]”





Inosuke ngamuk. “KENAPA!? KALAU KUBILANG DI TEMPATKU ADA IBLIS YA ADA IBLIS! IKUT AKU SEKARANG!!! DASAR BODOH!!!” Inosuke menarik pipi Tanjiro yang kini korbannya kesakitan. Khawatir pipinya jadi biru.

[Name] hanya tertawa datar.

“Tunggu, Zenitsu-san hilang dan ada iblis di tempat Inosuke-san, dan ketiga Istri Tengen-san yang disana hilang juga?”  [Name] bertanya.

“Mungkin? Ada jalan rahasia? Aduh! Inosuke! Berhenti memukulku!!”

“Jalan rahasia?” Inosuke manut. Pause memukul Tanjiro.




“Iblis ada di dalam rumah,” Tanjiro menjelaskan. Dan melanjutkan penjelasan orang orang yang bekerja pada malam hari dan alasan iblis itu. Juga metode pembunuhannya.

𝐂𝐨𝐥𝐨𝐫𝐟𝐮𝐥. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang